Enter your keyword

BANDUNG.sith.itb.ac.id – Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) ITB telah menyelenggarakan Kuliah Tamu yang dipaparkan oleh Ir. Erwin Utama, M.M. selaku Advisory Board SITH dengan topik “Post-Harvest Management, Meningkatkan Ketahanan Pangan dan Nutrisi Masyarakat Indonesia”. Kuliah tamu yang dilaksanakan juga dilengkapi dengan pemaparan sharing pengalaman yang dilakukan oleh Albi Arjani, S.T, selaku alumni S1 Prodi Teknologi Pasca Panen Angkatan 2015 mengenai pengaplikasian teknologi pasca panen dalam membangun bisnisnya yaitu “Fruitoday”. Kuliah tamu ini dilaksanakan pada Hari Kamis, 27 Oktober 2022 secara luring di Gedung GKU2 ITB Kampus Jatinangor. Kuliah tamu yang dilaksanakan ini dihadiri oleh Angga Dwiartama, S.Si., M.Si., Ph.D. selaku Wakil Dekan Bidang Sumber Daya SITH ITB, serta Dr. Ir. Rijanti Rahaju Maulani, S.P., M.Si. selaku Ketua Prodi S1 Teknologi Pasca Panen. Kuliah tamu dihadiri oleh 120 orang peserta.

Kuliah tamu advisory board SITH ITB

 

Pemaparan materi oleh narasumber

Pemaparan kuliah tamu diawali dengan sharing mengenai motivasi dalam menempuh perkuliahan di SITH ITB dan dilanjutkan dengan narasumber mendorong peserta yang hadir untuk dapat menggali potensi pengaplikasian keilmuan teknologi pasca panen dalam pembangunan Indonesia di masa mendatang. Sharing alumni juga membagikan pengalaman-pengalaman mereka untuk memanfaatkan teknologi pasca panen sebagai peluang bisnis kedepannya. Kuliah tamu berjalan dengan lancar dan interaktif. Pada akhir sesi, dilakukan penyerahan cinderamata serta foto bersama dengan narasumber.

Penyerahan Cinderamata dari Pihak SITH Kepada Pembicara

 

Foto bersama dengan peserta kuliah tamu

BANDUNG.sith.ac.id – Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) ITB telah menyelenggarakan Kuliah Tamu Advisory Board SITH ITB yang dipaparkan oleh Dr. Ir. Wiratno, M.Sc. selaku Advisory Board SITH dengan topik “Pengelolaan Kawasan Konservasi di Indonesia: Permasalahan dan Tantangan di Masa Depan”. Kuliah tamu ini dilaksanakan pada Hari Selasa, 1 November 2022 secara hybrid di dua lokasi yaitu Gedung GKU2 ITB Kampus Jatinangor dan Ruang Seminar Labtek XI Kampus Ganesa Bandung. Kuliah tamu yang dilaksanakan dengan dengan durasi 2 jam ini dihadiri oleh Dr. Endah Sulistyawati selaku Dekan SITH ITB, Dr. Sofiatin selaku Ketua Prodi Magister Biomanajemen, Dr. Elham Sumarga selaku Ketua Prodi Rekayasa Kehutanan, serta dosen-dosen SITH yang hadir secara daring. Peserta kuliah tamu berjumlah 100 orang, dimana sebanyak 65 mahasiswa hadir secara luring dan 35 mahasiswa hadir secara daring.

Situasi Kuliah Tamu di Gedung GKU 2 Kampus ITB Jatinangor

Situasi Kuliah Tamu di Ruang Seminar, Kampus ITB Ganesa Bandung

Dalam pelaksanaannya, pemateri memaparkan data-data terkini terkait Pengelolaan Kawasan Konservasi yang telah dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan diantaranya jumlah dan luas kawasan konservasi di Indonesia, 5 basis kelola kawasan konservasi yaitu regulation, scientific, evidence, experience dan precautionary principle, tantangan pengelolaan serta 10 Cara (baru) Kelola Kawasan Konservasi yaitu masyarakat sebagai subjek, penghormatan pada HAM, kerjasama lintas Eselon I, kerjasama lintas kementrian, penghormatan nilai budaya dan adat, kepemimpinan multilevel, pengambilan keputusan berbasis sains, pengelolaan berbasis resort, penghargaan dan pendampingan, serta organisasi pembelajar. Kuliah tamu ini berjalan dengan baik dan disambut positif oleh para dosen dan mahasiswa di Lingkungan SITH ITB dan diakhiri dengan sesi diskusi dengan berbagai pertanyaan yang dijawab secara jelas oleh pemateri.

