Enter your keyword

  SITH ITB Tegaskan Komitmen dalam Pengembangan Bioprospeksi Nasional

  SITH ITB Tegaskan Komitmen dalam Pengembangan Bioprospeksi Nasional

Bandung, sith.itb.ac.id – Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH), Institut Teknologi Bandung (ITB), turut menjadi bagian penting dalam kegiatan Bimbingan Teknis dan Pendampingan Eksklusif Bioprospeksi yang diadakan oleh Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik, bagian dari Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Acara yang diselenggarakan 24 – 25 Juli ini menghadirkan berbagai pemangku kepentingan lintas sektor, termasuk akademisi, pemerintah, industri, dan organisasi masyarakat sipil.

Pemaparan materi tentang Bioprospeksi oleh Dr. Angga Dwiartama, SITH ITB

Kegiatan hari pertama difokuskan pada seminar multi-perspektif tentang konsep dan praktik bioprospeksi di Indonesia. Salah satu sesi utama disampaikan oleh Dr. Angga Dwiartama, dosen SITH ITB, yang membahas landasan teoretis dan praktis bioprospeksi, termasuk tantangan dan peluang dalam konteks Indonesia. Dr. Angga Dwiartama menekankan bahwa bioprospeksi tidak sekadar eksplorasi biodiversitas, tetapi memerlukan peta jalan riset, dukungan industri, dan sistem kelembagaan yang kuat. Saat ini, bioprospeksi menjadi salah satu prioritas strategis pemerintah dalam kaitannya dengan keanekaragaman hayati. Namun, meskipun banyak inisiatif teknis yang berjalan, belum ada yang benar-benar tahu bagaimana implementasi bioprospeksi yang sejalan dengan Konvensi Keanekaragaman Hayati (CBD) dan Protokol Nagoya,” ujar Dr. Angga.

Dr. Angga Dwiartama, SITH ITB menjadi pemateri dalam kegiatan Bimtek KSDAE

Hari kedua difokuskan pada sesi coaching teknis bagi 12 Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) di bawah KSDAE (Balai Konservasi Sumber Daya Alam dan Balai Taman Nasional) yang telah mengembangkan inisiatif bioprospeksi di wilayah masing-masing. Dr. Angga turut menjadi fasilitator dalam sesi ini bersama Ibu Miranda dari Fakultas Hukum UNPAD dan Bapak Christian Natalie dari Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI) mendampingi peserta dalam menyusun roadmap bioprospeksi berdasarkan potensi keanekaragaman hayati di wilayah mereka.

Bimbingan teknis melibatkan pemangku kepentingan lintas sektor, termasuk akademisi, pemerintah, industri, dan organisasi masyarakat sipil.

Antusiasme peserta menunjukkan bahwa kebutuhan akan arahan teknis dan strategis dalam pengembangan bioprospeksi sangat tinggi. Banyak dari mereka telah memiliki rencana, namun belum memiliki struktur implementasi yang sesuai dengan kaidah internasional maupun prinsip keadilan sosial.

Sebagai penutup, Dr. Angga Dwiartama menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga masa depan keanekaragaman hayati Indonesia. Menurutnya, konservasi dan pemanfaatan sumber daya hayati secara berkelanjutan bukan lagi pilihan, melainkan harga mati. Namun, ia juga mengingatkan bahwa keberlanjutan tidak cukup hanya berbasis sains dan teknologi, melainkan harus dibarengi dengan penghargaan terhadap kearifan lokal yang telah lama hidup dan berkembang di tengah masyarakat. Tanpa menyeimbangkan keduanya, kita akan terus terjebak dalam berbagai bentuk pembangunan yang eksploitatif dan tidak berkeadilan,” ujar Dr. Angga.

Reporter: Sulthon Aqil Muhana – (Biomanajemen 21323302)

Editor: Jeprianto Manurung

X