Enter your keyword

Pengembangan Pilot Rehabilitasi Hutan dengan Model Agroforestry Melalui Skema Imbal Jasa Lingkungan di Kawasan KHDTK Hutan Pendidikan ITB

Pengembangan Pilot Rehabilitasi Hutan dengan Model Agroforestry Melalui Skema Imbal Jasa Lingkungan di Kawasan KHDTK Hutan Pendidikan ITB

Penulis : Pujo Hutomo

Sumedang, sith.itb.ac.id (09/04) Kawasan Hutan Gunung Geulis sebagai kawasan hutan yang, Sumedang telah dicanangkan sebagai icon Imbal Jasa Lingkungan oleh para pihak Demikian kesimpulan dari hasil kajian beberapa stakehoder pada saat diskusi tentang pengelolaan kawasan hutan Gunung Geulis di Kantor Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Kabupaten Sumedang (Suara Rimba, 2015). Saat ini Gunung Geulis telah ditetapkan sebagai Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Hutan Pendidikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor SK.663/Menlhk/setjen/PLA.4/11/2017 tanggal 10 November 2017 tentang Penetapan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus sebagai hutan pendidikan seluas 338,31 (tiga ratus tiga puluh delapan dan tiga puluh satu perseratus) hektar pada kawasan Hutan Lindung Gunung Geulis, dikelola Institut Teknologi Bandung. Tantangan pengelolaan Hutan Pendidikan Gunung Geulis (HPGG) ITB adalah masih adanya aktivitas masyarakat di dalam kawasan hutan yang menyebabkan terjadinya lahan kritis.

Perwakilan Pengelola KHDTK, PT. Garuda Food Putra Putri Jaya Tbk, DLHD Provinsi Jawa Barat, Lembaga Biotropics Institute dan KTH Gugel Hurip I Cikahuripan Dalam Pencanangan Penanaman Pohon dan Kopi Pengembangan Agroforestry Skema IJL

Untuk mengatasi permasalahan lahan kritis dan permasalahan social ekonomi masyarakat, perlu dilakukan kegiatan rehabilitasi. Pada hari Senin, tanggal 8 April 2019, Institut Teknologi Bandung bekerjasama dengan PT. Garuda Food Putra Putri Jaya Tbk telah menandatangani kesepahaman untuk melakukan kegiatan rehabilitasi kawasan hutan HPGG ITB dengan mengembangkan model agroforestry skema imbal jasa lingkungan, dengan diawali penanaman tanaman kopi sebanyak 1000 batang dan pohon durian sebanyak 100 pohon. Tujuan dari kegiatan ini adalah menyelamatkan hutan dengan membangun hubungan hulu-hilir melalui skema imbal jasa lingkungan. Pengembangan skema ini merupakan amanah Undang undang no. 41 tahun 1999 tentang Kehutanan, Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2017 Tentang Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup, Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 5 Tahun 2015 Tentang Pengelolaan Jasa Lingkungan Hidup.

Penanaman Pohon Durian oleh Manajer KHDTK (Dr.Ir. Endang Hernawan) dalam Mengawali Kegiatan Pengembangan Agroforestry Skema IJL

