Makasar, sith.itb.ac.id – Indonesia Essay Presentation Award (IEPA) 2019 diadakan di kota Makassar Sulawesi Selatan pada tanggal 23-25 Maret 2019 mengangkat Tema “Inovasiku untuk Satu Abad Indonesia”. Selain acara puncak IEPA 2019, terdapat beberapa rangkaian acara yang tidak kalah menarik yaitu Festival Inovasi, Lomba Ranking 1, Photo Challenge dan National Conference yang menghadirkan bintang tamu special diantaranya adalah Bapak Nurdin Abdullah selaku Gubernur Sulawesi Selatan, Kak Musawwir Muhtar selaku GIST Tech-I Mentor at The American Association for The Advancement of Science dan Kak Nurhidayah selaku Trainer South East ASIAN Peace. IEPA 2019 dihadiri oleh 45 Tim Mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia dimana mereka terbagi menjadi 4 bidang ilmu diantaranya adalah Bidang Pendidikan, Bidang Ekonomi, Bidang Lingkungan dan Bidang Politik.

Mahasiswa Teknologi Pascapanen SITH  ITB Albi Arjani dan Julianti Atlanti menjadi finalis dengan inovasinya bernama “TRANSFARMER : Inovasi Terintegrasi Pendistribusian Hasil Panen Pertanian Lokal sebagai Upaya Peningkatan Perekonomian Berbagai Pihak Hingga Mengurangi Angka Impor Negara” dan menjadi perwakilan bagi Institut Teknologi Bandung.

Inovasinya tersebut diharapkan membantu permasalahan perekonomian baik bagi petani hingga membantu pemasukan terhadap devisa negara dengan melakukan kegiatan ekspor dan menekan angka impor negara. Transfarmer memilikin Inovasi tempat penyimpanan agar komoditas pascapanen mampu bertahan hingga tempat tempat tujuan akhir dengan kondisi masih segar sehingga mampu mengurangi angka kehilangan (Losses) selama proses pendistribusiannya. Transfarmer juga bekerjasama bersama Petani dan Pengepul dalam membuka akses pasar yang baru agar masyarakat lebih mudah mendapatkan produk pascapanen. Tidak lupa juga Transfarmer melakukan pembinaan dan membantu sertfikasi kepada petani dan pengepul agar menghasilkan produk yang memiliki kualitas lebih baik.

Transfarmer mendapatkan Juara 2 dibidang ekonomi dan mendapatkan predikat “The Most Innovative”

Albi dan Julianti berharap Inovasinya tersebut dapat dikembangkan karena potensinya yang sangat besar dan berdampak baik bagi masyarakat maupun negara, juga mendukung terwujudnya Ketahanan Pangan dan Swasembada Pangan untuk Indonesia Emas 2045.