Sosialisasi hasil penelitian tentang pemanfaatan Kemiri Sunan oleh KK ATB ke BKPH Cadas Ngampar, KPH Sumedang, dan PT. PP Bajabang Indonesia
Pada hari Rabu, 09/11/2016, tim dari Kelompok Keahlian Agroteknologi dan Teknologi Bioproduk (KK ATB), Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) ITB melakukan kunjungan ke beberapa tempat, yaitu: Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Cadas Ngampar, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Sumedang dan PT. PP Bajabang Indonesia. Misi utama yang dibawa dalam kunjungan ini adalah sosialisasi hasil penelitian yang telah dilakukan oleh KK ATB kepada beberapa stakeholder baik dari industri maupun pemerintah daerah. Disamping itu, kunjungan ini juga merupakan bentuk keberlanjutan kerjasama yang telah terjalin sebelumnya antara KK ATB dengan pihak-pihak di atas.
BKPH Cadas Ngampar
BKPH Cadas Ngampar, Sumedang merupakan tempat pertama yang dikunjungi oleh tim KK ATB. Di tempat ini, tim disambut oleh pegawai dari BKPH Cadas Ngampar seperti Eros Ruswadi selaku Kepala BKPH cadas Ngampar serta Saeful Uyun selaku Kepala Resor Polisi Hutan Ciboboko. Pertemuan diawali dengan diskusi mengenai program sosialisasi yang telah digelar di Desa Pajagan pada tanggal 20 Juli 2016. Eros menyebutkan kondisi di lapangan belum memungkinkan untuk melakukan penanaman tanaman Kemiri Sunan. Meskipun demikian masyarakat cukup antusias dalam mengikuti sosialisasi yang dilakukan. Dibahas pula keberlanjutan kerjasama antara kedua belah pihak. Dalam hal ini, pihak BKPH Cadas Ngampar siap melanjutkan kerjasama dengan KK ATB, terutama dalam hal penelitian mengenai Kemiri Sunan. Salah satu bentuk kerjasama yang dibahas adalah mengenai penelitian untuk mengetahui produktivitas tanaman Kemiri Sunan di area Desa Pajagan.
Pada pertemuan yang digelar di kantor BKPH Cadas Ngampar ini, diberikan juga buku “Dari ITB untuk Indonesia: Biorefinery Kemiri Sunan” yang disusun oleh tim redaksi dari KK ATB SITH ITB. Buku ini berisi informasi mengenai hasil penelitian serta dokumentasi berbagai acara yang telah diselenggarakan oleh KK ATB khususnya yang berhubungan dengan tanaman Kemiri Sunan. Tujuan dari pembuatan buku ini, seperti diutarakan oleh Dr. M. Yusuf Abduh selaku ketua program penelitian Kemiri Sunan, adalah untuk memberikan informasi mengenai Kemiri Sunan sehingga masyarakat memiliki pengetahuan yang lebih luas mengenai potensi dari Kemiri Sunan itu sendiri. Selain itu, buku ini diharapkan dapat menjadi penghubung antara penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan masyarakat dan pelaku industri.
KPH Sumedang
Tempat kedua yang dikunjungi oleh KK ATB adalah kantor KPH Sumedang. Di tempat ini tim KK ATB ditemui oleh Agus Kurnia selaku Kepala Seksi PSDHL KPH Sumedang. Agus sebagai perwakilan dari KPH Sumedang menyambut baik rencana kerjasama yang ada antara KPH Sumedang dengan KK ATB. Agus menuturkan bahwa kerjasama yang ada selaras dengan program Perum Perhutani yang ingin memperluas area jangkauan bisnisnya ke hasil hutan non-kayu. Hal ini didukung dengan ketersediaan lahan serta sumber daya manusia dalam jumlah yang cukup besar yang dimiliki oleh KPH Sumedang. Di akhir pertemuan tak lupa KK ATB menyerahkan buku “Dari ITB untuk Indonesia: Biorefinery Kemiri Sunan”, serta contoh produk berupa minyak dan biodiesel hasil ekstraksi biji kemiri sunan. Sebagai upaya sosialisasi hasil penelitian yang telah dilakukan di perguruan tinggi kepada stakeholder yang berasal dari industri.
- PP Bajabang Indonesia
Tempat terakhir yang dikunjungi oleh KK ATB adalah PT Bajabang yang bertempat di Kecamatan Cipendeuy, Kabupaten Bandung Barat. Kedatangan tim KK ATB ke PT. PP Bajabang Indonesia bertujuan untuk mempererat hubungan kerjasama yang telah terjalin di antara kedua belah pihak. Selama ini, PT Bajabang telah menjadi rekanan KK ATB dalam beberapa penelitian yang dilakukan, terutama penelitian yang berhubungan dengan tanaman karet. Kedatangan tim KK ATB di PT Bajabang diterima oleh Mamat Rochimat selaku Asisten Manager Perkebunan PT Bajabang. Dalam diskusi yang berlangsung pada pertemuan itu dibahas mengenai kerjasama antara KK ATB dengan PT Bajabang. Selain itu, juga dibahas proyeksi penelitian lebih lanjut yang melibatkan kedua belah pihak.