Enter your keyword

Pembentukan Advisory Board SITH ITB

Pembentukan Advisory Board SITH ITB

Penulis: Dr. Ima M. Zainuddin (Humas SITH ITB)

SITH.ITB.AC.ID, BANDUNG – Dalam rangka membentuk interaksi yang erat dan konstruktif dengan semua stakeholders, SITH ITB telah resmi memperkenalkan Advisory Board yang baru pada hari Rabu, 7 Maret 2018 kepada seluruh staf dosen SITH ITB. Pembentukan Advisory Board ini diperlukan untuk menyusun dan menjalankan program pendidikan serta menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.

Susanan Advisory Board tersebut terdiri dari 10 orang, diketuai oleh Ir. Yani Panigoro serta beranggotakan 9 orang dengan profil sebagai berikut:

  1.   Ir. Yani Panigoro

Ir. Yani Panigoro memperoleh gelar akademiknya dari Teknik Elektro, Institut Teknologi Bandung pada tahun 1975 dan kemudian bekerja sebagai peneliti di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Beliau kemudian berkiprah di Medco, perusahaan yang didirikan oleh kakaknya, Arifin Panigoro, sejak tahun 1994. Selain itu, beliau aktif dalam membantu mengembangkan beberapa Usaha Kecil Menengah (UKM) yang berada di bawah binaan Sarana Jabar Ventura (SJV). Saat ini beliau juga menjabat sebagai Anggota Kehormatan Majelis Wali Amanat (MWA) ITB periode 2014-2019 dan sebelumnya pernah menjabat sebagai ketua MWA periode 2009-2014.

  1.  Ir. Wahjudi Wardojo, M.Sc.

Ir. Wahjudi Wardojo, M.Sc. mendapatkan gelar akademiknya dari Universities Gadjah Mada dan Michigan State University, USA. Selesai dari masa tugasnya di Kementerian Kehutanan RI, saat ini beliau menjabat sebagai Senior Advisor for Conservation Policy di The Nature Conservancy

  1.  Dr. Nining Indroyono Soesilo, MA.

Dr. Nining Indroyono Soesilo, MA. mendapatkan gelar S1 sebagai arsitek dari Institut Teknologi Bandung, gelar MA in Urban Geography and Regional Planning dari University of Iowa, USA serta mendapatkan gelar S3 dalam Ekonomi Moneter di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI). Beliau dikenal sebagai penggerak kewirausahaan nasional dan menerima penghargaan dari pemerintah pada tahun 2012 melalui UKM Center FEUI yang dipimpinnya sejak berdiri pada tahun 2005. Sejak tahun 1990 hingga sekarang beliau bekerja sebagai staf pengajar di FEUI.

  1.   Ir. Edwin Utama, MM.

Ir. Edwin Utama, MM. adalah lulusan Teknik Kimia ITB. Tugas akhirnya di bidang Bioteknologi dengan penelitian pemanfaatan mikroba sebagai anti hama pada tanaman padi. Beliau sempat menjadi juara pertama pada lomba karya ilmiah ITB mengenai deteriorasi bakteri pada bangunan dan jembatan. Saat ini, beliau menjabat sebagai Managing Director di Data Clean Asia Pte. Ltd. dan juga aktif sebagai pengurus di UMKM Ganesha alumni ITB.

  1.    Ir. Satyoso Harjotedjo

Ir. Satyoso Harjotedjo mendapatkan gelar S1-nya dari Plant Protection and Integrated Pest Management Institut Pertanian Bogor. Beliau awalnya bekerja sebagai agronomist di PT. Perkebunan 11 hingga tahun 1985 dan kemudian bergerak di bidang Riset Kelapa Sawit dan Manajemen Operasi pada PT. SMART Tbk hingga tahun 2001. Sejak tahun 2002 hingga Juni 2016 beliau menjabat sebagai kepala HRD di PT. Astra Agro Lestari, Tbk. Ir. Satyoso Harjotedjo telah berpengalaman selama 30 tahun di bidang penelitian dan operasi Perkebunan Kelapa Sawit.

  1.    Dr. Wijayono Sarosa

Dr. Wijayono Sarosa mendapatkan gelar akademiknya dari Institut Teknologi Bandung, studi tentang Resources Management dari The Australian National University, dan studi mengenai Land Resources dari University of Queensland. Setelah menyelesaikan studinya, beliau bekerja di berbagai perusahaan, termasuk Kinhill Jaya Arkonin, Kaltim Prima Coal, Freeport Indonesia, dan PT. Sorik Merapi Geothermal Power. Beliau saat ini berkiprah di PT. Multi Harapan Utama, kontraktor yang ditunjuk oleh Pemerintah Republik Indonesia untuk melakukan kegiatan pertambangan batubara.