Kegiatan rehabilitasi dilaksanakan pada Blok Hutan Cipariuk Desa Cikahuripan dengan penanaman awal sebanyak 1000 kopi dan 100 buah Durian. Kegiatan ini diikuti oleh BPLHD Provinsi Jawa Barat, PT Garuda Food, Lembaga Biotropics Institute, Kelompok Tani Hutan Gugel Hurip I Cikahuripan. Menurut Effi Harfiana yang mewakili PT. Garuda Food Putra Putri Jaya Tbk, pihak manajemen perusahaan sangat menyambut baik terlaksananya kerjasama ini karena sangat selaras dengan konsep perusahaan yang akan mengembangkan perusahaan ini untuk kepentingan bisnis, social dan lingkungan secara berkeseimbangan. Dia juga berharap kegiatan ini dapat terus dijalankan secara berkelanjutan sehingga lingkungan di kawasan hutan dengan tujuan khusus HPGG ITB terjaga kelestariannya. Perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat, Andri Biantara menyatakan kegiatan ini sangat baik dan selaras dengan kebijakan Provinsi Jawa Barat yang saat ini sedang menggiatkan berjalannya skema imbal jasa lingkungan (IJL) di tingkat tapak. Skema ini juga sejalan dengan program Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam rangka penanganan lahan kritis di DAS Citarum. Melalui kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan dengan skema IJL dapat dirajut hubungan hulu dan hilir dengan baik sehingga tumbuh kesadaran semua pihak dalam kegiatan-kegiatan penyelamatan lingkungan di kawasan DAS Citarum ini. Dr. Endang Hernawan selaku Wakil Kepala Pengelola KHDTK ITB berharap kegiatan rehabilitasi ini dapat membantu mengurangi lahan kritis yang ada di blok hutan Cipariuk Desa Cikahuripan yang luasnya kurang lebih 39 ha. Kerjasama multipihak ini diharapkan dapat mendukung kegiatan pemulihan lingkungan yang sudah dirancang oleh pengelola KHDTK. Sementara itu Dr. Pujo Hutomo selaku Koordinator Bidang Peningkatan Nilai Jasa Lingkungan sekaligus mewakili Lembaga Biotropics Institute mengharapkan kerjasama rehabilitasi dengan skema IJL dapat mendukung terwujudnya pengelolaan KHDTK yang sustainable dan dapat berkontribusi dalam mewujudkan Program Citarum Harum dan Citarum Bestari (Bersih Sehat dan Lestari) yang saat ini digalakkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. System pertanaman yang dikembangkan  dalam kegiatan ini adalah model agroforestry yang memungkinkan adanya manfaat yang seimbang baik bagi lingkungan maupun bagi masyarakat setempat yang masih menggantungkan kehidupannya dari keberadaan kawasan Hutan Pendidikan Gunung Geulis ini.

Penanaman Pohon Durian oleh Perwakilan PT. Garuda Food Putra Putri Jaya Tbk (Effi Harfiana) dalam Mengawali Kegiatan Pengembangan Agroforestry Skema IJL

Penanaman Tanaman Kopi oleh Perwakilan DLH Provinsi Jawa Barat (Andri Biantara) dalam Mengawali Kegiatan Pengembangan Agroforestry Skema IJL

Pada kesempatan ini Pihak penyedia (Pengelola KHDTK HPGG ITB) dan pemanfaat (PT. Garuda Food Putra Putri Jaya Tbk) telah menandatangani perjanjian kerjasama mengembangkan model agroforestry dalam rangka upaya perlindungan dan pelestarian hutan melalui skema imbal jasa lingkungan. Dalam perjanjian kerjasama ini PARA PIHAK menyepakati tentang keberlanjutan jasa lingkungan air dan tanggung jawab pelestarian di wilayah hulu Sub Daerah Aliran Sungai Citarik – Daerah Aliran Sungai Citarum. Keberlanjutan jasa ini juga ditujukan untuk mendukung keberlanjutan fungsi, dan penyediaan manfaat bagi kepentingan masyarakat sekitar, sehingga memerlukan peran serta masyarakat khususnya petani penggarap lahan di KHDTK HPGG ITB dalam peningkatan kualitas sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Hal ini mengingat tanggung jawab perlindungan dan pelestarian lingkungan bukan semata-mata menjadi beban pemerintah semata melainkan perlu dukungan dan keterlibatan semua pihak yang berkepentingan. Melalui kegiatan ini diharapkan akan menjadi wahana kerjasama yang sustainable sehingga fungsi lindung kawasan KHDTK HPGG ITB tersebut dapat dipertahankan dan ditingkatkan.

Penanaman Tanaman Kopi oleh Perwakilan Lembaga Biotropics Institute (Dr. Pujo Hutomo) dalam Mengawali Kegiatan Pengembangan Agroforestry Skema IJL

X