Enter your keyword

SITH ITB Gelar Pelatihan Lanjutan di Desa Teluk Bayur: Fokus pada Label dan Pemasaran Digital Produk Jahe

SITH ITB Gelar Pelatihan Lanjutan di Desa Teluk Bayur: Fokus pada Label dan Pemasaran Digital Produk Jahe

Teluk Bayur, sith.itb.ac.id – Tim dari Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali melaksanakan kegiatan lanjutan Program Pengabdian kepada Masyarakat (PM) Tahun 2025 dengan skema bottom-up di Desa Teluk Bayur, Kecamatan Terentang, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat pada 17–19 Oktober 2025. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari pelatihan sebelumnya yang berfokus pada pengolahan jahe sebagai produk unggulan desa. Tim pelaksana diketuai oleh Dr. Rijanti Rahaju Maulani, S.P., M.Si., dengan anggota Dr. Ir. Mia Rosmiati, M.P., Dr. Ir. Dadang Sumardi, M.P., dan Dr. Nita Yuniati, S.P., M.P., serta didukung oleh Amanda Alifia Devardiani Korda, S.T., M.Si. sebagai asisten kegiatan.

Kegiatan dimulai dengan pembukaan oleh Dr. Mia, yang mengantarkan jalannya acara sekaligus memperkenalkan rangkaian kegiatan pelatihan. Selanjutnya, Pemerintah Desa Teluk Bayur yang diwakili oleh Sekretaris Desa, Bapak Tawar, memberikan sambutan dan mengungkapkan rasa terima kasih atas upaya berkelanjutan ITB dalam mendukung pengembangan masyarakat desanya.

Pada sesi awal, Dr. Rijanti memaparkan materi “Ketentuan Pelabelan Bahan Pangan” yang menyoroti pentingnya penerapan label sesuai dengan regulasi UU Pangan dan BPOM. Peserta dibimbing untuk memahami informasi wajib pada label, seperti nama produk, produsen, komposisi, bobot/isi bersih, kode produksi, tanggal kadaluwarsa, nomor izin edar, dan asal bahan pangan.

Selain teori, peserta juga diajak untuk mempraktikkan pengemasan dan pelabelan secara langsung menggunakan produk olahan jahe yang telah mereka buat sesuai dengan keterampilan yang mereka dapatkan pada pertemuan sebelumnya, seperti serbuk jahe instan, bubuk jahe, simplisia, sirup jahe, dodol jahe, permen jahe, dan modifikasi olahan jahe lainnya. Melalui kegiatan ini, peserta memperoleh pengalaman nyata dalam menerapkan prinsip pelabelan yang informatif, legal, dan profesional bagi produk mereka.

Di akhir sesi pertama, dilakukan penyerahan beberapa jenis kemasan untuk mengemas produk olahan jahe, seperti standing pouch, toples, dan botol untuk sirup dan minuman jahe instan, serta contoh label yang sudah jadi dengan disain yang diusulkan oleh masing-masing kelompok.

     

 

 

 

 

Pemaparan materi pelatihan

Praktik pelabelan produk olahan jahe

Sesi selanjutnya diisi oleh Dr. Nita, yang membawakan materi “Strategi Pemasaran Digital untuk Produk Olahan Jahe yang Sudah Berlabel.” Beliau menjelaskan pentingnya kehadiran digital dalam memperluas jangkauan pasar dengan biaya promosi yang lebih efisien. Peserta diberikan panduan praktis membuat toko di platform digital, mulai dari menyiapkan nama toko, mengambil foto produk berlabel yang menarik, hingga menulis deskripsi produk yang informatif.

Peserta juga mempraktikkan langsung teknik pengambilan foto produk yang baik menggunakan hasil olahan jahe mereka sendiri, sehingga dapat menghasilkan tampilan visual yang menarik bagi calon konsumen di platform digital.

Hasil praktik materi pemasaran digital dari salah satu kelompok peserta

Penyerahan berbagai jenis kemasan dan label untuk produk olahan jahe

Program ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan ITB dalam mendorong kemandirian ekonomi masyarakat Desa Teluk Bayur melalui pengembangan produk berbasis potensi lokal. Dengan tambahan keterampilan tentang pelabelan dan pemasaran digital, pelaku UMKM diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk mereka di pasar regional maupun nasional.

Kontributor: Nita Yuniati dan Rijanti Rahaju Maulani

Editor: Rijanti Rahaju Maulani dan Nita Yuniati

X