SITH ITB Gagas Pertanian Hijau pada Sarasehan Tani Ciayumajakuning Entrepreneur Festival 2025
KUNINGAN, sith.itb.ac.id – Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) Institut Teknologi Bandung (ITB) turut berpartisipasi dalam kegiatan Sarasehan Tani Ciayumajakuning Entrepreneur Festival (CEF) 2025 yang digelar pada 4–5 Juni 2025 di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Kegiatan ini menjadi forum strategis yang mempertemukan pemangku kepentingan dari sektor akademik, pemerintahan, pelaku usaha, serta komunitas tani dalam mendiskusikan arah pembangunan pertanian hijau di daerah Ciayumajakuning.
Gelaran Sarasehan Tani tahun 2025 mengangkat tema “Keamanan Pangan, Tanggung Jawab Siapa?” sebagai bentuk sorotan terhadap pentingnya isu keamanan pangan yang melibatkan berbagai sektor. Tema ini menjadi dasar pembahasan seputar praktik dan teknologi pertanian hijau, dengan tujuan agar para petani mampu menghasilkan produk pertanian yang tidak hanya aman dikonsumsi, tetapi juga bermutu dan berkelanjutan. Dr. Ir. Eri Mustari, MP. hadir sebagai perwakilan SITH ITB.
Pada sesi pertama acara, SITH tampil sebagai salah satu narasumber yang mengulas materi berjudul “Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Pertanian Hijau Menuju Aman Pangan.” Materi ini menekankan pentingnya peran ilmu pengetahuan dan inovasi teknologi dalam mendorong transformasi sistem pertanian menuju praktik yang lebih ramah lingkungan dan adaptif terhadap tantangan pangan global.
Selain SITH, acara ini juga menghadirkan pemateri dari Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian Lembang, PT Icert Agritama Internasional, Otoritas Keamanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Barat, pelaku pasar retail modern, serta PT Mahkota Multi Mandiri. Topik yang dibahas mencakup berbagai bidang kajian, seperti kebijakan pembangunan pertanian hijau, standarisasi dan sertifikasi mutu produk pertanian, hingga tantangan dan peluang ekspor produk pertanian di Indonesia.
Kegiatan Sarasehan Tani berlangsung selama dua hari. Hari pertama diisi dengan sesi diskusi panel dan sosialisasi teknis program kompetisi Champion Klaster “Jawara Tani.” Sementara hari kedua difokuskan pada kegiatan benchmarking ke Desa Cikaso, Kabupaten Kuningan, yang telah menerapkan praktik pertanian hijau secara terpadu. Selain itu, peserta mengikuti sesi team building sebagai bagian dari penguatan kapasitas kolaboratif antar klaster tani.
Keikutsertaan SITH ITB dalam CEF 2025 mencerminkan komitmen institusi akademik dalam mendukung transformasi sektor pertanian melalui pendekatan ilmiah. Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal sinergi multipihak dalam membangun sistem pertanian yang tangguh, inovatif, dan berkelanjutan di tingkat regional maupun nasional.
Kontributor: Sulthon Aqil Muhana, Biologi 21323302
Editor: Nita Yuniati