Pemberian piagam penghargaan secara virtual kepada Bapak Dr. Ir. Wiratno selaku pembicara

Foto bersama kegiatan kuliah bersama MK Teknik Silvikultur dengan MK Lingkungan Tambang di depan Gedung Utama Rektorat Kampus ITB Jatinangor ( Sabtu, 29 Oktober 2022)

Salah satu bentuk penyelenggaraan program transformasi pembelajaran kolaboratif antara prodi Rekayasa Kehutanan SITH dengan prodi Teknik Pertambangan FTTM adalah pelaksanaan kuliah bersama antara mata kuliah Teknik Silvikultur (BW3105) dengan Lingkungan Tambanag (TA4103). Kuliah bersama I bertema “Racangan Reklamasi Tambang” telah dilaksanakan di kampus ITB Ganesa pada tanggal 15 Oktober 2022, sedangkan kuliah bersama II bertema ”Teknik Revegetasi untuk Reklamasi Lahan Pasca Tambang” dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 29 Oktober 2022 bertempat di Kampus ITB Jatinangor. Kuliah ini diikuti oleh mahasiswa prodi Rekayasa Kehutanan yang mengambil mata kuliah Teknik Silvikultur dan mahasiswa  prodi Teknik Pertambangan yang mengambil mata kuliah Lingkungan Tambang pada semester ganjil tahun ini.

Pelaksanaan Kuliah Bersama II di kampus ITB Jatinangor diikuti oleh 96 mahasiswa Tambang dan 55 mahasiswa Rekayasa Kehutanan.  Turut hadir tim pengampu mata kuliah Teknik Silvikultur Dr. Ir. Yayat Hidayat SHut MSi IPM dan Dr. Susana Paulina Dewi SHut MSi serta dosen pengampu mata kuliah Lingkungan Tambang Dr.Eng. Ir. Ginting Jalu Kusuma M.T. dan Dr.Eng. Sendy Dwiki M.Eng.

Acara berlangsung dari pukul 08.00 hingga 15.00 WIB. Sesi pertama dimulai dengan pemberian materi kuliah di dalam kelas.  Topik 1: Teknik Produksi Bibit dan Manajemen Persemaian disampaikan oleh Dr. Susana, sedangkan topik II: Penanaman, Pemeliharaan dan Evaluasi Tanaman disampaikan oleh Dr. Yayat Hidayat. Acara kuliah ini diselingi dengan tanya jawab, dan terlihat mahasiswa sangat antusias mengikuti acara kuliah bersama ini.  Selesai acara kuliah dilanjutkan dengan acara foto bersama dan ishoma.

Selesai ishoma, acara dilanjutkan dengan sesi kunjungan lapangan mulai pukul 13.00-15.00. Tujuan kunjungan lapangan ini adalah untuk mengenal jenis-jenis pohon yang ada di area kampus ITB Jatinangor serta meningkatkan keabraban mahasiswa prodi Rekayasa Kehutanan dan prodi Teknik Pertambangan.  Route pelaksanaan kunjungan lapangan dimulai dari Gedung utama rektorat Jatinangor, depan GKU, terus belok kanan ke lapangan bola. Mahasiswa mendapat penjelasan jenis-jenis yang ditemui di sepanjang route tersebut dari Asisten Tenik Silvikultur. Dari lapangan bola, kemudian peserta masuk ke jogging track sisi timur kampus ITB Jatinangor. Sambil berjalan di jogging track mahasiswa mendapatkan penjelasan dari Asisten Teknik Silvikultur , mulai dari tgakan hutan campuran, terus naik ke bukit arboretum jati koleksi dari manca negara, terus turun melewati situ 1 hingga ke tegakan benih mahoni, lalu ke tegakan surian dan berakhir di tegakan benih gmelina. Beruntung cuaca pada hari itu sangat cerah dan mahasiwa terlihat sangat senang mengikuti kegiatan ini dari awal hingga akhir.

