Enter your keyword

Mahasiswa TPB SITH-S Raih 1st Runner-Up UI SDGs Summit 2025 Essay Competition

Mahasiswa TPB SITH-S Raih 1st Runner-Up UI SDGs Summit 2025 Essay Competition

Foto bersama Tim Eka Paksi

Depok, sith.itb.ac.id – Mahasiswa Tahap Persiapan Bersama (TPB) Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali mengharumkan nama institusi melalui capaian prestasi di tingkat nasional. Humaira Qurratu’aina Azzahara, mahasiswa TPB SITH-S angkatan 2025, bersama tim lintas perguruan tinggi berhasil meraih predikat 1st Runner-Up dalam UI SDGs Summit Essay Competition 2025 yang diselenggarakan oleh BEM Universitas Indonesia (21/11/25). Kompetisi ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan UI SDGs Summit yang berfokus pada inovasi dan kolaborasi mahasiswa dalam upaya pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia. Selain mengikuti kompetisi esai, para peserta juga berpartisipasi dalam Student Conference sebagai forum diskusi mengenai tantangan dan perkembangan implementasi SDGs di berbagai sektor.

Dalam kompetisi tersebut, tim yang dinamai Eka Paksi ini mengusung karya berjudul “PIE-PAD: Transforming Pineapple Waste into Biodegradable Sanitary Pads as a Sustainable Solution to Menstrual Waste Accumulation.” Melalui karya ini, tim mengangkat isu mengenai tingginya timbunan limbah pembalut sekali pakai di Indonesia serta minimnya edukasi terkait pengelolaan menstruasi yang ramah lingkungan. Mereka menawarkan inovasi pembalut biodegradable berbahan dasar serat limbah daun nanas sebagai solusi yang menggabungkan aspek kesehatan, lingkungan, dan kesetaraan gender. Gagasan ini disusun dengan merujuk pada beberapa tujuan SDGs, di antaranya SDGs 3 (Good Health and Well-being), SDGs 5 (Gender Equality), SDGs 12 (Responsible Consumption and Production), dan SDGs 13 (Climate Action).

Pemilihan topik tersebut berangkat dari diskusi publik yang sempat mencuat di media sosial terkait penemuan banyaknya sampah pembalut di sungai. Polemik tersebut memunculkan pertanyaan mengenai akar masalah sebenarnya dan mendorong tim untuk menelaah isu secara lebih komprehensif. Melalui pendekatan ilmiah yang mereka lakukan, tim ingin menghadirkan solusi yang tidak hanya inovatif, tetapi juga relevan dengan kebutuhan masyarakat dan kondisi lingkungan Indonesia.

Dalam proses penyusunan karya, Humaira menyampaikan bahwa materi Pembelajaran Tahap Persiapan Bersama (TPB) ITB, khususnya mata kuliah Pengantar Prinsip Berkelanjutan, memberikan kontribusi penting bagi analisis masalah serta perumusan solusi. Konsep Nexus yang dipelajari pada mata kuliah tersebut membantu tim dalam memetakan hubungan antara faktor sosial, ekonomi, dan lingkungan sehingga menghasilkan solusi yang lebih komprehensif.

Tim Eka Paksi terdiri atas Humaira Qurratu’aina Azzahara (SITH-S ITB), Rayna Ademita Ilhami (Universitas Indonesia), dan Vivienne Mayla Rizan (Universitas Trisakti). Ketiganya menjalani proses penyusunan karya dan persiapan presentasi dengan bimbingan Dr. Andira Rahmawati, S.Si., M.Si., yang turut mendukung penguatan argumen dan validasi ilmiah dalam esai mereka. Meskipun berasal dari kampus yang berbeda, proses kolaborasi tetap berjalan optimal melalui serangkaian diskusi dan koordinasi secara daring.

Dr. Andira selaku dosen wali sekaligus dosen pembimbing menyampaikan apresiasinya atas prestasi yang diraih. “Saya sangat bangga dan mengapresiasi Humaira yang telah menorehkan prestasinya untuk ITB. Meskipun baru beberapa bulan belajar di TPB SITH-S, ia sudah mulai aktif mencari berbagai kesempatan perlombaan. Usahanya membuahkan hasil dengan meraih 1st Runner-Up UI SDGs Summit 2025 Essay Competition melalui kolaborasi bersama mahasiswa dari Universitas Indonesia dan Universitas Trisakti. Semoga Humaira dapat konsisten berprestasi dan menjadi teladan bagi mahasiswa lainnya,” ujar Dr. Andira.

Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa mahasiswa SITH mampu berkontribusi dalam isu-isu keberlanjutan melalui pemanfaatan ilmu pengetahuan dan inovasi berbasis hayati.

Kontributor: Trinitaty Bulan M Hutabarat, Biomanajemen (21325017)

Editor: Nita Yuniati

 

X