SITH ITB Adakan Seminar Kesehatan Mental
BANDUNG, sith.itb.ac.id – Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) ITB mengadakan seminar kesehatan mental dengan 2 narasumber yaitu dr. Elvine Gunawan, Sp. KJ dari Yayasan Ruang Empati dan dra. Isriana seorang psikolog dari Direktorat Kemahasiswaan ITB. Acara ini dimoderatori oleh Dr. Karlia Meitha selaku dosen dari KK genetika dan bioteknologi molekuler SITH ITB dan dibuka oleh Dr. Endah Sulistyawati selaku Dekan SITH ITB. Kegiatan ini dihadiri oleh Bapak-Ibu Dosen SITH ITB baik yang berada di Kampus Ganesha maupun Jatinangor secara daring. Seminar kesehatan mental ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan awareness terhadap kesehatan mental para mahasiswa khususnya yang menempuh pendidikan di SITH ITB. Pada pemaparan pertama yang dilakukan oleh dra. Iriana mengangkat tema “early warning signs of mental health problems in college”, dra. Iriana menyatakan bahwa kondisi kesehatan mental mahasiswa yang merupakan suatu kondisi tidak stabil dalam diri masing-masing dapat timbul dari beberapa kondisi peralihan yang mereka rasakan. Sebelum memasuki dunia perkuliahan, mereka memiliki kesempatan untuk mencari jati diri serta mencari siapa diri mereka sebenarnya. Namun, setelah mereka memasuki jenjang perkuliahan, jati diri yang sebelumnya dicari harus sudah ditemukan. Kondisi penemuan jati diri tersebut dapat menjadi salah satu penyebab masalah kesehatan mental muncul. Ketidaksiapan mahasiswa dalam menjalankan dinamika perkuliahan, khususnya di ITB yang sangat berat dan kompetitif memicu munculnya beberapa masalah kesehatan mental seperti depresi dan anxiety, suicide, serta eating dan sleeping disorder. Dra. Iriana menyatakan bahwa Bapak dan Ibu Dosen dapat menunjukkan respon untuk menyelamatkan mereka dari masalah kesehatan mental melalui 3 cara, yaitu look, listen, dan link. Memvalidasi terhadap permasalahan mahasiswa, menempatkan diri sebagai mereka, serta mendukung mereka bahwa mereka memiliki harapan, merupakan beberapa cara yang dapat dilakukan oleh para dosen dalam merangkul pada mahasiswa yang memiliki masalah pada kesehatan mental mereka.
Pemaparan kedua, disampaikan oleh dr. Elvine Gunawan, Sp. KJ dari Yayasan Ruang Empati sekaligus dokter di RSIA Limijati. Dokter Elvine menyatakan bahwa kondisi well-being harus diciptakan dan dirasakan dampaknya oleh orang lain. Mahasiswa yang mengalami permasalahan kesehatan mental, mereka merasa bahwa hidupnya tidak sejahtera. Perasaan yang mereka miliki dapat dikurangi dengan meyakinkan mereka bahwa mereka juga dapat memiliki kesejahteraan yang dapat digambarkan dengan memiliki emosi positif, relasi yang positif, persepsi diri dan percaya diri, serta potensi mereka untuk terus tumbuh dan berkembang. Peran Bapak Ibu Dosen dalam menjaga kesejahteraan mahasiswa menjadi sangat penting dan dibutuhkan. Kesejahteraan yang mereka inginkan dapat dibentuk melalui kemampuan dalam berinteraksi (sosial), mendapatkan dukungan dari lingkungan, mampu mengidentifikasi permasalahan di dalam diri, adanya layanan dan manajemen krisis, dsb. Diharapkan, dengan adanya awareness terhadap kesehatan mental dan kesejahteraan pada mahasiswa SITH ITB, setelah mereka lulus sebagai alumni, mereka dapat memiliki skill-skill seperti problem solving, pemikiran kritis, empati, komunikasi efektif, hubungan interpersonal yang baik, manajemen stress yang baik, serta dapat mengambil keputusan dengan baik pula. Seminar ini disambut antusias oleh Bapak Ibu Dosen SITH yang hadir dan diakhiri dengan penyerahan cinderamata dari Dekan SITH ITB Dr. Endah Sulistyawati kepada kedua narasumber.
Reporter: Aldina Himmarila M/S2 Biologi 2021