Sinergi SITH ITB dan Polnustar untuk Rehabilitasi Mangrove dan Penguatan Masyarakat Pesisir
Tahuna, sith.itb.ac.id — Tim dari Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH), Institut Teknologi Bandung (ITB) bekerja sama dengan Politeknik Negeri Nusa Utara (Polnustar) kembali melaksanakan kegiatan pendampingan masyarakat Kampung Salurang, Kecamatan Tabukan Selatan Tenggara, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, dalam program rehabilitasi mangrove pada Rabu, 23 Juli 2025. Tim dari SITH ITB dipimpin oleh Prof. Dr. Anggraini Barlian, M.Sc. yang merupakan dosen dari Kelompok Keilmuan Fisiologi, Perkembangan Hewan dan Sains Biomedika. Dalam pernyataannya kepada rri.co.id, Prof. Anggraini menyampaikan bahwa program ini merupakan bentuk nyata peran perguruan tinggi dalam menjalankan fungsi pengabdian kepada masyarakat.

Penyiapan Bibit Mangrove oleh Masyarakat Kampung salurang (Dokumentasi : Wendy Tanot, RRI)
“Kehadiran SITH ITB dan Polnustar di Kampung Salurang merupakan perwujudan nyata dari tema besar Diktisaintek Berdampak”, ujar Prof. Anggraini.
Selain Prof. Anggraini, Prof. Dr. Devi Nandita Choesin, M.Sc., juga terlibat dalam kegiatan tersebut. Prof. Devi merupakan dosen dari Kelompok Keilmuan Ekologi SITH ITB, yang salah satu fokus penelitiannya mencakup ekosistem pesisir.
Pada program ini, Prof. Anggraini dan tim berfokus pada pembibitan mangrove jenis Rhizophora apiculata. Inisiatif ini menjadi langkah penting untuk memulihkan fungsi vital hutan mangrove dalam melindungi garis pantai dari abrasi. Proses rehabilitasi meliputi pencarian bibit unggul, penyemaian, hingga perawatan intensif sebelum penanaman.
Tim dari Polnustar mengapresiasi dukungan pendanaan dari SITH ITB yang tidak hanya menunjang proses pembibitan mangrove saja, tetapi juga mendukung pengembangan organisme laut lainnya serta menyediakan teknologi hibrid sebagai solusi inovatif dalam mengatasi kerusakan pantai.
Keberhasilan program tersebut tidak terlepas dari peran Tim Teknis Polnustar bersama Komunitas Pencinta Alam Anemon yang terlibat aktif mendampingi masyarakat di setiap tahapan, mulai dari 23 Juli hingga 30 November 2025 mendatang. Selain itu, keduanya senantiasa memastikan proses transfer pengetahuan berjalan dengan baik.
Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan dampak yang luas dan berkelanjutan bagi masyarakat lokal, khususnya dalam aspek ekologis dan ekonomis yang mendukung kelestarian lingkungan serta kesejahteraan Kampung Salurang. Lebih dari itu, kerja sama ini juga diharapkan berkontribusi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di ranah ekosistem pesisir.
Kontributor: Fauzia Ayu Lestari (Bioteknologi, 21124306)
Editor: Nita Yuniati