Enter your keyword

Usung Inovasi Energi Hidrogen Terbarukan, Kolaborasi Mahasiswa SITH, FTI, dan FTTM ITB Raih Dua Penghargaan Nasional

Usung Inovasi Energi Hidrogen Terbarukan, Kolaborasi Mahasiswa SITH, FTI, dan FTTM ITB Raih Dua Penghargaan Nasional

Bandung, sith.itb.ac.id—Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil meraih dua penghargaan sekaligus dalam ajang Paper Innovation Competition OCEANO 2025 (3/10/2025) dan Development of Industrial Chemical Engineering (DevICE) (5/10/2025).

Tim tersebut terdiri atas tiga mahasiswa yang salah satunya merupakan mahasiswa SITH ITB. Tim yang bernama Jawa-ra-santuy ini beranggotakan Hanif Yusran Makarim (Rekayasa Pertanian, SITH ITB), Muhammad Daffa Anrizky (Teknik Bioenergi dan Kemurgi, FTI ITB), dan Bondan Attoriq (Teknik Metalurgi, FTTM ITB). Jawa-ra-santuy memenangkan Juara 2 pada ajang OCEANO 2025 dan juara 2 pada DevICE.

Melansir website ITB, kedua kompetisi tersebut diselenggarakan oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), yang masing-masing digelar oleh HIMATEKLA ITS untuk OCEANO 2025 secara daring, dan Industrial Chemical Engineering Revolution (ICHEVO) ITS untuk DevICE secara luring.

Tim ini mengangkat inovasi pengembangan energi hydrogen berbasis sumber terbarukan di bawah bimbingan Dr. Eng. Dwi Hantoko, S.T., M.T.

Pada ajang DevICE, tim mengusung inovasi konversi limbah tandan kosong kelapa sawit menjadi bahan bakar hydrogen yang ramah lingkungan. Karya tersebut berjudul Pemanfaatan Limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit dalam Produksi Hidrogen melalui Biogas Steam Reforming berbasis Katalis Ni/Al/O Teroptimasi Machine Learning dalam Reaktor Membran Pd-Ag.

Sementara itu, dalam kompetisi OCEANO, Jawa-ra-santuy mengajukan karya berjudul, Integration of Microalgae and Biogas Steam Reforming for Hydrogen Energy Production in an Innovative Machine Learning-optimized Floating CCU Structure. Inovasi ini memanfaatkan mikroalga lepas Pantai untuk memproduksi hydrogen dengan emisi CO2 dari kilang minyak sebagai sumber nutrisi utama.

“Kedua karya ini sama-sama berfokus pada produksi hidrogen dari bahan baku terbarukan. Untuk DevICE kami mengolah limbah tandan kosong kelapa sawit, sedangkan untuk OCEANO kami menggunakan mikroalga. Kami ingin menunjukkan bahwa potensi sumber daya alam Indonesia dapat dikonversi menjadi energi berkelanjutan,” tutur Hanif.

Meskipun menyabet dua penghargaan sekaligus, perjalanan tim tidak lepas dari berbagai tantangan.

“Kendala utama kami adalah waktu, karena jadwal kami tidak selalu sejalan. Bahkan Bondan tidak dapat hadir ke ITS untuk presentasi. Kami juga sempat mengalami kendala teknis seperti laptop dan ponsel yang bermasalah hingga hampir kehilangan data coding,” ujar Hanif.

Ia juga menuturkan, kunci utama keberhasilan mereka adalah komunikasi efektif antar anggota tim serta kemampuan menjaga fokus selama proses lomba. “Tips memenangkan kompetisi adalah menggali latar belakang juri, menguasai panggung, dan tetap tenang saat presentasi,” imbuhnya.

Tim Jawa-ra-santuy berharap karya yang mereka hasilkan dapat berkontribusi terhadap pengembangan energi hydrogen nasional seperti yang tercantum dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN, agar target pengembangan energi hijau tidak hanya sebatas wacana, tetapi juga menjadi langkah nyata menuju kemandirian energi Indonesia.

Mereka berencana mengeksplorasi lebih lanjut berbagai spesies mikroalga serta melakukan analisis komparatif terhadap metode produksi hydrogen yang lebih efisien.

Hanif mengungkapkan, “Kami berharap riset ini dapat menjadi salah satu wujud nyata dalam mendukung implementasi energi hidrogen yang telah direncanakan oleh Kementerian ESDM dan PLN untuk periode pasca-2040”.

Dua capaian yang diraih tim Jawa-ra-santuy menjadi bukti upaya dan semangat generasi muda ITB dalam mendukung inovasi energi hydrogen terbarukan dengan memanfaatkan agen hayati yang dapat menjaga keberlanjutan.

Selamat atas pencapaian tim Jawa-ra-santuy, semoga inovasi yang dihadirkan membuka jalan bagi realisasi energi hydrogen terbarukan di masa depan.

Kontributor: Fauzia Ayu Lestari (21124306) Bioteknologi & Azka Zahara Firdausa (Rekayasa Hayati, 2022)

Editor: AKH

X