Enter your keyword

Seminar “Progress of Indonesia-Taiwan Dengue Control and Prevention Cooperation Program” 15-17 Oktober 2019

[:id]Seminar International “Progress of Indonesia – Taiwan Dengue Prevention dan Control 2019” merupakan seminar yang diselenggarakan oleh SITH ITB bersama dengan NCHU (National Chung Shing University), dan Taiwan CDC (Center for Disease Control) yang berlangsung pada tanggal 15-17 Oktober 2019 dan bertempat di Gedung CRCS, ruang Multipurpose Hall lantai 3 dan Auditorium CC Timur, Kampus Institut Teknologi Bandung serta kegiatan site visit ke wilayah kelurahan Sekejati, Kecamatan Buahbatu. Seminar yang diketuai oleh Dr. Tjandra Anggraeni ini bertujuan untuk mendesiminasikan berbagai hasil riset kolaborasi Indonesia (SITH ITB, Dinas Kesehatan Kota Bandung, Kelurahan Sekejati, FK UNPAD) dan Taiwan (NCHU dan CDC/Center for Disease Control) mengenai pemetaan yang terintergrasi mengenai nyamuk demam berdarah yang mencakup 3 pendekatan yang terdiri dari ovitrap surveillance (dilaksanakan di kelurahan Sekejati, Kecamatan Buah Batu, Bandung), analisis sosio-ekonomi, serologi dan molekuler surveillance dan GIS system. Kolaborasi riset ini dipimpin oleh Prof. Intan Ahmad, Ph.D (SITH-ITB) dan Prof. Wu-Chun Tu (NCHU – Taiwan).

Seminar dimulai dengan adanya pertunjukkan tari merak dari LSS (Lingkung Seni Sunda) ITB. Selanjutnya acara dibuka secara resmi oleh Rektor ITB, Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA dengan pemberian pidato sambutan mengenai kasus Demam Berdarah di Indonesia serta pentingnya kolaborasi untuk pencegahan dan penanganan penyakit Demam Berdarah. Selain itu, beberapa pembicara dari Taiwan yaitu Deputi Direksi Umum CDC, Dr. Jen- Hsiang Chuang juga turut memberikan sambutan mengenai epidemi global demam berdarah dan pentingnya inisiatif untuk mengupayakan pencegahan dan pengontrolan terhadap demam berdarah yag dapat dimulai dari rumah tangga, dan edukasi sekolah. Profesor departemen entomologi NCHU-Taiwan, Prof. Wu Chun Tu juga turut memberikan kata sambutan. Acara ini dihadiri juga oleh Deputi Representatif dari TETO (Taipei Economic and Trade Office in Indonesia), Mr. Peter Lan dan Kepala Dinas Kesehatan kota Bandung, dr. Hj. Rita Verita Sri Hasniarty, M.M., M.H.Kes yang diwakili oleh kepala bidang P2P Dinas Kesehatan kota Bandung memberikan sambutan pada acara pembukaan seminar ini.

 

Peserta seminar ini berjumlah 165 orang yang hadir berasal dari berbagai instansi yaitu Direktorat P2PTVZ Kemenkes RI, Dinas Kesehatan Kota Bandung, Balitbangkes Jakarta, Batan-Jakarta, Dinas Pendidikan kota Bandung, Rumah Sakit negeri dan swasta se Kota Bandung, FK UNPAD, FTI ITB, Biofarma, komunitas masyarakat kelurahan Sekejati dan unsur sekolah dari SDN 261 Margahayu Raya. Selain itu seminar diikuti oleh peserta yang berjumlah 15 orang dari Taiwan yang berasal unsur akademisi dan pemerintah Taiwan.

Keynote speaker pada seminar ini tersebut diisi oleh staff dari Subdit Arbovirus Direktorat P2PTVZ yang mewakili Dirjen P2P Kemenkes RI dan Ms Yu Min Chou (Deputy Division Director, Division of Acute Infectious Diseases Taiwan Centers for Disease Control).