Program transformasi pembelajaran kolaboratif antara mata kuliah Lingkungan Tambang (TA4103) dan Teknik Silvikultur (BW3105) dalam skema Proyek Perancangan Reklamasi Tambang Terbuka merupakan kerja sama antara Program Studi Teknik Pertambangan dan Rekayasa Kehutanan, dengan fokus pada kegiatan reklamasi yang merupakan bagian terintegrasi dalam proses penambangan dan menerapkan prinsip ilmu terkait rekayasa revegetasi dalam perancanaan reklamasinya. Capaian luaran dari program ini adalah:

(1)     Mahasiswa mampu melakukan kolaborasi, inovasi, sinergi dan sinkronisasi  ilmu teknik pertambangan dengan ilmu Teknik silvikultur dalam merancang kegiatan reklamasi lahan pascatambang terbuka

(2)     Mahasiswa mampu membuat rancangan reklamasi tambang terbuka yang bersifat progresif, produktif, efisien-efektif dan lestari sesuai dengan karakteristik lahan tambang.

Prinsip kolaborasi pembelajaran adalah tidak melebur mata kuliah Lingkungan tambang (TA4103) dan Teknik Silvikultur (BW3105) menjadi satu tetapi mensinergikan dan mensinkronisasi materi-materi pada mata kuliah tersebut untuk mencapai kompetensi/capaian luaran pembelajaran proyek perancangan tambang terbuka.  Dengan demikian pada penguasaan aspek tertentu mahasiswa yang mengambil mata kuliah Teknik silvikultur akan memperoleh materi penguatan (pengayaan) dari mata kuliah Lingkungan tambang dan sebaliknya.

Pada bagian akhis perkuliahan mahasiswa akan diberikan tugas berkelompok , campuran mahasiswa prodi Teknik Pertamabangan dan prodi Rekayasa Kehutanan, untuk mengerjakan Proyek Perancangan Reklamasi Pada Tambang Terbuka.  Lokasi perancangan adalah lahan pada kawasan penambangan yang telah ditentukan oleh tim kolabotaror (dosen). Mahasiswa diberikan data dan informasi mengenai lokasi yang akan dirancang, meliputi data peta lokasi , laporan kegiatan penambangan, dan data lainnya.  Mahasiswa diberi waktu satu minggu sampai dua minggu untuk menyelesaikan perancangan dan kemudian diakhiri dengan kegiatan mempresentasikan hasil rancangannya di hadapan dosen di dalam kelas.

Tim kolaborator diketuai oleh Prof. Dr. Ir. Rudy Sayoga Gautama dari prodi Teknik Pertambangan. Anggota tim kolaborator terdiri dari Dr. Ir. Yayat Hidayat SHut MSi IPM, Dr. Susana Paulina Dewi MSI dari prodi Rekayasa Kehutanan dan Dr.Eng. Ir. Ginting Jalu Kusuma M.T serta Dr.Eng. Sendy Dwiki M.Eng. dari prodi Teknik Pertambangan.

