Enter your keyword

Manajemen Agribisnis dan Kewirausahaan: Meningkatkan Minat Berwirausaha Pertanian Modern

Manajemen Agribisnis dan Kewirausahaan: Meningkatkan Minat Berwirausaha Pertanian Modern

[:id]Penulis : Farhan Ilham Wira Rohmat (Mahasiswa Rekayasa Pertanian 2015)

Sesi foto Bersama dengan ketua kelompok tani sekaligus pemilik perusahaan Budi Rahayu Farm

Bandung Barat, sith.itb.ac.id – Di awal bulan Desember ini, tepatnya pada hari Sabtu, 1 Desember 2018,Program Studi Rekayasa Pertanian melalui mata kuliah Manajemen Agribisnis dan Kewirausahaan yang diampu oleh Ibu Mia Rosmiati mengadakan kuliah lapangan ke salah satu perusahaan agribisnis yang telah berdiri lebih dari 20 tahun lamanya dan berlokasi di Desa Cibodas, Lembang, Kab. Bandung Barat, Budi Rahayu Farm. Kuliah lapangan ini dibagi menjadi dua kegiatan utama yaitu penjelasan profil perusahaan dan diskusi tentang agribisnis dan kewirausahaan serta kegiatan lapangan untuk melihat proses subsistem produksi on-farm dan subsistem off-farm di perusahaan.

Budi Rahayu Farm merupakan sebuah kelompok tani yang sudah berdiri sejak 12 Maret 1999 dengan Pak Dedi Hernawan sebagai ketua dan pemilik perusahaan. Saat ini, Budi Rahayu Farm sudah menjadi sebuah perusahaan CV yang mampu menyuplai berbagai kebutuhan sayuran segar bagi masyarakat, perusahaan makan cepat saji seperti Pizza Hut, dan perusahaan penyedia sayuran dan buah kualitas premium seperti Yan’s Fruit.

Foto kiri: pengarahan sebelum melakukan kegiatan kuliah lapangan. Foto kanan: perkenalan kelompok tani sekaligus perusahaan Budi Rahayu Farm dan diskusi mengenai kegiatan agribisnis Bersama Pak Dedi.

Sistem pertanian di Budi Rahayu Farm menerapkan konsep pertanian modern (tidak sepenuhnya menerapkan sistem pertanian organik). Hal ini berdasarkan fokus perusahaan yaitu intensifikasi dan penyediaan kebutuhan sayuran dan buah-buahan dengan kualitas premium. Namun, Budi Rahayu Farm sangat berhati-hati dalam penggunaan pestisida serta pupuk kimia dalam proses produksinya, di mana pestisida dan pupuk kimia digunakan dalam dosis rendah dan lebih banyak menggunakan bahan-bahan organik, seperti pupuk organik berupa pupuk kompos, pupuk kendang, dan pestisida alami.

Budi Rahayu Farm telah bekerja sama dengan masyarakat sekitar untuk melaksanakan proses produksinya. Budi Rahayu Farm juga membina dan bekerja sama dengan beberapa anak muda yang merupakan alumni dari berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta yang sedang merintis usahanya di bidang pertanian. Beberapa anak muda yang dibina diantaranya adalah Sixplus Agrotech (Alumni Unpad) dan Marema In (Alumni ITB).

Proses produksi pertanian melibatkan warga sekitar sebagai bentuk kerja sama dan usaha pemberdayaan masyarakat Desa Cibodas.

Menurut Pak Dedi, usaha di bidang agribisnis merupakan usaha yang memiliki banyak sekali peluang dan manfaat yang bisa kita dapatkan dan kita berikan bagi masyarakat. Beberapa peluang tersebut adalah pertambahan jumlah penduduk di Indonesia dan dunia, kebutuhan akan bahan pangan segar dan olahan, alih fungsi lahan produktif, dan perkembangan pasar yang semakin modern dan canggih. Namun, peluang tersebut juga disertai dengan beberapa tantangan, diantaranya adalah kurang tersedianya tenaga kerja yang kompeten di seltor pertanian, perubahan cuaca yang ekstrem, tuntutan pasar modern dan dinamika pasar yang sangat beragam, serta inflasi dan keadaan ekonomi yang sedang kurang stabil.

