BANDUNG.sith.itb.ac.id- Salah satu dosen Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH ITB), Prof. Tjandra Anggraeni, Ph.D. telah melakukan orasi ilmiah setelah mendapatkan gelar profesor dalam bidang entomologi pada tanggal 19 Desember 2022. Orasi ilmiah guru besar dilakukan secara langsung di Aula Barat Institut Teknologi Bandung serta secara daring melalui zoom dan youtube ITB official. Orasi ilmiah yang disampaikan oleh Prof. Tjandra Anggraeni berjudul “Pengendalian Hayati Serangga Hama”.
Didalam orasinya, Prof. Tjandra Anggraeni menyatakan bahwa serangga merupakan organisme dominan di dunia yang mana diperkirakan bahwa ¾ dari spesies hewan yang ada merupakan serangga. Serangga memiliki beberapa manfaat bagi kehidupan kita yaitu sebagai polinator, mengendalikan serangga hama, mengurai sampah, memberikan nilai ekonomi, serta menjadi beberapa model pada berbagai penelitian. Namun, disamping itu serangga dapat memberikan kerugian bagi kehidupan kita, serangga dapat menyebarkan berbagai penyakit, mengkonsumsi dan merusak berbagai komoditas pertanian, serta merusak kayu pada bangunan dan hutan.
Prof. Tjandra Anggraeni saat melakukan orasi ilmiah
Serangga hama (Serangga yang merusak kayu), telah ditemukan sekitar 3000 spesies, namun cukup sulit untuk dikendalikan hingga saat ini. Pengendalian terhadap serangga hama telah dilakukan sejak 1944 dengan menggunakan insektisida, namun hal tersebut justru memunculkan berbagai permasalahan baru bagi lingkungan dan juga organisme lainnya. Program pengendalian hama terpadu merupakan salah satu solusi pengendalian hama yang dilakukan saat ini. Pengendalian hama terpadu ini mencakup pengendalian secara kultural, fisik, hayati, dan kimia.
Setelah penjelasan singkat terkait dengan serangga hama, Prof. Tjandra Anggraeni membahas kembali terkait serangga (morfologi, anatomi, dan fisiologi), pembagian serangga, serta evolusi yang terjadi pada serangga kepada para audiens yang hadir. Prof. Tjandra Anggraeni juga memaparkan perjalanan riset pengendalian hayati serangga hama yang beliau dan tim kerjakan. Pengendalian hayati merupakan salah satu metode dalam Pengendalian Hama Terpadu (PHT) yang memanfaatkan organisme lain atau bagian dari organisme lain untuk mengendalikan serangga hama. Beberapa riset yang dilakukan oleh Prof. Tjandra Anggreani dan dipaparkan pada kesempatan ini yaitu terkait dengan studi pengaruh agen hayati pada sistem imun serangga, studi pengaruh agen hayati pada fisiologi serangga, studi pengendalian hayati dalam menurunkan populasi serangga hama.
Sebagai penutup, Prof. Tjandra Anggraeni menyatakan bahwa PHT mencakup pengendalian secara kultural, fisik, hayati, dan apabila masih belum tercapai dapat dilakukan pengendalian secara kimia dengan dosis yang masih dalam pengontrolan, pemahaman terkait sistem imun serangga dan fisiologi serangga sangat penting untuk menjadi dasar pengetahuan ketika menggunakan agen pengendali hayati dalam program PHT, penggunaan organisme lain atau bagian dari organisme lain sebagai agen pengendali hayati dapat mempengaruhi populasi serangga, namun hal tersebut dapat bervariasi hasilnya tergantung dari jenis agen pengendali hayati serta spesies serangga yang digunakan, serta keberadaan agen pengendali hayati sangat tergantung dari organisme target sehingga tidak menyebabkan terjadinya mekanisme resistensi, resurgensi, peledakan hama sekunder, dan polusi. Prof. Tjandra Anggraeni juga berharap bahwa kedepannya manusia dapat lebih bijaksana dalam mengendalikan serangga hama, yaitu dengan menggunakan prinsip PHT termasuk penggunaan agen pengendali hayati yang lebih luas.
Prof. Tjandra Anggraeni bersama dosen SITH
Reporter: Aldina Himmarila M (20621302)