BANDUNG, sith.itb.ac.id – Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) ITB mengadakan seminar kesehatan mental dengan 2 narasumber yaitu dr. Elvine Gunawan, Sp. KJ dari Yayasan Ruang Empati dan dra. Isriana seorang psikolog dari Direktorat Kemahasiswaan ITB. Acara ini dimoderatori oleh Dr. Karlia Meitha selaku dosen dari KK genetika dan bioteknologi molekuler SITH ITB dan dibuka oleh Dr. Endah Sulistyawati selaku Dekan SITH ITB. Kegiatan ini dihadiri oleh Bapak-Ibu Dosen SITH ITB baik yang berada di Kampus Ganesha maupun Jatinangor secara daring. Seminar kesehatan mental ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan awareness terhadap kesehatan mental para mahasiswa khususnya yang menempuh pendidikan di SITH ITB. Pada pemaparan pertama yang dilakukan oleh dra. Iriana mengangkat tema “early warning signs of mental health problems in college”, dra. Iriana menyatakan bahwa kondisi kesehatan mental mahasiswa yang merupakan suatu kondisi tidak stabil dalam diri masing-masing dapat timbul dari beberapa kondisi peralihan yang mereka rasakan. Sebelum memasuki dunia perkuliahan, mereka memiliki kesempatan untuk mencari jati diri serta mencari siapa diri mereka sebenarnya. Namun, setelah mereka memasuki jenjang perkuliahan, jati diri yang sebelumnya dicari harus sudah ditemukan. Kondisi penemuan jati diri tersebut dapat menjadi salah satu penyebab masalah kesehatan mental muncul. Ketidaksiapan mahasiswa dalam menjalankan dinamika perkuliahan, khususnya di ITB yang sangat berat dan kompetitif memicu munculnya beberapa masalah kesehatan mental seperti depresi dan anxiety, suicide, serta eating dan sleeping disorder. Dra. Iriana menyatakan bahwa Bapak dan Ibu Dosen dapat menunjukkan respon untuk menyelamatkan mereka dari masalah kesehatan mental melalui 3 cara, yaitu look, listen, dan link. Memvalidasi terhadap permasalahan mahasiswa, menempatkan diri sebagai mereka, serta mendukung mereka bahwa mereka memiliki harapan, merupakan beberapa cara yang dapat dilakukan oleh para dosen dalam merangkul pada mahasiswa yang memiliki masalah pada kesehatan mental mereka.

Pemaparan oleh dra. Iriana dan dr. Elvine Gunawan Sp. KJ

Pemaparan kedua, disampaikan oleh dr. Elvine Gunawan, Sp. KJ dari Yayasan Ruang Empati sekaligus dokter di RSIA Limijati. Dokter Elvine menyatakan bahwa kondisi well-being harus diciptakan dan dirasakan dampaknya oleh orang lain. Mahasiswa yang mengalami permasalahan kesehatan mental, mereka merasa bahwa hidupnya tidak sejahtera. Perasaan yang mereka miliki dapat dikurangi dengan meyakinkan mereka bahwa mereka juga dapat memiliki kesejahteraan yang dapat digambarkan dengan memiliki emosi positif, relasi yang positif, persepsi diri dan percaya diri, serta potensi mereka untuk terus tumbuh dan berkembang. Peran Bapak Ibu Dosen dalam menjaga kesejahteraan mahasiswa menjadi sangat penting dan dibutuhkan. Kesejahteraan yang mereka inginkan dapat dibentuk melalui kemampuan dalam berinteraksi (sosial), mendapatkan dukungan dari lingkungan, mampu mengidentifikasi permasalahan di dalam diri, adanya layanan dan manajemen krisis, dsb. Diharapkan, dengan adanya awareness terhadap kesehatan mental dan kesejahteraan pada mahasiswa SITH ITB, setelah mereka lulus sebagai alumni, mereka dapat memiliki skill-skill seperti problem solving, pemikiran kritis, empati, komunikasi efektif, hubungan interpersonal yang baik, manajemen stress yang baik, serta dapat mengambil keputusan dengan baik pula. Seminar ini disambut antusias oleh Bapak Ibu Dosen SITH yang hadir dan diakhiri dengan penyerahan cinderamata dari Dekan SITH ITB Dr. Endah Sulistyawati kepada kedua narasumber.

Penyerahan cinderamata kepada kedua narasumber dan sesi foto bersama.

 

 

 

 

 

Reporter: Aldina Himmarila M/S2 Biologi 2021

BANDUNG.sith.itb.ac.id – Dr. Rudi Dungani, M.Si. sebagai salah satu dosen SITH (KK Teknologi Kehutanan) meraih The World’s Top 2% Scientist 2022 versi Standford. Penghargaan ini diraih sebagai hasil dari riset-riset yang telah dijalankan selama ini.

