Enter your keyword

Mahasiswa SITH ITB Raih Gelar Juara Utama Lomba Desain Pemulihan Lingkungan Tingkat Nasional

Mahasiswa SITH ITB Raih Gelar Juara Utama Lomba Desain Pemulihan Lingkungan Tingkat Nasional

Tim ITUP (ITB-UPI) yang terdiri atas 3 mahasiswa SITH Institut Teknologi Bandung yakni Irham Muhammad Dhafien (S1 Rekayasa Kehutanan 2017), Muhamad Fikri Fadhilah (S2 Biomanajemen), Natalia Christiani (S2 Biomanajemen) dan 1 mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia yakni Muhammad Anelka Saiful Qashmal (S1 Teknik Sipil)  berhasil menjadi juara utama Lomba Desain Pemulihan Lingkungan Tingkat Nasional tahun 2021, mengungguli Tim Seruni dari IPB dan Tim Tiga dari Udayana dan Marwadewa. Pengumuman pemenang tersebut disampaikan pada acara puncak Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan secara daring, pada hari Rabu 18 Agustus 2021. Tim ITUP mendapatkan hadiah senilai Rp 60.000.000,00 ditambah bonus dari Ibu Menteri Kehutanan RI, Siti Nurbaya senilai Rp 10.000.000,00. Saat diwawancarai, salah satu anggota Tim ITUP, Dhafien mengatakan bahwa dirinya tidak menyangka bakal menjadi juara utama lomba desain pemulihan lingkungan ini, dan tentunya timnya merasa sangat senang dan bangga atas kemenangan ini. Dhafien juga mengucapkan terima kasih kepada KLHK yang telah memberikan kesempatan kepada generasi milineal untuk berkreasi menciptakan upaya pemulihan lingkungan yang lebih baik.

Lomba ini diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (Ditjen PPKL, KLHK RI) sebagai rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia.  Terdapat berbagai jenis perlombaan, salah satunya adalah Lomba Desain Pemulihan Lingkungan Tahun 2021 (LDP 2021). Lomba ini bertemakan “Generation Restoration: Reimagine, Recreate, Restore”. Lomba diikuti oleh 133 peserta yang terdiri atas 116 kelompok dan 27 perseorangan.

Berawal dari informasi yang diterima dari dosen pembimbingnya, Dr. Ir. Yayat Hidayat SHut MSi IPM, Fikri dan Dhafien menuruti saran untuk mengikuti Lomba Desain Pemulihan Lingkungan yang diselenggarakan oleh KLHK. Saat itu keduanya tengah membantu pekerjaan Perancangan Hutan Kota di Komplek Perumahan Buana Cicalengka Raya Kabupaten Bandung.  Mereka memperoleh arahan  konsep perancangan dan strategi perancangannya.  Kemudian dibentuk tim yang beranggotakan tiga mahasiswa SITH yaitu Fikri, Dhafien dan Natal, dan satu lagi disarankan dari mahasiswa teknik sipil dan bangunan.  Fikri dan teman-temannya memutuskan mengajak mahasiswa Teknik Sipil dari UPI yang memang sudah berteman sejak di SMA. Akhirnya mereka berempat Fikri, Dhafien, Natal dan Anelka membentuk tim yang diberi nama ITUP (ITB-UPI). Bagi Fikri, Natal dan Dhafien kegiatan perancangan kawasan ini bukan hal yang baru, mereka telah memperoleh ilmunya di Mata Kuliah Rekayasa Hutan Kota dan mereka juga pernah mengerjakan hal ini dalam penelitian skripsinya. Mereka juga pernah terjun langsung melaksanakan pekerjaan proyek perancangan hutan kota. Hal itu menjadi bekal untuk bisa memenangkan lomba desain pemulihan lingkungan.

