Enter your keyword

Pertukaran budaya dan diskusi peduli lingkungan dalam keakraban: SITH ITB dan Faculty of Applied Science University of Technology Mara Malaysia

Pertukaran budaya dan diskusi peduli lingkungan dalam keakraban: SITH ITB dan Faculty of Applied Science University of Technology Mara Malaysia

Penulis: Karlia Meitha, Ph.D. dan Dian Rosleine, Ph.D.

Membangun jejaring yang kuat merupakan salah satu modal penting untuk mendukung karir di masa depan. Pada era globalisasi ini memliki jejaring yang luas hingga antar negara akan membantu mahasiswa untuk dapat memulai karir internasional lebih cepat. Di SITH-ITB, hal ini salah satunya diwujudkan dalam bentuk pelaksanaan kegiatan bersama antara himpunan mahasiswa sarjana Biologi (Nymphaea), Mikrobiologi (Archaea), dan mahasiswa dari Fakultas Applied Science, Universiti Teknologi Mara Malaysia (UiTM). Selama 4 hari pada 12-15 Agustus 2018, 30 mahasiswa dari kedua negara tersebut melakukan kegiatan pengenalan budaya lokal, diskusi mengenai bioremediasi cemaran minyak di perairan dan darat, serta membersihkan lingkungan sungai Cikapundung.

Kegiatan diawali dengan pemberian kuliah dari Dr. Renni Suhardi (SITH) mengenai konsep bioremediasi secara umum dan bagaimana mikroba sebagai agen peremediasi dapat diaplikasikan. Selanjutnya dari pihak UiTM, Dr.  Ahmad Nazib berbagi tentang penerapan biosafety di Malaysia pada lingkungan industri dan akademik agar berbagai kegiatannya tidak mencemari lingkungan. Di sore hari, kegiatan diakhiri dengan kuliah dari Prof. Tati Subahar (SITH) mengenai cemaran minyak di perairan Indonesia dan dampaknya yang sangat buruk bagi kondisi ekologis yang luas.

Di hari berikutnya, para peserta dibagi kedalam tiga kelompok yang kemudian mendiskusikan proposal kegiatan bioremediasi cemaran minyak di perairan. Diskusi difasilitasi oleh tiga dosen muda SITH yaitu Dr. Neil Priharto, Dr. Eng. Kamarisima, dan Dr. Anriansyah Renggaman. Hasil diskusi tersebut kemudian dipresentasikan pada hari selanjutnya dan dipilih kelompok dengan nilai terbesar pada aspek originalitas ide, kreatifitas, dan kemudahan aplikasi dari ide tersebut.

Sebagai bentuk kegiatan sosial, seluruh peserta acara juga melakukan kegiatan pembersihan sungai Cikapundung. Peserta secara berkelompok memunguti sampah anorganik yang ditemukan di sekitar aliran sungai Cikapundung di daerah Taman Sari. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan kunjungan ke Museum Geologi Bandung, agar para peserta memahami  keterkaitan antara kesintasan hidup suatu organisme dengan kondisi alami habitatnya dan pentingnya menjaga kondisi tersebut.

Pada hari terakhir, mahasiswa SITH memperkenalkan kebudayaan melalui permainan dan jajanan daerah. Pertemanan yang terjalin selama empat hari acara ini merupakan sumber jejaring yang kelak akan berguna di masa depan. Para mahasiswa pun belajar untuk bekerja dan mengenal rekan dari budaya yang serumpun namun terdapat berbeda. Pengalaman ini juga akan berguna saat nanti para mahasiswa berkarir dalam lingkungan yang multi-kultural. Sebagai penutup, para mahasiswa dari UiTM Malaysia berkesempatan untuk menampilkan tari topeng yang merupakan tarian khas daerah mereka dari Perak.

X