Sumber: LPIK ITB

Prestasi yang membanggakan ini kembali ditorehkan oleh dosen SITH ITB di kancah internasional. Studi yang dipimpin oleh para ilmuwan dari Universitas Standford telah mempublikasikan daftar yang terdiri dari 2% ilmuwan teratas pada berbagai bidang ilmiah yang ada. Pemeringkatan dilakukan dengan membuat urutan 100.000 ilmuwan teratas yang ditinjau berdasarkan kutipan yang terstandarisasi, H-index, co-authorship adjusted hm-index, sitasi dan composite indicator.

Seluruh civitas akademika SITH-ITB mengucapkan selamat atas prestasi yang dicapai. Semoga riset-riset yang dilakukan kedepannya dapat berjalan dengan lancar dan sukses, dan mampu memberikan manfaat terbesar bagi institusi, bangsa dan dunia.

Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) Institut Teknologi Bandung (ITB) mengadakan kegiatan Program Pendampingan PTN non-PTNBH 2022 di Universitas Palangkaraya (UPR), Kalimantan Tengah. Program pendampingan ini adalah bagian dari program World Class University (WCU) yang diselenggarakan oleh Institut Teknologi Bandung secara rutin dan bertujuan untuk membangun kerjasama dan membantu peningkatan kapasitas staff pengajar di perguruan tinggi mitra di dalam melaksanakan kegiatan penelitian dan publikasi. Kegiatan dilaksanakan selama dua hari, 12 – 13 Oktober 2022 bertempat di Gedung Pusat Pengembangan Iptek dan Inovasi Gambut (PPIIG), Universitas Palangka Raya.

Program Pendampingan PTN Non-PTNBH di Universitas Palangka Raya, Kalimantan Tengah

Kegiatan bertajuk Kuliah Umum, Klinik Penulisan Artikel Ilmiah dan Brainstorming Session menghadirkan dosen dari Kelompok Keilmuan (KK) Teknologi Kehutanan, SITH-ITB, Dr. Rudi Dungani, sebagai pemateri. Kegiatan yang diikuti dosen dari berbagai program studi di Fakultas Pertanian UPR tersebut dibuka langsung oleh Dekan Fakultas Pertanian, UPR Dr. Sosilawaty, MP. Dalam sambutannya Dr. Sosilawaty, MP. menyampaikan ucapan terima kasih dan rasa syukurnya atas kedatangan staff dosen SITH ITB yang berbagi pengalaman dalam riset dan publikasi kepada staff dosen di Fakultas Pertanian, UPR. Beliau mengharapkan terjalinnya kerjasama antara SITH ITB dengan Fakutas Pertanian UPR dalam bidang penelitian dan publikasi.

Selanjutnya, dalam pemaparan yang diberikan oleh Dr. Rudi Dungani, diawali dengan menjelaskan pentingnya riset dan publikasi bagi para dosen dan dilanjutkan dengan  kegiatan klinik penulisan artikel ilmiah serta sesi terakhir dilakukan brainstorming session kepada para dosen yang sudah memiliki manuskrip. Pada akhir kegiatan dilakukan diskusi tentang tanggapan dan harapan-harapan peserta yang telah mengikuti kegiatan ini. Peserta menyampaikan harapan-harapan dari kegiatan Program Pendampingan ini adanya Kerjasama riset dan publikasi antara staff dosen di SITH-ITB dan staff dosen di Fakultas Pertanian UPR.

