Bangun Industri Kosmetik Berkelanjutan, SITH ITB Jalin Kerja Sama dengan AKKMI
BANDUNG, sith.itb.ac.id — Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) Institut Teknologi Bandung (ITB), sedang menjalin kolaborasi strategis dengan Asosiasi Kosmetik Kontrak Manufaktur Indonesia (AKKMI) dalam upaya mendorong pertumbuhan industri kosmetik nasional yang berbasiskan ilmu hayati, prisip keberlanjutan, serta inovasi bahan alam Indonesia. Kolaborasi ini menjadi respons atas kebutuhan industri akan pendekatan ilmiah yang lebih mendalam dalam pengembangan produk kosmetik, sekaligus memperkuat sinergi antara dunia riset akademik dan sektor manufaktur kosmetik di tanah air.
Inisiatif kerja sama ini resmi dimulai pada bulan Juni 2025 melalui forum diskusi daring antara perwakilan SITH ITB dan AKKMI, yang menjadi wadah awal untuk membahas arah kolaborasi jangka panjang. Forum tersebut membahas berbagai peluang riset dan aplikasi industri yang dapat dikembangkan bersama, khususnya di bidang biodiversitas dan ilmu hayati. Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat potensial sebagai sumber bahan aktif kosmetik; kolaborasi ini diharapkan dapat menjembatani hasil riset akademik dengan kebutuhan formulasi industri yang inovatif, aman, dan berkelanjutan. AKKMI sendiri merupakan asosiasi yang menaungi berbagai perusahaan kontrak manufaktur kosmetik di Indonesia, sehingga kerja sama ini membuka peluang besar bagi hasil riset ITB untuk langsung diterapkan dalam skala industri.
Dalam pembahasan kolaborasi antara SITH ITB dan AKKMI, terdapat lima topik strategis yang dipertimbangkan sebagai ruang sinergi riset dan pengembangan bersama. Topik-topik tersebut meliputi eksplorasi bahan alam lokal untuk kosmetik, pengembangan kosmetik berkelanjutan, kajian mikrobioma kulit dan kosmetik probiotik, pemanfaatan bioteknologi untuk produksi bahan aktif, serta inovasi kosmetik berbasis personalisasi. Kelima area tersebutdipilih berdasarkan urgensi industri, potensi sains terapan, dan relevansinya terhadap tren global maupun kebutuhan khas konsumen di Indonesia.
Kolaborasi antara SITH ITB dan AKKMI ini tidak hanya dirancang sebagai pertukaran gagasan, tetapi juga diarahkan pada hasil nyata yang dapat memberi dampak langsung bagi pengembangan industri kosmetik nasional. Salah satu bentuk luaran yang diharapkan adalah lahirnya produk prototipe berbasis bahan lokal yang telah melalui proses uji ilmiah oleh tim riset SITH ITB. Produk ini diharapkan menjadi bukti konkret bahwa kekayaan hayati Indonesia mampu diolah menjadi formula kosmetik yang efektif dan kompetitif. Selain itu, publikasi ilmiah bersama juga menjadi target penting untuk memperkuat posisi Indonesia dalam peta riset kosmetik global sekaligus membangun branding ilmiah terhadap produk-produk dalam negeri.
Sebagai upaya diseminasi pengetahuan dan penguatan kapasitas SDM industri, kerja sama ini juga mencakup rencana workshop atau pelatihan bagi para formulator kosmetik dengan basis riset hayati. Tidak kalah penting, potensi komersialisasi hasil riset juga terbuka lebar melalui pembentukan spin-off atau pemberian lisensi teknologi dari kampus kepada pelaku industri, sehingga inovasi tidak berhenti di laboratorium, melainkan benar-benar memasuki pasar.
Melalui kerja sama ini, baik SITH ITB maupun AKKMI menaruh harapan besar bahwa integrasi kekuatan riset akademik dengan kebutuhan praktis industri dapat menjadi fondasi kuat untuk membangun industri kosmetik Indonesia yang ilmiah, berdaya saing, dan berkelanjutan. Dengan memanfaatkan potensi biodiversitas yang melimpah serta pendekatan berbasis teknologi dan data. Kolaborasi ini diharapkan tidak hanya melahirkan inovasi produk, tetapi juga menjadi model kemitraan yang mendorong transformasi industri berbasis pengetahuan.
Kontributor : Sulthon Aqil Muhana, Biologi 21323302
Editor : Jeprianto Manurung