Penjelasan proses produksi pertanian (on-farm) oleh Sofya alumni Rekayasa Pertanian ITB 2014 (foto kiri) dan Fauzan alumni Teknik Elektro ITB 2013 (foto kanan) yang merupakan salah satu perintis usaha agribisnis bernama Marema In.

Pak Dedi menambahkan bahwa peluang dan tantangan dalam agribisnis seharusnya dapat meningkatkan semangat para mahasiswa pertanian khususnya mahasiswa Rekayasa Pertanian ITB untuk terjun langsung pada usaha agribisnis. Perlu juga kita tumbuhkan niat dalam diri agar semangat berwirausaha agribisnis tumbuh kembangnya semakin subur. Diantara minat yang harus ditumbuhkan adalah keinginan untuk membuka lapangan kerja dan bukan menjadi pekerja, keinginan untuk mendapatkan penghasilan yang lebih baik, keinginan untuk mengekspresikan, mengimplementasikan, dan menunjukkan kemampuan diri dalam bidang usaha pertanian, serta  yang paling penting adalah membangun keinginan untuk mendapatkan kemerdekaan dan kebebasan diri dalam berwirausaha.

Budi Rahayu Farm menjadi salah satu bukti nyata sebuah kesuksesan usaha di bidang pertanian. Lebih dari itu, Budi Rahayu Farm juga menunjukkan bahwa besarnya peluang dalam usaha pertanian adalah sesuatu yang riil dan bukan hanya omongan semata agar kalangan akademisi tertarik untuk terjun langsung dalam usaha pertanian modern.

“Saya saja yang berlatar belakang pendidikannya Pariwisata sangat bersemangat dalam menjalankan usaha di bidang agribisnis, nah sekarang kesempatan adik-adik semua yang berlatar belakang Pendidikan di bidang pertanian untuk jadi pengusaha di bidang pertanian,” tutup Pak Dedi pada sesi diskusi dan tanya jawab.

Salah satu sistem pertanian hidroponik yang dimiliki oleh Budi Rahayu Farm dan dikelola oleh Marema In.

[:en]Penulis : Farhan Ilham Wira Rohmat (Mahasiswa Rekayasa Pertanian 2015)

Sesi foto Bersama dengan ketua kelompok tani sekaligus pemilik perusahaan Budi Rahayu Farm

Bandung Barat, sith.itb.ac.idDi awal bulan Desember ini, tepatnya pada hari Sabtu, 1 Desember 2018,Program Studi Rekayasa Pertanian melalui mata kuliah Manajemen Agribisnis dan Kewirausahaan yang diampu oleh Ibu Mia Rosmiati mengadakan kuliah lapangan ke salah satu perusahaan agribisnis yang telah berdiri lebih dari 20 tahun lamanya dan berlokasi di Desa Cibodas, Lembang, Kab. Bandung Barat, Budi Rahayu Farm. Kuliah lapangan ini dibagi menjadi dua kegiatan utama yaitu penjelasan profil perusahaan dan diskusi tentang agribisnis dan kewirausahaan serta kegiatan lapangan untuk melihat proses subsistem produksi on-farm dan subsistem off-farm di perusahaan.

Budi Rahayu Farm merupakan sebuah kelompok tani yang sudah berdiri sejak 12 Maret 1999 dengan Pak Dedi Hernawan sebagai ketua dan pemilik perusahaan. Saat ini, Budi Rahayu Farm sudah menjadi sebuah perusahaan CV yang mampu menyuplai berbagai kebutuhan sayuran segar bagi masyarakat, perusahaan makan cepat saji seperti Pizza Hut, dan perusahaan penyedia sayuran dan buah kualitas premium seperti Yan’s Fruit.

Foto kiri: pengarahan sebelum melakukan kegiatan kuliah lapangan. Foto kanan: perkenalan kelompok tani sekaligus perusahaan Budi Rahayu Farm dan diskusi mengenai kegiatan agribisnis Bersama Pak Dedi.