  1.    Drs. Djoko Andi Panca Prasetija

Drs. Djoko Andi Panca Prasetija mendapatkan gelar S1-nya dari Biologi ITB pada tahun 1991. Setelah menyelesaikan studi, beliau bekerja di berbagai Perusahaan seperti Nalco sebagai Senior Area Manager, Hercules Chemicals sebagai District Manager, PT. Crystal Anugerah Abadi sebagai Director, Biotekno Care sebagai Managing Director, dan sejak tahun 2009 hingga saat ini, beliau mendirikan dan menjabat sebagai President Director PT. Sadya Balawan, perusahaan yang bergerak di bidang Bioindustri, yaitu produksi enzim. Saat ini, Drs. Djoko Andi Panca Prasetija juga dikenal di tengah-tengah alumni SITH ITB sebagai Ketua IA Biologi-SITH periode 2017-2021.

  1.    Dr. Ir. Anton Apriyantono

Dr. Ir. Anton Apriyantono adalah Menteri Pertanian dalam Kabinet Indonesia Bersatu (2004-2009) dan staf pengajar di Institut Pertanian Bogor (IPB) sejak tahun 1982 hingga 2011. Beliau mendapatkan gelar S1 Teknologi Hasil Pertanian dari IPB, S2 Ilmu Pangan IPB, serta memperoleh gelar S3 Kimia Pangan dari Universitas Reading, Inggris pada tahun 1992. Saat ini beliau menjabat sebagai Presiden Komisaris PT. Tiga Pilar Sejahtera Tbk., Komisaris PT. JSB sejak 2015, Komisaris Independen PT. Bakrie Sumatera Plantation sejak 2010, dan Komisaris di PT. INFIAD sejak tahun 2010. Sejak 22 Januari 2018, beliau ditunjuk sebagai formatur Ketua Umum DPP Dewan Kopi Indonesia yang baru dideklarasikan bulan Desember 2017.

  1.    Prof. Dr. Sangkot Marzuki

Prof. Dr. Sangkot Marzuki menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (1968), Universitas Mahidol, Bangkok, Thailand (M.Sc., 1971) dan Universitas Monash, Australia (PhD, 1976). Pada tahun 2006, beliau mendapatkan gelar Doktor Kehormatan dari Utrecht University dan Doctor of Science Honoris Causa dari University of Queensland pada tahun 2010. Beliau adalah direktur Eijkman Institute for Molecular Biology di Jakarta pada tahun 1992-2014. Saat ini, Prof. Dr. Sangkot Marzuki dikenal kiprahnya sebagai Presiden Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI).

  1. Gibran Huzaifah Amsi El Farizy, S.Si.

Prestasi Gibran Huzaifah Amsi El Farizy dalam bisnis telah dimulai bahkan sebelum mendapatkan gelar S.Si-nya pada tahun 2012. Beliau sudah mulai merintis pengalaman sebagai CEO pada AvantaG Corp pada tahun 2008-2009, kemudian sebagai business owner pada Dorri Foods Indonesia tahun 2011-2013, dan sejak Oktober 2013 hingga sekarang, Gibran telah dikenal hingga mancanegara sebagai CEO eFishery, Pte. Ltd. Pada bulan April tahun 2017, beliau mewakili Indonesia masuk dalam daftar Forbes sebagai 30 Inovator Muda Asia Generasi Milenial.

Sesuai dengan SK tentang pembentukan Advisory Board SITH ITB tanggal 26 Februari 2018, lingkup tugas Advisory Board adalah sebagai berikut:

  • Memberikan pandangan dan saran untuk strategi dan pengembangan SITH ITB.
  • Memberikan masukan dan umpan balik kepada SITH ITB dalam upaya peningkatan kualitas program pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat atau implementasi hasil penelitian ke masyarakat (pasar) baik dari aspek pemikiran, menjalin relasi (networking) dan akses pendanaan.
  • Menjadi jembatan antara stakeholder, dunia industri, swasta dan instansi (pemerintah) dengan SITH ITB untuk mencari solusi terhadap berbagai permasalahan bangsa khususnya di dalam pemenuhan kebutuhan sumberdaya manusia dan teknologi dalam bidang hayati.

Semoga dengan hadirnya Advisory Board SITH ITB yang baru ini, dapat semakin mendekatkan SITH ITB dengan visinya, yaitu sebagai institusi unggul dalam pengembangan BIO INDUSTRI.

 

 

X