Selama seminar berlangsung peserta diberi informasi hasil-hasil penelitian mengenai penyakit demam berdarah mulai dari hasil Dengue Control and Surveillance di Kelurahan Sekejati, Kolaborasi Indonesia-Taiwan dalam pencegahan Dengue, Serology dan Molecular Surveillance dari Virus Dengue, hingga mengenal metode pemetaan penyakit berdasarkan analisis spasial dan temporal yang telah dilakukan dengan menggunakan Geographic Information System (GIS). GIS dapat digunakan untuk pemetaan penyakit berbasis alamat penderita, yang bermanfaat dalam melihat sebaran penyakit sehingga mampu mengidentifikasi daerah yang berisiko tinggi, sehingga diharapkan dapat digunakan sebagai alat untuk perencanaan yang lebih baik dalam memberantas dan mencegah penyakit demam berdarah.

Pada hari kedua, kegiatan dilaksanakan di SDN 261 Margahayu, Kelurahan Sekejati, Kecamatan Buah Batu untuk melakukan launching program “JUMANCIL” SDN 261 Margahayu. Selain itu, dilakukan kunjungan ke kelurahan Sekejati untuk melakukan sosialisasi dan launching volunteer Dengue Vector dari unsur Karang Taruna Kelurahan Sekejati. Kegiatan ini diharapkan dapat memotivasi masyarakat mengenai upaya pencegahan dan pengendalian demam berdarah, baik masyarakat dengan tim sukarelawan ataupun komunitas.

Hari terakhir kegiatan seminar diisi dengan pembicara yang berasal dari Indonesia dan Taiwan mengenai Pendekatan Sosio-ekonomi untuk pencegahan Dengue di Indonesia dan Taiwan, serta aplikasi GIS sebagai service intelligence untuk pencegahan demam berdarah. Setelah seminar berakhir, dilanjutkan dengan forum group discussion sekaligus penutupan acara yang dipimpin oleh pembicara GIS.

[:en]Seminar International “Progress of Indonesia – Taiwan Dengue Prevention dan Control 2019” merupakan seminar yang diselenggarakan oleh SITH ITB bersama dengan NCHU (National Chung Shing University), dan Taiwan CDC (Center for Disease Control) yang berlangsung pada tanggal 15-17 Oktober 2019 dan bertempat di Gedung CRCS, ruang Multipurpose Hall lantai 3 dan Auditorium CC Timur, Kampus Institut Teknologi Bandung serta kegiatan site visit ke wilayah kelurahan Sekejati, Kecamatan Buahbatu. Seminar yang diketuai oleh Dr. Tjandra Anggraeni ini bertujuan untuk mendesiminasikan berbagai hasil riset kolaborasi Indonesia (SITH ITB, Dinas Kesehatan Kota Bandung, Kelurahan Sekejati, FK UNPAD) dan Taiwan (NCHU dan CDC/Center for Disease Control) mengenai pemetaan yang terintergrasi mengenai nyamuk demam berdarah yang mencakup 3 pendekatan yang terdiri dari ovitrap surveillance (dilaksanakan di kelurahan Sekejati, Kecamatan Buah Batu, Bandung), analisis sosio-ekonomi, serologi dan molekuler surveillance dan GIS system. Kolaborasi riset ini dipimpin oleh Prof. Intan Ahmad, Ph.D (SITH-ITB) dan Prof. Wu-Chun Tu (NCHU – Taiwan).

