Enter your keyword

Herbarium Bandungense SITH ITB Ungkap Enam Spesies Baru Tumbuhan Endemik Indonesia

Herbarium Bandungense SITH ITB Ungkap Enam Spesies Baru Tumbuhan Endemik Indonesia

BANDUNG, sith.itb.ac.id — Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) ITB kembali menunjukkan kontribusi signifikan menyingkap keanekaragaman tumbuhan Indonesia dengan penemuan enam spesies baru tumbuhan endemik Indonesia dari keluarga Araceae. Temuan ini merupakan hasil kerja kolaboratif Arifin Surya Dwipa Irsyam, S.Si., M.Si., kurator Herbarium Bandungense SITH ITB, bersama tim peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Keenam jenis tersebut yaitu: Cyrtosperma hayii Raynalta, M.R.Hariri & A.S.D.Irsyam, C. prasinispathum A.S.D.Irsyam & M.R.Hariri, Homalomena adei M.R.Hariri & A.S.D.Irsyam, H. amarii A.S.D.Irsyam & M.R.Hariri, H. chikmawatiae A.S.D.Irsyam & M.R.Hariri, dan H. pistioides A.S.D.Irsyam, M.R.Hariri & Raynalta.

Menurut Dr. Dian Rosleine, Wakil Dekan Bidang Sumberdaya SITH ITB sekaligus Kepala Herbarium Bandungense SITH ITB, penemuan tersebut merupakan kiprah penting dalam bidang taksonomi tumbuhan. “Penemuan  enam spesies baru tersebut merupakan kontribusi Herbarium Bandungense dalam bidang taksonomi tumbuhan,” papar Dr. Dian.

Arifin, kurator Herbarium Bandungense SITH ITB,  menjelaskan bahwa riset terhadap kelompok tumbuhan dari suku Araceae memiliki tantangan tersendiri. “Kesulitan terbesar dalam mempelajari tumbuhan terna seperti ini adalah menunggu waktu berbunga yang tidak menentu dan bisa sangat lama. Selain itu, habitat alaminya pun kerap kali sangat terbatas dan spesifik,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa minat terhadap penelitian tumbuhan terna masih tergolong rendah di Indonesia, karena banyak kalangan masih berfokus pada pohon atau tumbuhan berkayu. Padahal, potensi ditemukannya jenis baru dari kelompok tumbuhan terna sangat besar. Bahkan, sejumlah tumbuhan yang telah diperdagangkan sebagai tanaman hias, hingga kini belum memiliki nama ilmiah yang sah.

“Salah satu misi kami adalah memberikan penamaan ilmiah yang valid bagi tumbuhan terna yang sudah populer di masyarakat. Misalnya, Homalomena “blue metallic” yang sempat viral di media sosial, kini telah diidentifikasi dan dideskripsikan secara resmi sebagai Homalomena amarii,” ujarnya.

Herbarium Bandungense yang berada di bawah naungan SITH ITB telah menjadi salah satu pusat penting dalam mendukung riset botani dan biosistematika nasional. Herbarium ini telah terakreditasi secara nasional dan berfungsi sebagai tempat penyimpanan spesimen tipe dari berbagai spesies baru. Melalui koleksi dan aktivitas ilmiahnya, Herbarium Bandungense menegaskan peran strategisnya sebagai pusat penelitian taksonomi tumbuhan yang aktif dan bereputasi.

“Semoga riset kami dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk lebih tertarik pada bidang taksonomi tumbuhan, karena kekayaan flora Indonesia masih sangat luas dan belum sepenuhnya terungkap secara ilmiah,” tutup Arifin.

Reporter : Fauzia Ayu Lestari Bioteknologi 21124306
Kontributor : Sulthon Aqil Muhana, Biologi 21323302
Editor : Ardhiani Kurnia Hidayanti

X