Mengurai informasi cetak biru virus covid-19 dalam penanggulangan pandemi SITH VIRTUAL ENGAGEMENT SERIES
Penulis : Humas SITH
WEBINAR.SITH.ITB.AC.ID – Kamis, 18 Juni 2020 Kelompok Keilmuan Genetika dan Bioteknologi Molekuler (KK-GBM) – SITH – ITB telah melaksanakan webinar dengan judul Mengurai informasi cetak biru virus covid-19 dalam penanggulangan pandemic. Webinar ini merupakan bagian dari SITH Virtual Engagement Series (SITH VES). Dalam SITH VES ini berisi serangkaian webinar virtual yang diselenggarakan setiap minggunya oleh Sekolah Ilmu dan Tehnologi Hayati – ITB. Doktor Husna Nugrahapraja sebagai salah satu anggota dari KK-GBM didaulat menjadi pemateri pada webinar tersebut. Beliau adalah alumni dari doctoral program from Scuola Superiore Sant’Anna Pisa, Italy. Saat ini penelitiannya fokus pada molekuler data analisis, Next-Generation Sequencing (NGS), Genomics & Transcriptomics, serta Identification and Characterization of lncRNA molecules (long non-coding RNA). Saat ini beliau terlibat dalam beberapa penelitian terkait COVID-19; BPPT National Task Force COVID-19 for Non PCR Diagnostic (Member of Sub-Task Force for Peptides and Aptamer Design); BPPT National Task Force COVID-19 for Whole Genome Sequencing (Member of Sub-Task Force for Bioinformatics Analysis of SARS-CoV2 genome) dan BSL-2 Advisor for Kota Bandung (COVID-19 Testing Laboratory Setup and Analysis). Selain beliau pada webinar ini juga mengundang salah satu alumni SITH – ITB, yaitu Dr. Pradiptajati Kusuma. Beliau adalah lulusan doctoral program at Laboratoire d’Anthropologie Moléculaire et Imagerie de Synthèse, Université Paul Sabatier – Toulouse III, France. Saat ini Beliau tergabung di Genome Diversity and Diseases Laboratory research group sebagai post-doct di Lembaga penelitian Eijkman dan bekerja pada variasi populasi etnik di Indonesia terkait molekuler antropologi dan evolusi manusia. Penelitiannya fokus pada pada penggunaan data genomik untuk mengurai demografi manusia, penyakit dan penyebarannya serta genetik diversitas.
Materi pada webinar ini, Dr. Husna nugrahapraja menyampaikan tentang cetak biru (informasi genetik). Pemaparan materi dimulai dari pembahasan cetak biru secara umum pada organisme hidup secara umum sampai cetak biru yang terdapat pada virus covid-19. Pemaparan cetak biru virus covid-19 meliputi struktur Cetak Biru Virus COVID-19, implikasi cetak biru virus COVID-19 dalam pandemi global, menanggulangi pandemi dengan pengetahuan cetak biru dan perkembangan terkini (GISAid). Genome virus covid-19 diketahui mempunyai ukuran 29-30 kilobasa berupa pita tunggal RNA yang termasuk kedalam genom RNA (+). Berdasarkan data sekuen yang terdapat di GISAID baik sample yang berasal dari Indonesia maupun negara-negara lainnya telah diuraikan bagian-bagian penting dari genom virus tersebut. Analisis bagian-bagian penting dari genom virus ini akan menjadi bahan pertimbangan para peneliti untuk menjadi bahan dasar penentuan vaksin covid-19.
Doktor Pradiptajti Kusumah memberikan gambaran terkait evolusi perjalanan dari virus-covid-19 yang terurai melalui cetak birunya. Virus covid-19 terpisah sejak 40 – 90 tahun yang lalu dengan kerabat dekatnya yaitu virus RaTG13. Dalam periode 3 bulan, virus covid-19 tidak lebih diverse dibanding SARS-CoV. Periode Jan-Mar 2003, SARS-CoV memiliki variasi sebanyak 85 nt. Sedangkan, dari Dec-Mar 2020, virus covid-19 memiliki variasi sebanyak 15-25 nt. Virus covid-19 tampak mirip dengan SARS-CoV setelah muncul mutasi adaptif pada akhir masa pandemi. Daerah-daerah Orf1a, Orf3a, dan spike, beradaptasi (seleksi positif) untuk menginfeksi host pada 2002-2004 SARS outbreaks.
Sementara itu peserta webinar ini sekitar 348 orang yang terdiri dari berbagai kalangan , mulai dari mahasiswa, dosen, praktisi, tenaga kependidikan dan peneliti baik yang berasal dari ITB maupun non-ITB yang tersebar hampir dari seluruh wilayah di Indonesia dengan latar belakang pendidikan yang berbeda-beda. Mayoritas latar belakang pekerjaan peserta berkaitan dengan Sains, Teknologi, Rekayasa, dan Matematika (76%), Bidang pertanian dan pangan (8%), bidang pendidikan (6%), dan bidang ilmu Kesehatan (9 %). Pada sesi tanya jawab para peserta tertarik untuk mengetahui bagaimana awal mulai virus covid-19 bisa menginfeksi manusia, bagaimana peranan hewan-hewan reservoir dalam menyebarkan virus ini, bagaimana mementukan sekuen-sekuen penting cetak biru virus covid-19 dalam menentukan kandidat vaksin, bagaimana secara teknik mendiagnosis keberadaan virus covid-19 dengan menggunakan teknik realtime PCR serta bagaiamana kemungkinan mutasi yang akan terjadi pada genom virus covid-19.