Pengembangan Agen Biokonversi Sampah Organik di Pulai Maratua, Kalimantan Timur
Sejak awal Oktober 2021, Tim Pengabdian kepada Masyarakat SITH ITB dengan tema ‘Pengembangan Lalat Tantara Hitam: Agen Biokenversi Sampah Organik’ melaksanakan kegiatan di Kampung Payung-payung, Pulau Maratua, Berau, Kalimantan Timur. Sudah sejak 3-4 tahun lalu Pulau Maratua menjadi objek pengembangan pariwisata.
Maratua adalah pulau terluar di Kalimantan Timur, tempat wisata bahari yang baru, memiliki pantai, laut, hutan bakau dan mangrove. Berbagai jenis ikan, penyu, ubur-ubur, hingga terumbu karang yang sangat menarik merupakan objek wisata Maratua. Dengan meningkatkan fasilitas penginapan juga restaurant dan turis local maupun manca negara, permasalahan sampah akan menjadi masalah. Untuk itu masalah sampah perlu di antisipasi dan dicarikan solusi penanggulanggannya.
Larva Lalat Tentara Hitam (LTH), Hermetia illucens (Gambar 2) sudah lama dikethaui dan dikembangkan di SITH ITB untuk mengolah sampah organik, larva instar akir dan pupa LTH dapat dijadikan pakan ternak unggas, ikan dan limbah cair dari proses pengolahan sampah organic oleh LTB dapat dijadikan pupuk organik bagi tanaman.
Dr. Agus Dana Permana sebagai penaggung jawab kegiatan PpM ini dibantu oleh Dr. Aos, Rizki Arifani ST., ABbdul Halim ST., Yoko Purwanti. Regita Ardhya Dirgantini dan Danur Wenda sebagai mahasiswa Prodi Rekayasa Pertanian yang melakukan kegiatan MBKM. Tim bekerja sama dengan kantor Desa Payung-Payung, Maratua telah melakukan pelatihan pemeliharaan LTH dengan peserta pelatihan, sekitar 25 orang, termasuk Kepala Desa, masyarakat umum dan beberapa anggota Kelompok Sadar Wisata (pokdarwis) (Gambar 3). Informasi ilmiah dan manfaat LTH diberikan oleh Rizki Arifani ST. dkk jdilakukan pula praktek cara budidaya LTH. Pelaksanaan praktek langsung oleh masayarakat dlanjutkan di kandang LTH hingga 13 November 2021. Masyarakat yang terus melakukan budidaya LTH, hinga laporan ini dibuat masih terus sering berkomunikasi dengan Tim.