BANDUNG.sith.ac.id – Penyambutan kepada 36 mahasiswa PMM (Pertukaran Mahasiswa Merdeka) oleh SITH ITB diadakan pada hari sabtu, 15 oktober 2022. Penyambutan dilaksanakan secara offline di Ruang Seminar Lt.3 Kampus Ganesha serta secara online melalui zoom meeting. Penyambutan ini dihadiri oleh Dekan SITH (Dr. Endah Sulistyawati), Wakil Dekan Bidang Akademik (Dr. Indra Wibowo), Kaprodi S1 Biologi (Dr. Azzania Fibriani), Kaprodi S1 Rekayasa Kehutananan (Dr. Elham Sumarga), Kaprodi S1 Teknologi Pasca Panen (Dr. Rijanti Rahaju Maulani), serta Kaprodi S1 Rekayasa Pertanian (Dr. Ir. Mia Rosmiati). Acara penyambutan mahasiswa PPM ini juga dihadiri oleh himpunan yang ada di SITH ITB, seperti Nymphaea (Himpunan Mahasiswa Biologi ITB) serta Vadra (Himpunan Mahasiswa Teknologi Pasca Panen ITB).

Mahasiswa PMM yang disambut oleh SITH berasal dari beberapa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang ada Indonesia. Tiga puluh enam mahasiswa tersebut mengikuti perkuliahan selama 1 semester pada berbagai program studi yang dipilih dan sesuai dengan program studi yang telah ditempuh di kampus asalnya. Pada kesempatan penyambutan ini, para mahasiswa disambut langsung oleh Dekan SITH (Dr. Endah Sulistyawati) dan dilanjutkan dengan menonton video pengenalan SITH serta presentasi dari Dekan SITH terkait dengan kegiatan akademik dan non-akademik yang berlangsung di SITH ITB. Mahasiswa PMM mengikuti acara penyambutan ini penuh dengan antusias. Selain memperkenalkan SITH kepada para mahasiswa, acara ini juga diisi dengan perkenalan masing-masing mahasiswa PMM, kemudian dilanjutkan dengan cerita pengalaman-pengalaman yang dibagikan langsung oleh para mahasiswa perwakilan dari masing-masing prodi selama mengikuti perkuliahan di SITH ITB. Pengalaman yang dibagikan oleh mahasiswa PMM dari masing-masing prodi sangat menarik dan menyenangkan.

Perkenalan Mahasiswa

Pada rangkaian acara berbagi pengalaman selama mengikuti proses belajar di SITH ITB, mahasiswa PMM menyebutkan bahwa euphoria belajar yang dibangun oleh SITH dan tentunya ITB sangat mencerminkan bagaimana proses belajar mengajar yang sesungguhnya. Mereka merasa sangat senang telah diberikan kesempatan untuk merasakan secara langsung perkuliahan di SITH ITB. Perwakilan mahasiswa juga menyebutkan bahwa para kaprodi serta teman-teman dari 4 program studi yang dijadikan sebagai tempat pertukaran mahasiswa juga sangat memberikan pendampingan serta perhatiannya kepada 36 mahasiswa PMM tersebut. Mereka sangat senang berproses bersama di SITH ITB dan berharap bahwa sisa semester yang akan mereka jalani dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan harapan mereka. Rangkaian acara penyambutan ini ditutup dengan berfoto bersama-sama.

Foto bersama Dekan SITH dan Kaprodi S1 Biologi

 

 

 

Reporter: Aldina Himmarila M (S2 Biologi 2021)

BANDUNG.itb.ac.id – Dosen Peneliti Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati ITB sekaligus peneliti Pusat Penelitian Biosains dan Bioteknologi ITB (Dr. Maya Fitriyanti) mengembangkan sebuah penelitian terkait dengan kemampuan dari gelombang ultrasonik untuk membunuh sel bakteri pada bahan makanan yang bertujuan agar bahan makanan lebih tahan lama dan awet untuk dikonsumsi. Paparan terkait penelitian tersebut disampaikan dalam acara seri webinar yang dilakukan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITB. Sebagai seorang dosen peneliti pada bidang bioteknologi mikroba khususnya mikrobiologi makanan, Dr. Maya mengetahui bahwa bakteri dan virus memiliki peranan yang sangat besar dengan kehidupan kita, terutama pada bidang makanan dan kesehatan. Makanan yang kita konsumsi dapat terkena bakteri dari awal pemanenan hingga makanan tersebut tersaji untuk dikonsumsi (from farm to plate) sehingga dapat memberikan kerugian bagi kita (makanan menjadi busuk dan tidak tahan lama). Tantangan yang muncul pada proses pengawetan bahan makanan sangat membutuhkan metode alternatif. Salah satu metode alternatif yang dibutuhkan untuk menjawab tantangan pengawetan pada bahan makanan tersebut datang dari gelombang ultrasonik.

