Sinabung adalah gunung tertinggi di kawasan Sumatera Utara dengan ketinggian 2461 m dpl yang menyimpan keunikan habitatnya sendiri karena merupakan salah satu tempat yang masih terjaga kelestariannya, salah satunya karena status konservasi yang dimiliki. Dalam ekspedisi bukit barisan 2011, tim ahli Flora Fauna bagian wilayah Sumut yang terdiri dari Gilang Ramadhan (SITH-ITB), Serda Heri S.M., Kopda Muhajir, Serda Ardiansyah, Praka Andi dari KOPASSUS dan KOSTRAD melakukan survey di sekitar kaki gunung dan sepanjang jalur pendakian di gunung Sinabung.

Dari pengamatan yang telah dilakukan, ditemukan beberapa hal yang menarik, antara lain bekas cakaran pada kayu tumbang pada jalur pendakian. Pada ketinggian 1700, teramati sekitar 20 ekor burung rangkong yang sedang terbang. Dalam survey juga ditemukan spesies endemik sumatera seperti ular Trimeresurus andalasensis. Hal-hal tersebut hanya sebagian dari hasil penelitian yang hingga saat ini masih dalam tahap identifikasi di laboratorium Biosistematika, SITH-ITB.

Penemuan-penemuan yang ditemukan selama survey di gunung Sinabung menunjukkan betapa pentingnya untuk menjaga kelangsungan ekosistem gunung Sinabung sebagai salah satu bagian dari rangkaian pegunungan bukit barisan secara khusus ataupun secara luas sebagai bagian dari ekosistem alami hutan Sumatera yang terus mengalami degradasi. Terlebih lagi Gunung Sinabung menghadapi ancaman serius dari pembukaan lahan hutan untuk digunakan sebagai ladang penduduk.