Laporan Ekspedisi Bukit Barisan-Kopassus 2011: Gunung Kerinci
Gunung Kerinci merupakan salah satu gunung tertinggi di Sumatra dan juga di Indonesia dan juga titik tengah dari pulau Sumatra. Keanekaragaman hayati yang tinggi dengan tingkat endemisitas yang tinggi menjadikan gunung ini sebagai salah satu target dalam Ekspedisi Bukit Barisan. Tim terdiri dari Avniar Noviantini dan Umilaela dari SITH-ITB yang dibantu oleh 4 orang anggota KOPASSUS dan KOSTRAD (Serda Kalis Sudarta, Serda Syahroni, Kopda Budi Santoso, dan Prada M. Ari Hidayat).
Selama hampir tiga minggu (2-20 Maret 2011), tim telah mensurvey keanekaragaman hayati yang terdiri dari tumbuhan, burung, mamalia, herpetofauna (ampfibi&reptil), dan serangga serta kupu-kupu di wilayah G. Kerinci (3805 m dpl), G. Belibis (2100 m dpl), G. Tujuh (2732 m dpl). Total spesimen yang dikoleksi selama survey untuk masing-masing taksa adalah sekitar 100 spesimen tumbuhan, 66 spesimen amfibi dan reptil, sekitar 20 spesimen kupu-kupu, dan sekitar 50 spesimen serangga lainnya.
Secara umum keanekaragaman hayati di G. Kerinci dan sekitarnya masih cukup baik karena wilayah ini termasuk ke dalam areal Taman Nasional Kerinci-Seblat. Beberapa temuan menarik yang berhasil dicatat antara lain bunga bangkai (Amorphophalus sp), Arisaema sp, beberapa jenis anggrek, Rhacophorus sp, Pseudocalotes sp, Coleoptera sp, dan sejenis lintah besar berwarna merah yang memiliki panjang sekitar 20 cm. Ironisnya, keanekaragaman hayati yang ada tersebut cukup terancam keberadaannya terutama karena dilakukannya konversi lahan besar-besaran menjadi perkebunan sayur.