Sumber: Youtube LPPM ITB

Gelombang ultrasonik merupakan gelombang suara yang memiliki frekuensi diatas 20kHz atau diluar batas frekuensi suara pendengaran manusia. Gelombang ultrasonik memiliki rentang sangat luas mulai dari 20 kHz hingga ratusan kHz (power ultrasound) sehingga dapat digunakan untuk homogenisasi atau memecahkan sel. Kemampuan dari gelombang ultrasonik untuk homogenisasi atau memecahkan sel digunakan oleh Dr. Maya dan tim untuk dikembangkan lebih lanjut dalam proses pengawetan makanan. Dr. Maya dan tim berusaha lebih dalam untuk mengetahui bagaimana efek gelombang ultrasonik terhadap bakteri yang berada pada bahan makanan yang kita konsumsi, bagaimana kerusakan yang terjadi pada sel bakteri, dan dikembangkan atau diaplikasikan untuk sterilisasi pada bahan makanan. Pengembangan gelombang ultrasonik sebagai metode pengawetan makanan diawali dengan pembuatan prototipe. Prototipe dibuat secara mandiri dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh frekuensi gelombang ultrasonik yang berbeda terhadap struktur sel bakteri. Kerusakan sel bakteri yang dihasilkan oleh alat ultrasonikasi dilakukan secara eksperimental dan pemodelan. Secara eksperimental, hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa sel bakteri akan rusak dan mati setelah ultrasonikasi, sedangkan berdasarkan hasil permodelan dapat diketahui bahwa bakteri dapat rusak dan mati setelah diberi perlakuan ultrasonikasi melalui 2 cara yaitu bursting mode dan perforating mode. Setelah dilakukan tahap awal untuk mengetahui bagaimana sel bakteri rusak atau mati, pemahaman yang didapatkan oleh Dr. Maya dan tim dilakukan untuk pengawetan makanan.

Dr. Maya dan tim menggunakan beberapa sampel makanan seperti susu, jus buah-buahan, hingga bahan-bahan segar. Perlakuan ultrasonikasi yang dilakukan terhadap sampel tersebut menunjukkan hasil bahwa 99,9% bakteri yang ada di dalam sampel mati dan tidak terjadi kerusakan dari kandungan lemak, protein, serta vitamin yang ada di dalam sampel dan sampel lebih tahan lama. Pengembangan alat ultrasonikasi ini akan terus dilakukan untuk menjawab berbagai tantangan khususnya bagi sektor industri yang akan menggunakannya dalam skala besar. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi teknologi alternatif untuk menjawab salah satu tantangan yang ada di industri pangan saat ini, yaitu mencegah pembusukan makanan yang berujung pada peningkatan food loss atau food waste dan mampu mengurangi kerugian khususnya pada bidang kesehatan dan ekonomi.

Selengkapnya: https://www.youtube.com/watch?v=zrPq1zZ2RV8&t=14s

Sumedang – Jumat, 19 Agustus 2022 Kelompok Keahlian Agroteknologi dan Teknologi Bioproduk (KK ATB), Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, selenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat kepada kelompok tani hidroponik di sekitar area kampus ITB Jatinangor. Kegiatan tersebut merupakan diseminasi hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui demonstrasi dari pemasangan pompa gelembung mikro (microbubble) di plot hidroponik sejak bulan April 2022. Tim pengabdian masyarakat tersebut dipimpin Dr. Aep Supriyadi sebagai ketua pelaksana (Gambar 1). Tim ini beranggotakan tim dosen, yaitu Khairul Hadi Burhan, MT dan Mochamad Firmansyah, M.Si, serta didampingi oleh asisten yang terdiri dari alumni dan mahasiswa program studi Rekayasa Pertanian, yaitu Danur Wenda, ST., Billy Chrystanto dan Nanda Qonita Shafira.

