Enter your keyword

Kunjungan Lapangan Mata Kuliah Teknologi Kilang Hayati

Kunjungan Lapangan Mata Kuliah Teknologi Kilang Hayati

Penulis: Mahasiswa TPP 2016

JATINANGOR, SITH.ITB.AC.ID – Dalam rangka memberikan salah satu kompetensi Mata Kuliah Teknologi Kilang Hayati yaitu pengetahuan aktual secara langsung pada salah satu contoh proses pengolahan bahan alam menjadi produk jadi atau setengah jadi pada suatu pabrik dan lapangan maka pada hari Kamis, 1 November 2018 mahasiswa program studi Teknologi Pascapanen (TPP) angkatan 2016 peserta MK Teknologi Kilanghayati sebanyak 30 orang, melakukan kuliah lapangan ke Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) Gambung, Gambung, Jawa Barat. Kunjungan tersebut didampingi oleh dua orang dosen pengampu yakni Dr. Anne Hadiyane dan Khairul Hadi B. MT, serta enam orang asisten yaitu mahasiswa Teknologi Pascapanen (TPP) dari angkatan 2015. Dalam kegiatan tersebut mahasiswa dibekali dengan informasi pemrosesan teh dari hulu (pemetikan di kebun) hingga ke hilir (pengolahan pabrik yang menghasilkan ragam jenis produk teh), serta pembahasan sains yang ada pada teh, kemudian para mahasiswa melakukan pengamatan langsung proses pemanenan, pengolahan, dan quality control dikebun dan pabrik teh.

Kajian lapangan pertama adalah mengamati area perkebunan teh dimana terdapat dua aktivitas utama yang dilakukan yaitu pemeliharaan dan pemetikan atau pemanenan. Sehingga terdapat dua zona atau bidang pada satu tanaman teh bidang yang terdiri dari daun-daun yang siap dipetik pada bagian sekitar pucuk, dan bidang yang terdiri dari daun untuk pemeliharaan pada bagian yang lebih rendah. Salah satu bentuk kegiatan pemeliharaan adalah pengendalian hama dan penyakit, sedangkan kegiatan pemetikan dari daun teh sendiri dapat dilakukan secara manual, menggunakan gunting, dan menggunakan mesin dimana masing-masing terdapat kelebihan dan kekurangannya.

Terdapat dua jenis pengolahan teh yang sedang berjalan yakni proses yang menghasilkan teh hijau dan teh putih. Teh hijau merupakan teh yang diproduksi dengan menekan seminimal mungkin proses oksidasi alami untuk mempertahankan warna hijau alami dan komponen asli dari daun teh. Sedangkan teh putih teh putih adalah teh yang dibuat dari pucuk daun teh yang masih belum mekar atau dapat disebut peko dan hampir bisa dikatakan tidak ada proses oksidasi komponen yang terjadi dalam bahan baku.

Dengan berkunjung ke tempat ini mahasiswa mendapatkan gambaran biorefinery dari bahan alam berupa daun teh dan diharapkan mampu mendeskripsikan secara lengkap perjalanan proses dimulai dari pemeliharaan dan pemanenan teh, proses karakterisasi bahan baku pada saat sebelum diolah, proses pengolahan, proses pengemasan, serta proses pengecekan kualitas produk yang akan didistribusikan.

X