Sistem pertanian di Budi Rahayu Farm menerapkan konsep pertanian modern (tidak sepenuhnya menerapkan sistem pertanian organik). Hal ini berdasarkan fokus perusahaan yaitu intensifikasi dan penyediaan kebutuhan sayuran dan buah-buahan dengan kualitas premium. Namun, Budi Rahayu Farm sangat berhati-hati dalam penggunaan pestisida serta pupuk kimia dalam proses produksinya, di mana pestisida dan pupuk kimia digunakan dalam dosis rendah dan lebih banyak menggunakan bahan-bahan organik, seperti pupuk organik berupa pupuk kompos, pupuk kendang, dan pestisida alami.

Budi Rahayu Farm telah bekerja sama dengan masyarakat sekitar untuk melaksanakan proses produksinya. Budi Rahayu Farm juga membina dan bekerja sama dengan beberapa anak muda yang merupakan alumni dari berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta yang sedang merintis usahanya di bidang pertanian. Beberapa anak muda yang dibina diantaranya adalah Sixplus Agrotech (Alumni Unpad) dan Marema In (Alumni ITB).

Proses produksi pertanian melibatkan warga sekitar sebagai bentuk kerja sama dan usaha pemberdayaan masyarakat Desa Cibodas.

Menurut Pak Dedi, usaha di bidang agribisnis merupakan usaha yang memiliki banyak sekali peluang dan manfaat yang bisa kita dapatkan dan kita berikan bagi masyarakat. Beberapa peluang tersebut adalah pertambahan jumlah penduduk di Indonesia dan dunia, kebutuhan akan bahan pangan segar dan olahan, alih fungsi lahan produktif, dan perkembangan pasar yang semakin modern dan canggih. Namun, peluang tersebut juga disertai dengan beberapa tantangan, diantaranya adalah kurang tersedianya tenaga kerja yang kompeten di seltor pertanian, perubahan cuaca yang ekstrem, tuntutan pasar modern dan dinamika pasar yang sangat beragam, serta inflasi dan keadaan ekonomi yang sedang kurang stabil.

Penjelasan proses produksi pertanian (on-farm) oleh Sofya alumni Rekayasa Pertanian ITB 2014 (foto kiri) dan Fauzan alumni Teknik Elektro ITB 2013 (foto kanan) yang merupakan salah satu perintis usaha agribisnis bernama Marema In.

Pak Dedi menambahkan bahwa peluang dan tantangan dalam agribisnis seharusnya dapat meningkatkan semangat para mahasiswa pertanian khususnya mahasiswa Rekayasa Pertanian ITB untuk terjun langsung pada usaha agribisnis. Perlu juga kita tumbuhkan niat dalam diri agar semangat berwirausaha agribisnis tumbuh kembangnya semakin subur. Diantara minat yang harus ditumbuhkan adalah keinginan untuk membuka lapangan kerja dan bukan menjadi pekerja, keinginan untuk mendapatkan penghasilan yang lebih baik, keinginan untuk mengekspresikan, mengimplementasikan, dan menunjukkan kemampuan diri dalam bidang usaha pertanian, serta  yang paling penting adalah membangun keinginan untuk mendapatkan kemerdekaan dan kebebasan diri dalam berwirausaha.

Budi Rahayu Farm menjadi salah satu bukti nyata sebuah kesuksesan usaha di bidang pertanian. Lebih dari itu, Budi Rahayu Farm juga menunjukkan bahwa besarnya peluang dalam usaha pertanian adalah sesuatu yang riil dan bukan hanya omongan semata agar kalangan akademisi tertarik untuk terjun langsung dalam usaha pertanian modern.

“Saya saja yang berlatar belakang pendidikannya Pariwisata sangat bersemangat dalam menjalankan usaha di bidang agribisnis, nah sekarang kesempatan adik-adik semua yang berlatar belakang Pendidikan di bidang pertanian untuk jadi pengusaha di bidang pertanian,” tutup Pak Dedi pada sesi diskusi dan tanya jawab.

Salah satu sistem pertanian hidroponik yang dimiliki oleh Budi Rahayu Farm dan dikelola oleh Marema In.

[:]

X