Pengabdian Masyarakat: Aplikasi Pupuk Hayati Dalam Budidaya Tanaman Sayuran Dan Buah
Ketahanan pangan adalah isu utama di berbagai negara termasuk Indonesia. Kebutuhan pangan di Indonesia sangat tinggi, dan saat ini belum semua daerah bisa memproduksi tanaman pangannya sendiri sesuai jumlah kebutuhan. Beberapa program dilakukan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pangan Masyarakat. Program-program ini terutama menyasar balita, anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui karena dianggap sebagai kategori yang rentan terhadap kerawanan pangan. Makanan sehat dibutuhkan tubuh untuk menjaga fungsi organ dan memastikan kinerjanya.
Institut Teknologi Bandung memiliki kepedulian untuk berperan mendukung Program Ketahanan Pangan melalui pengembangan teknologi budidaya pangan dan diikuti dengan diseminasi kepada masyarakat terkait seperti kelompok tani, kelompok Wanita tani dan kelompok Masyarakat penggiat pertanian lainnya. ITB melalui Direktorat Pengabdian Masyarakat dan Layanan Kepakaran (DPMK) meluncurkan Program Pengabdian Masyarakat Skema Top Down Ketahanan Pangan di Jawa Barat. Salah satu kegiatan dalam program ini adalah Aplikasi Pupuk Hayati dalam Budidaya Tanaman Sayuran dan Buah untuk mendukung Program Ketahanan Pangan di Jawa Barat. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan oleh tim dari Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati ITB yang terdiri dari Dr.Ir. Dadang Sumardi, MP., Indrawan Cahyo Adilaksono, Ph.D., Tetep Ginanjar, SP.,MP., dan Kemas Abiyusuf Zaidan, ST. Kegiatan berlangsung dari bulan Juli sampai Nopember 2025. Kegiatan dalam program ini meliputi aplikasi pupuk hayati dalam proses budidaya tanaman sayuran dan buah serta kegiatan diseminasi kepada masyarakat penggiat pertanian meliputi kelompok tani, kelompok wanita tani dan siswa SMK pertanian. Pada kegiatan ini telah dilaksanakan penanaman tanaman jagung manis dengan aplikasi pupuk hayati komersial (Mustika Tani PT BGN Agripeuneur) dari bulan September dan diperkirakan akan panen di bulan Nopember 2025 di Kebun Pendidikan SITH ITB di Haurngombong, Kec. Pamulihan Kabupaten Sumedang. Hasil Panen akan disumbangkan kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Program MBG terdekat dengan volume sesuai hasil panen.
Kegiatan diseminasi teknologi pupuk hayati untuk peningkatan produksi yang berkelanjutan telah dilaksanakan pada tanggal 26 Oktober 2025. Kegiatan ini diikuti oleh 25 orang peserta yang meliputi kelompok tani dari Haurngombong dan Tanjungsari serta siswa SMK PPN Tanjungsari Sumedang. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi sessi teori pupuk hayati dan sessi pembuatan pupuk hayati metode fermentasi sederhana dan aplikasi pupuk hayati komersial. Nara sumber dalam kegiatan ini adalah Husna Nugrahapraja, Ph.D., dan Dr. Ir Dadang Sumardi, MP. Didukung oleh asisten dari mahasiswa SITH ITB.
Pemilihan topik kegiatan pengabdian masyarakat yaitu aplikasi pupuk hayati dalam budidaya tanaman sayuran dan buah bertujuan untuk melaksanakan pertanian ramah lingkungan yang menjaga kualitas tanah dantingkat produksi secara berkelanjutan serta memberika edukasi kepada Masyarakat dalam menyeimbangkan penggunaan pupuk kimia sintetik dengan pupuk hayati. Sebagaimana diketahui bahwa pupuk hayati adalah pupuk yang mengandung mikroorganisme hidup yang membantu menyuburkan tanah dan mendorong pertumbuhan tanaman dengan menyediakan unsur hara mikro dan makro. Pupuk ini berfungsi sebagai pembenah tanah karena mikroba di dalamnya memperbaiki kesuburan tanah secara biologis.
Diharapkan dengan kegiatan pengabdian masyarakat ini terjadi alih teknologi dan pencerahan pola pikir masyarakat penggiat pertanian mengenai pentingnya memelihara kesuburan tanah yang berkelanjutan melalui penyeimbangan penggunaan pupuk sintetik dengan penggunaan pupuk hayati.
Dokumentasi
- Kegiatan Diseminasi


- Proses Budidaya

- Penanaman