Seleksi pemenang sangat ketat, dari sekian pendaftar kemudian dipilih 10 besar dan tim ITUP masuk didalamnya. Seleksi terakhir adalah presentasi hasil rancangan di depan dewan juri. Tim ITUP kebagian jadwal presentasi pada tanggal 12 Agustus 2021. Selanjutnya pengumuman pemenang diselenggarakan pada acara puncak peringatan hari lingkungan hidup sedunia, tanggal 18 Agustus 2021 secara daring.

Objek lokasi perancangan sudah ditentukan oleh KLHK yaitu kawasan pertambangan di Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor, sebelah barat jalan Prada Samlawi dan  berdekatan dengan Laboratorium Benih Hutan Tropika milik KLHK (Gambar1). Karakteristik kawasan tersebut memiliki curah hujan yang tinggi, tanah pucuk/top soil sudah hampir habis dikeruk sehingga menyisakan tanah lempung/liat/clay saja dan batuan di dominasi batuan andesit. Kondisi tersebut membuat muka air tanah menurun dan tingkat limpasan permukaan (runoff) sangat tinggi. Sungai yang mengelilingi kawasan bekas tambang tercemar akibat kegiatan pertanian intensif. Sungai tersebut juga langsung mengalir ke sungai utama Cisadane sehingga sumber air bersih masyarakat menjadi berkurang. Menurut dokumen RTRW Kabupate Bogor, kawasan Rumpin salah satunya diperuntukkan untuk budidaya pertanian. Terdapat pula tebing-tebing curam dengan ketinggian sekitar 20 m, sebagai akibat dari kegiatan penambangan (penggalia  lahan)  di lokasi kawasan. Lokasi inilah yang dijadikan objek untuk dibuatkan desain pemulihannya.

Judul desain dari Tim ITUP adalah Pemulihan Lahan bertemakan ‘Agroeduwisata’ di Rumpin, Bogor.  Perancangan dimulai dengan mengidentifikasi masalah yang ditemukan di kawasan Rumpin, lalu menganalisis potensi yang bisa dikembangkan dan merancangnya untuk meningkatkan ekonomi, kesejahteraan masyarakat sambil melestarikan lingkungan kawasan Rumpin. Konsep pemulihan ini dilakukan secara komprehensif , tidak hanya aspek pelestarian lingkungan fisik, namun dintegrsikan dan disinergiskan secara harmonis dengan aspek social ekonomi masyarakat. Perancangan mengusung tema agroeduwisata yakni mensinergiskan bidang agroforestry, edukasi dan wisata.  Lokasi kawasan dibagi ke dalam empat zona yakni zona agroeduwisata, zona agroforestri, zona penyangga, dan zona lahan basah buatan. Konsep pemberdayaan masyarakat juga disalurkan melalui budidaya pertanian beragam jenis buah dan minapadi, tempat wisata, dan UMKM serta dengan konsep kelembagaan yang jelas, demikian penjelasan Fikri salah satu anggota tim ITUP.  Mereka berharap desain hasi karyana ini bisa diterapkan di Kawasan Rumpin sehingga bermanfaat untuk kelesatarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat di sana.

Hasil karya desain tim ITUP mendapat apresiasi yang sangat luar biasa dari para dewan juri. Tim ITUP mampu menghasilkan karya desain yang elegan dan futuristik, mampu menyulap kawasan bekas pertambangan yang rusak menjadi kawasan hijau yang indah, produktif, sehat dan lestari. Desain dikerjakan secara detil dengan konsep yang holistik, menyesuaikan dengan lanskap yang ada sehingga tidak merubah bentang alam, serta mampu menampilkan hasil desainnya dalam bentuk tiga dimensi dan movie. Selain pembagian zona, Tim ITUP menambahkan beberapa fasiltas pendukung dalam desainnya antara lain, gapura, pusat informasi, green house, oven area, tempat makan (food court), kios cinderamata, toilet dan mushola dengan penataan yang sangat rapi dan menggunakan desain yang menarik.  Beberapa objek desainnya ditampilkan di bawa ini.

X