Foto bersama tim KK ATB dan Kelompok Tani Hidroponik Jatinangor

Acara diawali dengan pembukaan dan penjelasan umum mengenai kegiatan diseminasi pengabdian kepada masyarakat. Acara dilanjutkan dengan penyampaian sambutan oleh ketua kelompok tani hidroponik Melactucasuhunan, Bapak Bahruddin, yang merupakan mitra utama kegiatan pengabdian masyarakat ini. Dalam sambutannya, Ia menyampaikan terima kasih kepada pihak SITH ITB yang telah berkenan menjalin kerjasama pengabdian masyarakat dengan kelompok tani yang dipimpinnya.  Selain itu, Bahruddin juga menegaskan tentang pentingnya kerjasama antara institusi Pendidikan Tinggi dengan para petani dalam rangka mengembangkan sistem pertanian yang lebih baik, terutama pertanian perkotaan dan hidroponik. Hal ini dinilai sangat penting sebagai upaya memajukan pertanian di Indonesia.

Kemudian, acara dilanjutkan dengan penyampaian materi dan diskusi hasil penelitian mengenai aplikasi pompa gelembung mikro (microbubble) pada sistem budidaya hidroponik oleh Dr. Aep Supriyadi (Gambar 2). Dalam pemaparannya, Dr. Aep menjelaskan manfaat dari aplikasi pompa microbubble yang dapat memperbaiki sistem aerasi, kondisi fisik media tumbuh dan juga penyerapan nutrisi pada tanaman kangkung yang dibudidayakan secara hidroponik. Dengan penerapan pompa microbubble yang dilengkapi dengan venturi, terjadi peningkatan berbagai parameter fisik dari media tanam, di antaranya adalah kadar oksigen terlarut atau dissolved oxygen (DO), kadar padatan terlarut atau total dissolved solid (TDS), dan konduktivitas elektrik atau electro conductivity (EC). Parameter tersebut berpengaruh baik terhadap peningkatan kualitas dan kuantitas hasil panen komoditas kangkung yang ditanam. Dengan demikian, peningkatan kualitas dan hasil panen tersebut mampu meningkatkan juga pendapatan para petani hidroponik.

Pemaparan materi dan diskusi Aplikasi pompa microbubble pada sistem hidroponik

Terakhir, acara ditutup dengan foto bersama serta peragaan pemasangan pompa gelembung mikro dalam instalasi hidroponik rakit terapung di area instalasi budidaya hidroponik (Gambar 3). Instalasi sistem budidaya hidroponik kelompok tani Melactucasuhunan berlokasi di atap di rooftop (atap gedung) bangunan sekolah MTs Darul Hufadz, Desa Cipacing, Kecamatan Jatinangor. Para peserta melihat langsung cara pemasangan pompa microbubble serta mekanisme kerjanya. Selain itu, para peserta juga melihat hasil panen tanaman kangkung yang telah dipasangkan pompa microbubble di dalam media tanamnya. Dimana, hasil tersebut lebih baik dibandingkan tanpa pemasangan pompa microbubble. Acara ini diharapkan mampu memberikan manfaat untuk para petani hidroponik di sekitar kampus ITB Jatinangor, juga sebagai langkah awal pemutakhiran pertanian di Indonesia.

Sesi penutupan dan demo instalasi pompa microbubble pada sistem hidroponik

SITH CAMPUS TOUR 2021 – 10 November 2021

SITH CAMPUS TOUR 2021 – 10 November 2021

SITH ITB bersama Direktorat Pendidikan ITB dan Direktorat Kampus Jatinangor telah melaksanakan kegiatan Campus Tour yang terhubung secara paralel dari kampus Ganesha dan Jatinangor, pada Rabu 10 November 2021. Sebagai pembuka, para mahasiswa SITH disambut hangat oleh Dekanat SITH. Kemudian acara dilanjutkan dengan kunjungan ke fasilitas-fasilitas yang ada di SITH ITB, baik di kampus Ganesha […]

X