Seminar dimulai dengan adanya pertunjukkan tari merak dari LSS (Lingkung Seni Sunda) ITB. Selanjutnya acara dibuka secara resmi oleh Rektor ITB, Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA dengan pemberian pidato sambutan mengenai kasus Demam Berdarah di Indonesia serta pentingnya kolaborasi untuk pencegahan dan penanganan penyakit Demam Berdarah. Selain itu, beberapa pembicara dari Taiwan yaitu Deputi Direksi Umum CDC, Dr. Jen- Hsiang Chuang juga turut memberikan sambutan mengenai epidemi global demam berdarah dan pentingnya inisiatif untuk mengupayakan pencegahan dan pengontrolan terhadap demam berdarah yag dapat dimulai dari rumah tangga, dan edukasi sekolah. Profesor departemen entomologi NCHU-Taiwan, Prof. Wu Chun Tu juga turut memberikan kata sambutan. Acara ini dihadiri juga oleh Deputi Representatif dari TETO (Taipei Economic and Trade Office in Indonesia), Mr. Peter Lan dan Kepala Dinas Kesehatan kota Bandung, dr. Hj. Rita Verita Sri Hasniarty, M.M., M.H.Kes yang diwakili oleh kepala bidang P2P Dinas Kesehatan kota Bandung memberikan sambutan pada acara pembukaan seminar ini.

Peserta seminar ini berjumlah 165 orang yang hadir berasal dari berbagai instansi yaitu Direktorat P2PTVZ Kemenkes RI, Dinas Kesehatan Kota Bandung, Balitbangkes Jakarta, Batan-Jakarta, Dinas Pendidikan kota Bandung, Rumah Sakit negeri dan swasta se Kota Bandung, FK UNPAD, FTI ITB, Biofarma, komunitas masyarakat kelurahan Sekejati dan unsur sekolah dari SDN 261 Margahayu Raya. Selain itu seminar diikuti oleh peserta yang berjumlah 15 orang dari Taiwan yang berasal unsur akademisi dan pemerintah Taiwan.

Keynote speaker pada seminar ini tersebut diisi oleh staff dari Subdit Arbovirus Direktorat P2PTVZ yang mewakili Dirjen P2P Kemenkes RI dan Ms Yu Min Chou (Deputy Division Director, Division of Acute Infectious Diseases Taiwan Centers for Disease Control).

Selama seminar berlangsung peserta diberi informasi hasil-hasil penelitian mengenai penyakit demam berdarah mulai dari hasil Dengue Control and Surveillance di Kelurahan Sekejati, Kolaborasi Indonesia-Taiwan dalam pencegahan Dengue, Serology dan Molecular Surveillance dari Virus Dengue, hingga mengenal metode pemetaan penyakit berdasarkan analisis spasial dan temporal yang telah dilakukan dengan menggunakan Geographic Information System (GIS). GIS dapat digunakan untuk pemetaan penyakit berbasis alamat penderita, yang bermanfaat dalam melihat sebaran penyakit sehingga mampu mengidentifikasi daerah yang berisiko tinggi, sehingga diharapkan dapat digunakan sebagai alat untuk perencanaan yang lebih baik dalam memberantas dan mencegah penyakit demam berdarah.

Pada hari kedua, kegiatan dilaksanakan di SDN 261 Margahayu, Kelurahan Sekejati, Kecamatan Buah Batu untuk melakukan launching program “JUMANCIL” SDN 261 Margahayu. Selain itu, dilakukan kunjungan ke kelurahan Sekejati untuk melakukan sosialisasi dan launching volunteer Dengue Vector dari unsur Karang Taruna Kelurahan Sekejati. Kegiatan ini diharapkan dapat memotivasi masyarakat mengenai upaya pencegahan dan pengendalian demam berdarah, baik masyarakat dengan tim sukarelawan ataupun komunitas.

Hari terakhir kegiatan seminar diisi dengan pembicara yang berasal dari Indonesia dan Taiwan mengenai Pendekatan Sosio-ekonomi untuk pencegahan Dengue di Indonesia dan Taiwan, serta aplikasi GIS sebagai service intelligence untuk pencegahan demam berdarah. Setelah seminar berakhir, dilanjutkan dengan forum group discussion sekaligus penutupan acara yang dipimpin oleh pembicara GIS.

[:]

X