Enter your keyword

Seminar Pariwisata Hayati Berkelanjutan: Ekowisata, Strategi Perkuat Rantai Nilai Pelestarian

Seminar Pariwisata Hayati Berkelanjutan: Ekowisata, Strategi Perkuat Rantai Nilai Pelestarian

BANDUNG, itb.ac.id – Program Magister Biomanajemen, Sekolah Ilmu Teknologi Hayati (SITH) dan Program Magister Perencanaan Kepariwisataan, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK) Institut Teknologi Bandung (ITB) menyelenggarakan “Seminar Program Multidisiplin Pariwisata Hayati Berkelanjutan”, secara bauran, di Ruang Seminar Lantai 3, Labtek XI SITH dan melalui Zoom, Selasa (21/5/2024).

Seminar ini mengangkat tema “Pengelolaan Pariwisata Hayati Berkelanjutan”, dengan tujuan mendiskusikan potensi dan tantangan dalam mengembangkan pariwisata yang berkelanjutan di Indonesia, khususnya yang menyangkut aspek biodiversity dan ekosistem hayati.

Salah seorang narasumber yang mengisi seminar ini, Ir. Henky Hermantoro, MURP, MPA, Dosen Institut Pariwisata Trisakti, membahas konsep ekowisata sebagai produk pariwisata yang memperkuat rantai nilai pelestarian.

Ir. Henky menjelaskan bahwa ekowisata bukan hanya sekadar wisata alam biasa, tetapi suatu bentuk pariwisata yang mempertimbangkan aspek pelestarian lingkungan dan budaya lokal. “Ekowisata menekankan pada prinsip keberlanjutan. Kegiatan wisata dirancang sedemikian rupa sehingga tidak merusak lingkungan dan justru mendukung pelestarian lingkungan dan budaya lokal,” katanya.

Beliau menjelaskan beberapa poin penting dalam konsep ekowisata yang memperkuat rantai nilai pelestarian, yakni:

  • Produk Pariwisata: Ekowisata merupakan kumpulan barang, jasa, dan karakteristik destinasi yang dirancang khusus untuk menarik turis yang tertarik pada wisata alam dan budaya lokal;
  • Prinsip Pelestarian: Ekowisata harus berbasis pada prinsip pelestarian lingkungan dan budaya lokal;
  • Pengalaman Total: Ekowisata harus memberikan pengalaman total bagi pengunjung yang meliputi pengalaman alam, budaya, dan ekonomi lokal;
  • Strategi Pemasaran: Pemasaran ekowisata harus mempertimbangkan keseimbangan pasar dan produk, dengan fokus pada menarik wisatawan yang memiliki minat khusus terhadap alam dan budaya lokal.

Seminar ini merupakan wujud kerja sama antar program studi di ITB dalam mendukung penerapan konsep pariwisata berkelanjutan di Indonesia. Harapannya, seminar ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memperhatikan aspek pelestarian lingkungan dan budaya lokal dalam mengembangkan pariwisata di Indonesia.

Reporter: Hafsah Restu Nurul Annafi (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2019)

Sumber (itb.ac.id)

X