Open House ITB 2025: SITH ITB Gelar Talkshow untuk Membangun Generasi Hayati
BANDUNG, sith.itb.ac.id — Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) ITB menggelar talkshow bertajuk “Membangun Generasi Hayati: Inovasi, Prestasi, dan Karier di Era Modern” di Gedung Sasana Budaya Ganesa (Sabuga), Sabtu (4/1/2025). Talkshow ini merupakan bagian dari rangkaian acara ITB Open House yang diselenggarakan pada tanggal 3–5 Januari 2025.
Acara dimulai dengan sambutan dari Dekan Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, Prof. Endah Sulistyawati, S.Si., Ph.D., kemudian dilanjutkan dengan pemaparan dari Wakil Dekan Bidang Akademik, Dr. Indra Wibowo, S.Si., M.Sc. terkait Profil SITH ITB & Ruang Lingkup Sustainability yang tercakup dalam SITH ITB.
Dr. Indra menjelaskan sejarah SITH dari awal pendirian hingga sekarang serta 10 program studi dan 8 kelompok keilmuan yang ada di SITH berikut skema program yang ditawarkan seperti program internasional, Program Penyatuan Sarjana-Magister (PPSM), double degree, multidisiplin, dan lain sebagainya. Terakhir, beliau menjelaskan tentang upaya SITH dalam mendukung 11 dari 17 poin Sustainable Development Goals (SDGs) terutama di bidang health, sustainability, biodiversity, climate action, dan resource management.
Setelah itu, acara dilanjutkan dengan talkshow dari beberapa mahasiswa berprestasi SITH ITB seperti Priyanka Puteri Ariffia (Biomanajemen, 2023) sebagai Runner up 3 Putri Indonesia, Aurelia Villi Christy (Rekayasa Pertanian, 2021) sebagai Mahasiswa Berprestasi SITH ITB 2024, serta Nashita Saaliha (Mikrobiologi, 2021) sebagai IISMA Awardee dan Runner up Mahasiswa Berprestasi SITH ITB 2024. Mereka bertiga menceritakan pengalamannya selama berkuliah di SITH ITB serta berbagi motivasi kepada para peserta talkshow.
Priyanka menuturkan bahwa kita harus berani mencoba untuk bisa mengenal diri sendiri. “Segala hal yang dikerjakan tidak akan teraplikasikan dengan baik kalau misalkan kita tidak pernah mencoba, karena kita tidak akan pernah mengenal diri sendiri jika kita tidak pernah mengalami kegagalan.” tutur Priyanka.
Selain itu, Nashita berpesan agar kita dapat memilih lingkungan yang tepat “Tips untuk bisa survive di SITH, yakni dengan memilih lingkungan yang tepat, juga untuk memilih teman-teman yang tepat juga. Contohnya jika ingin menjadi orang-orang berprestasi, dekatilah orang-orang tersebut”, ujar Nashita.
Terakhir, tips dari Villi untuk bisa survive di ITB terdapat 3 kunci utama, “Ada 3 tips kunci yang bisa diimplementasikan, yang pertama adalah know your passion, just trust your process, dan pave your own path”, pungkas Villi.
Terakhir, terdapat talkshow dari beberapa alumni SITH seperti Teguh Wibowo, S.Si. sebagai CEO Kakha dan Co-Founder eJahit, Dendy Suryo Abaddy, S.T. sebagai Environmental Engineer PT Bukit Asam Tbk., serta Yemima Dani Riani, Ph.D. sebagai Senior Scientist Jackson Immunoresearch.
Yemima menceritakan perjalanan kariernya hingga dapat menempuh pendidikan hingga doktoral dan berhasil menjalani program postdoctoral di University of Michigan Life Sciences Institute. Ia juga mengungkapkan peran para dosen SITH dalam perjalanan kariernya. “Tenaga dosen di SITH itu sangat unggul dan selalu mendukung saya untuk menempuh pendidikan tinggi. Pengalaman dan koneksi yang saya dapatkan dari mereka itulah yang dapat mengantarkan saya sampai sekarang” tuturnya.
Kemudian, Teguh menjelaskan pengalamannya setelah lulus mulai dari berkecimpung di dunia pendidikan hingga menjadi seorang entrepreneur. Ia mengungkapkan bahwa kunci utama pengalamannya adalah totalitas “Insight-nya adalah, yang saya tarik benang merahnya adalah totalitas” ujarnya.
Terakhir, Dendy menceritakan pengalaman yang paling berkesan selama berkuliah di SITH. “Di SITH, kita tidak hanya belajar tentang ilmu-ilmu eksak, tetapi juga terdapat kuliah lapangan. Di kuliah lapangan, kita belajar soft skill, bekerja bersama kelompok, time management, perlunya agility di lapangan. Pengalaman-pengalaman itulah yang secara tidak sadar membentuk diri kita jadi lebih baik lagi” pungkasnya.
Reporter: Ahmad Fauzi (Rekayasa Kehutanan, 2021)
Editor: AKH