Enter your keyword

Berdayakan Kelompok Tani di Tengah Pandemi, SITH ITB Selenggarakan Kegiatan Pengabdian Masyarakat.

Berdayakan Kelompok Tani di Tengah Pandemi, SITH ITB Selenggarakan Kegiatan Pengabdian Masyarakat.

Penulis : Humas SITH

SUMEDANG, SITH.ITB.AC.ID – 23 Mei 2020 – salah satu tim program pengabdian masyarakat (PPM) SITH ITB yang terdiri dari Prof. Dr. I Nyoman P. Aryantha (Ketua), Dr. Mia Rosmiati, Dr. Mustika Dewi, Dr. Rika Alfiany, Dr. Aos, dan Dr. Ramadhani Eka Putra melangsungkan kegiatan pemberdayaan kelompok tani di tengah masa pandemi COVID 19. Sebelumnya, seluruh kegiatan tri dharma di lingkungan kampus ITB sangat dibatasi, bahkan sebagian besar dihentikan, termasuk kegiatan PPM. Namun hal tersebut tidak menghalangi tim PPM SITH untuk terus melanjutkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

Prof. Nyoman selaku ketua PPM menyampaikan bahwa petani yang menjadi ujung tombak ketahanan pangan Indonesia perlu diberikan dukungan dan pendampingan. Di tengah wabah COVID 19 ini, para petani yang sedang panen raya, kesulitan menjual hasil panennya karena harga di pasaran jatuh, sementara barang komoditas melimpah ruah. Di sini SITH ITB selaku insitusi pendidkan yang juga bergerak di bidang pertanian, perlu untuk turut hadir dan membantu.

Sebanyak tiga rangkaian utama kegiatan PPM yang melibatkan para petani dari desa binaan SITH ITB telah terselenggara. Para petani yang menjadi mitra kegiatan PPM tersebut tergabung dalam Kelompok Tani Tirta Mulya Tani, Kecamatan Sukasari dan Gabungan Kelompok Tani Karya Mandiri Prima, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang. Kegiatan PPM yang dilaksanakan terkait dengan pemberdayaan kelompok tani dalam menangani hasil panen komoditas cabai merah dalam situasi pandemi ini. Berikut ini penjelasan masing-masing rangakain kegiatan PPM tersebut:

Petama, tim PPM SITH membeli komoditas cabai merah hasil panen raya (Gambar 1) dengan total sebanyak 600 kg dengan harga yang kompetitif. Cabai hasil panen dibeli dengan harga Rp. 15.000 per kg, sekitar dua kali lipat dari harga jual ke bandar (Rp 7.000 – 8.000 per kg). Hal ini dilakukan untuk menampung hasil panen dan melanjutkan rantai pasok komoditas cabai merah, agar petani tetap mendapatkan keuntungan selama masa pandemi.

Hasil panen raya cabai merah kelompok tani desa binaan SITH (sumber: dokumentasi pribadi)

Kedua, tim PPM SITH mendampingi kelompok tani dengan cara memberikan pelatihan jarak jauh secara daring (online) menggunakan aplikasi Whatsapp. Kelompok tani diberikan instruksi mengenai tahapan pengolahan dan penanganan pascapanen komoditas cabai merah. Mulai dari tahap pemilihan (sortasi) cabai, pengeringan hingga tahap pengilingan. Harapannya, kelompok tani dapat mempertahankan kualitas cabai hasil panen raya tersebut, secara mandiri.

Ketiga, tim PPM SITH memberikan penjelasan mengenai pentingnya pemasaran online hasil panen komoditas pertanian kepada para kelompok tani. Tim yang terdiri dari berbagai kelompok keahlian (KK) di SITH tersebut menejelaskan dasar-dasar pemasaran produk pertanian secara daring agar dapat diaplikasikan oleh para petani, baik secara individu maupun secara terogranisir dalam bentuk lembaga kelompok tani. Hal ini dilakukan degan harapan aktivitas pemasaran hasil pertanian tidak terbatasi bahkan terhenti akibat adanya pandemic COVID 19, maupun hal lain yang tidak terduga sebelumnya.

X