Duta Besar Swiss mengunjungi Proyek Pengabdian Masyarakat di Desa Sukawangi, Sumedang
Penulis: Humas SITH
SITH.ITB.AC.ID, SUMEDANG – Sesudah selesai memberikan sambutan untuk para wisudawan dan wisudawati ITB pada Sabtu pagi, 7 April 2018, H.E. Dr. Yvonne Baumann, Duta Besar Swiss untuk Indonesia, menyempatkan diri untuk mengunjungi proyek pengabdian masyarakat yang didanai oleh kedutaan besar Swiss di Desa Sukawangi, Sumedang.
Proyek ini adalah hasil kerjasama Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) dengan Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) ITB. Tim proyek terdiri dari Ir. Kukuh Sujianto, yang mewakili MSI, Dr. Mia Rosmiati, Dr. Ramadhani Eka Putra yang mewakili SITH ITB, serta Dr. Ima Mulyama Zainuddin, selaku sekjen MSI dan juga mewakili SITH ITB.
Duta Besar memulai kunjungan dengan melihat enam jenis singkong (Manggu, Kassersart, Gebang, Gajah Merah, Gajah Putih, Darul Hidayah) yang ditanam di lahan seluas 1 Ha. Variasi jenis singkong ini sengaja diperkenalkan MSI Sukabumi, di bawah arahan Bpk. Kukuh Sujianto, kepada kelompok tani desa Sukawangi untuk dipelajari kualitasnya serta dibandingkan hasilnya dengan jenis singkong yang sudah biasa digunakan sebelumnya oleh petani. Kelompok tani desa Sukawangi adalah salah satu kelompok binaan SITH ITB sejak tahun 2015, di bawah arahan Ibu Mia Rosmiati, untuk mengolah singkong menjadi modified cassava flour (mocaf) dan membuat berbagai macam produk turunan mocaf, dari berbagai macam kue kering, kue basah, hingga bakso mocaf. Produk-produk mocaf ini sudah dikemas secara komersial dan mendapat tempat di masyarakat sekitar. Namun demikian, pengembangan pasar mocaf untuk meningkatkan keuntungan petani dan pengolah masih diperlukan. Melalui proyek ini, MSI dan SITH ITB bermaksud mengenalkan pengolahan pascapanen singkong menjadi gula, sehingga diharapkan masyarakat desa Sukawangi dapat memproduksi gula lokal yang berasal dari singkong.
Kunjungan Duta Besar dilanjutkan dengan melihat berbagai produk mocaf tersebut, serta mengikuti presentasi yang dipaparkan oleh Bpk. Ramadhani Eka Putra untuk menjelaskan dua produk SITH yang juga akan diperkenalkan kepada kelompok tani Desa Sukawangi. Produk tersebut adalah Tempat Sampah Organik yang dapat sekaligus diolah menjadi pupuk dan pakan dengan bantuan Black Soldier Fly (BSF). Produk lainnya adalah wadah praktis sebagai tempat tinggal Stingless Bee untuk menghasilkan madu lokal. Melalui proyek ini, kedua produk ini akan disediakan untuk Desa Sukawangi dan juga sudah siap dipasarkan dalam skala yang lebih besar.
Melalui kesempatan kunjungan ini, Duta Besar memberikan secara simbolik kepada Bpk. Yoyo Kusnadi, selaku ketua kelompok tani Desa Sukawangi, dua mesin pengolah biji kopi, yaitu mesin pulper dan huller. Desa Sukawangi telah mencanangkan desanya sebagai kampung kopi, yaitu dengan menanam empat belas ribu kopi arabica di pekarangan rumah serta sepanjang jalan desa. Kedua mesin ini, yang sebelumnya belum dimiliki petani, tentunya akan sangat berguna untuk mengolah kopi desa Sukawangi secara mandiri.
Kunjungan ini juga dihadiri oleh Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha, selaku dekan SITH ITB, yang berkesempatan memberikan sambutan serta menyerahkan souvenir dari SITH ITB untuk Duta Besar Swiss. Dalam sambutannya, beliau berterima kasih atas kehadiran Duta Besar dan juga berterima kasih atas keterlibatan MSI, serta berharap kerja sama yang telah terbentuk dapat dilanjutkan.
Dalam sambutannya yang disampaikan di awal kunjungan, Duta Besar juga merasakan senang sekali dengan pengalaman yang dirasakannya selama kunjungan, memberikan selamat kepada semua peserta atas semua produk yang telah dibuat, dan berharap produk-produk ditampilkan kelompok tani tersebut suatu hari dapat diekspor ke Swiss.