Enter your keyword

SITH ITB Gelar ICPMBB 2025 untuk Mendorong Inovasi Smart Green Technologies di Bidang Bioindustri Berbasis Tanaman dan Mikroalga Secara Berkelanjutan

SITH ITB Gelar ICPMBB 2025 untuk Mendorong Inovasi Smart Green Technologies di Bidang Bioindustri Berbasis Tanaman dan Mikroalga Secara Berkelanjutan

Pembukaan The 3rd International Conference on Plant and Microalgae-based Bioindustry (ICPMBB 2025) (4/10/2025) di gedung CRCS ITB (dokumentasi Rini Berliani)

Bandung, sith.itb.ac.id –  Kelompok Keilmuan Sains dan Bioteknologi Tumbuhan (SBT), Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung (SITH ITB), kembali menyelenggarakan konferensi internasional di bidang bioindustri berbasis tanaman dan mikroalga: The 3rd International Conference on Plant and Microalgae-based Bioindustry (ICPMBB 2025).

Konferensi yang dilaksanakan pada (4-5November 2025) ini mengusung tema “Smart Green Technologies for a Sustainable Future: Advancing Plant and Microalgae Resources Towards Innovative Bioindustry Solutions”. Tema tersebut menyoroti pentingnya penerapan smart green technologies untuk mendorong transformasi menuju bioindustri berkelanjutan. Kegiatan ini menjadi wadah bagi para peneliti, pelaku industri, dan pembuat kebijakan untuk bertukar ide dan pengalaman terkait kemajuan riset serta inovasi di bidang sains tanaman, bioteknologi, dan teknologi hijau.

Adapunfokus utama dari konferensi ini adalah pemanfaatan sumber daya tanaman dan mikroalga sebagai basis pengembangan solusi bioindustri yang efisien, inovatif, dan ramah lingkungan. Serta mewujudkan sistem produksi hayati yang lebih cerdas, hemat sumber daya, dan berkelanjutan untuk mendukung ekonomi sirkular.

Acara dibuka dengan sambutan dari Dr. Taufikurahman, selaku Chairman ICPMBB 2025. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi kepada seluruh narasumber utama dan peserta yang hadir dari berbagai negara.“Kami merasa sangat terhormat dengan kehadiran para keynote speakers dari luar negeri: Prof. J. Theo M. Elzenga dari Belanda; Prof. Awang Ahmad Salehin, Prof. Mohamed Thariq, Prof. ShahNor Basri, dan Assoc. Prof. Malina Jusoh dari berbagai universitas di Malaysia. Prof. Siti Rozaimah juga turut berpartisipasi secara daring dari Arab Saudi. Kami juga memiliki keynote speakers dari SITH ITB, yaitu Prof. Elfahmi dan Prof. Iriawati. Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh narasumber dan peserta dari berbagai institusi, baik dalam maupun luar negeri.” ungkapnya

Sambutan berikutnya disampaikan oleh Prof. Sri Nanan B. Widiyanto, Ph.D, selaku Ketua Kelompok Keilmuan Sains dan Bioteknologi Tumbuhan SITH ITB. “Kami merasa bangga dapat menjadi tuan rumah pertemuan ilmiah ini. Kelompok riset kami telah lama mengeksplorasi potensi besar tumbuhan dan mikroalga sebagai sumber daya hayati yang menjanjikan untuk bioindustri berkelanjutan. Di tengah kemajuan teknologi, penerapan konsep smart green technologies seperti IoT (Internet of Things) membuka peluang besar untuk merevolusi sistem produksi biologis yang efisien dan ramah lingkungan. Konferensi ini bukan hanya tempat berbagi hasil penelitian, tetapi juga ruang untuk membangun kolaborasi lintas disiplin dan institusi. Saya berharap kegiatan ini menjadi landasan bagi lahirnya inovasi dan produk bioindustri yang berkelanjutan di masa depan.”

Acara pembukaan ditutup dengan sambutan dari Dekan SITH ITB, Dr. Indra Wibowo, S.Si., M.Sc. “Konferensi ini menyoroti potensi besar sumber daya tanaman dan mikroalga sebagai fondasi inovasi dalam bioindustri. Melalui integrasi teknologi hijau dan cerdas, kita tidak hanya menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim dan keterbatasan sumber daya, tetapi juga membuka peluang baru dalam pengembangan ekonomi sirkular, energi terbarukan, dan sistem pangan berkelanjutan,” tuturnya.

Beliau menambahkan bahwa kegiatan ini akan membahas berbagai perkembangan terbaru dalam riset bioteknologi tanaman dan mikroalga untuk aplikasi di bidang pangan, pakan, farmasi, serta industri lainnya.“Kami berharap konferensi ini menjadi ajang bertukar ide, memamerkan hasil riset terbaru, dan memperkuat kolaborasi yang mampu mengubah penemuan ilmiah menjadi solusi nyata bagi keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.

Dalam kesempatan terpisah, Dr. Taufikurahman menyampaikan rasa syukur sekaligus harapan terhadap keberlanjutan konferensi yang telah menjadi agenda rutin SITH ITB setiap dua tahun sekali ini. “Alhamdulillah konferensi ini dapat terlaksana dengan baik. Kami ingin kegiatan ini terus berlanjut secara berkelanjutan. Ini adalah penyelenggaraan yang ketiga, dan kami berharap dapat terus diadakan setiap dua tahun sekali,” ungkapnya

Beliau menegaskan bahwa salah satu kekuatan utama ICPMBB terletak pada kolaborasi lintas lembaga dan keterlibatan berbagai pihak, baik akademisi, peneliti, maupun mahasiswa.

“Konferensi ini melibatkan kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi, baik dalam maupun luar negeri, serta para pakar untuk penelitian bersama, berbagi ide, dan kedepannya mungkin bisa menghasilkan publikasi bersama. Mahasiswa juga diharapkan memperoleh pengetahuan yang lebih luas dari berbagai pembicara. Pengetahuan itu harus dibagikan—baik secara lisan maupun tulisan,” tambahnya.

Sebagai penutup, Dr. Taufikurahman menyampaikan pesan inspiratif bagi generasi muda akademik untuk aktif berpartisipasi dalam forum ilmiah seperti ICPMBB. “Harapan saya, mahasiswa dapat berperan aktif, baik sebagai presenter maupun peserta. Dengan begitu, mereka bisa menambah wawasan dan membangun jaringan ilmiah yang bermanfaat untuk masa depan mereka,” tutupnya.

Kontributor: Rini Berliani (Biologi 2025)

Editor: JM

X