SITH ITB Bina Masyarakat Desa Teluk Bayur, Kalimantan Barat Kembangkan Pertanian Lahan Gambut Ramah Lingkungan
Kuburaya, sith.itb.ac.id – Tim dari Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH), Institut Teknologi Bandung (ITB) memberikan pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat Desa Teluk Bayur, Kecamatan Terentang, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat pada 24–25 Juli 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pengabdian Masyarakat (PPM) ITB skema Top-Down Tahap ke-2 tahun 2025 yang mengusung tema “Implementasi Teknologi Usahatani Lahan Gambut yang Berkelanjutan sebagai Solusi Degradasi Ekosistem, Ketahanan Pangan, dan Peningkatan Pendapatan Masyarakat di Desa Teluk Bayur, Terentang, Kubu Raya, Kalimantan Barat”. Melalui program ini, tim dari SITH ITB mendorong masyarakat untuk mengelola lahan gambut secara ramah lingkungan serta menggantikan praktik pertanian yang berisiko merusak ekosistem, menurunkan produktivitas, hingga memicu kebakaran hutan dan lahan.

Ketua tim pengabdian masyarakat SITH ITB, Dr. Ir. Mia Rosmiati, M.P., memberikan sambutan pada kegiatan pelatihan teknologi usahatani lahan gambut berkelanjutan di Desa Teluk Bayur (24/07/ 2025).
Tim PPM diketuai oleh Dr. Ir. Mia Rosmiati, M.P. dan beranggotakan Dr. Ir. Rijanti Rahaju Maulani, S.P., M.Si., Dr. Ir. Rika Alfianny, M.P., Prof. Dr. Ramadhani Eka Putra, S.Si., M.Si., Ph.D., Ujang Dinar Husyari, S.P., M.P., dan apt. Fitriani Jati Rahmania, S.Farm., Ph.D. Kegiatan ini juga dibantu oleh dua mahasiswa Program Studi Rekayasa Pertanian SITH ITB, yaitu Ihsan Zainal Nurfajrian dan Christophorus Stanley Isbianto.
Kegiatan pelatihan diikuti oleh kurang lebih 30 peserta yang berprofesi sebagai petani dan ibu-ibu Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Pada hari pertama, kegiatan dibuka dengan sambutan dari Dr. Ir. Mia Rosmiati, M.P., dilanjutkan oleh Kepala Desa Teluk Bayur, Agustari, S.Pd.I. Materi pada sesi pertama disampaikan oleh Agus Paryono, selaku praktisi pertanian Desa Teluk Bayur, yang memaparkan pengenalan lahan gambut, tantangan budidaya di lahan gambut, serta solusi dalam pengelolaannya.

Peserta mempraktikkan pembuatan biopestisida dipandu oleh Dr. Ir. Rika Alfianny, M.P (24/07/ 2025).
Sesi kedua dilanjutkan oleh Dr. Ir. Rijanti Rahaju Maulani, S.P., M.Si., yang membahas sifat-sifat tanah gambut, potensi tanaman yang dapat dibudidayakan, dan strategi pengelolaannya secara berkelanjutan. Berikutnya Dr. Ir. Rika Alfianny, M.P., menyampaikan materi mengenai biopestisida, yakni pestisida ramah lingkungan berbahan dasar nabati. Peserta juga berkesempatan mempraktikkan langsung cara membuat biopestisida menggunakan tanaman jahe, salah satu komoditas unggulan di Desa Teluk Bayur.
Hari kedua kegiatan difokuskan pada strategi pengolahan lahan gambut tanpa bakar yang disampaikan oleh Ujang Dinar Husyari, S.P., M.P. Materi yang dibawakan meliputi langkah-langkah budidaya tanaman di lahan gambut untuk meningkatkan produktivitas pertanian secara berkelanjutan. Sesi selanjutnya diisi dengan praktik pembuatan pupuk organik padat dan cair serta penerapan model usahatani dengan sistem raised bed. Pada sesi ini, peserta dibagi ke dalam lima kelompok kecil untuk mengikuti praktik pembuatan pupuk organik padat (bokashi) dan pupuk organik cair dengan memanfaatkan limbah sagu kering. Pupuk yang telah dibuat kemudian langsung diaplikasikan pada raised bed yang dibangun menggunakan papan kayu dan batako sebagai media tanam, serta pada lahan gambut. Komoditas yang dibudidayakan meliputi jahe dan berbagai jenis sayuran seperti kangkung, pakcoy, cabai, dan tomat.

Peserta melakukan praktik pembuatan raised bed sebagai bagian dari pelatihan teknologi usahatani lahan gambut berkelanjutan di Desa Teluk Bayur (25/07/ 2025).
“Alhamdulillah, masyarakat sangat antusias mengikuti pelatihan dan ada keinginan untuk mengaplikasikan pupuk organik dan biopestisida tersebut,” ujar Dr. Mia menanggapi antusiasme warga (31/07/2025).
Melalui kegiatan ini, tim PPM dari SITH ITB berharap dapat memberikan solusi bagi petani dalam mengelola lahan gambut secara ramah lingkungan guna menjaga keseimbangan ekosistem secara berkelanjutan. Kegiatan ini juga bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang praktik pertanian di lahan gambut serta mendorong lahirnya wirausaha di bidang pertanian untuk mewujudkan kemandirian ekonomi di Desa Teluk Bayur.
Tak hanya fokus pada pelatihan dan praktik, program ini juga dirancang berkelanjutan. Tim SITH ITB telah menyiapkan sistem monitoring dan pendampingan pasca-pelatihan, termasuk melalui grup komunikasi daring seperti WhatsApp untuk memantau perkembangan dan membantu petani mengatasi kendala di lapangan.
Reporter: Helga Evangelina (Rekayasa Pertanian, 2021)
Editor: Nita Yuniati