Summer Youth Program Dalam Negeri di SITH ITB Membuka Cakrawala Siswa SMA di Bidang Teknologi Hayati
Sebanyak 12 siswa SMA penerima Beasiswa Indonesia Maju (BIM) mengikuti salah satu kegiatan dalam Summer Youth Program Dalam Negeri (SYPDN), di SITH ITB.
BANDUNG, itb.ac.id – Sebanyak 12 siswa SMA penerima Beasiswa Indonesia Maju (BIM) mengikuti Summer Youth Program Dalam Negeri (SYPDN), di Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH), Institut Teknologi Bandung (ITB), 31 Juli-11 Agustus 2023. Kegiatan ini hasil kolaborasi antara Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) dan ITB.
Ketua Pelaksana Kegiatan SYPDN di SITH ITB, Intan Taufik, S.Si., M.Si., Ph.D., menyampaikan bahwa tujuan utama kegiatan ini untuk menghadirkan gambaran tentang bidang teknologi hayati, pembekalan menghadapi tantangan global di masa mendatang, dan memberikan wawasan tentang peluang studi di luar negeri kepada peserta. “Kita ingin memperkuat, memberikan wawasan yang lebih,” tuturnya, Minggu (20/08/2023).
Salah satu poin utama dalam SYPDN di SITH ITB adalah pengenalan beragam bidang keilmuan teknologi hayati yang tengah berkembang pesat di dunia. Peserta diberikan gambaran komprehensif tentang berbagai bidang, termasuk molekuler dan rekayasa genetika, bioinformatika, mikrobiologi dasar, ekologi, dan dasar bioproses.
Selain pengenalan teori, SYPDN di SITH ITB memberikan pengalaman praktik melalui pengenalan Lab Work Skills. Peserta diberi kesempatan merasakan dan mempelajari keterampilan praktik di lingkungan laboratorium, mulai dari melakukan anatomi, pewarnaan mikroba, PCR, hingga bioinformatika. Peserta pun diperkenalkan pada teknik-teknik yang nantinya sangat berguna saat mereka melanjutkan studi di perguruan tinggi.
“Kita juga melatih mereka untuk bekerja di Lab. Setidaknya mereka nanti tidak kaget ketika perkuliahaan karena sudah pernah (belajar),” ungkapnya.
SYPDN di SITH ITB juga menjembatani peserta memahami peluang studi di luar negeri melalui program Cultural Enrichment. Peserta diberikan wawasan tentang sistem pendidikan di berbagai negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Taiwan, Korea, Singapura, dan Australia dari narasumber yang pernah studi di negara tersebut. Mereka pun dikenalkan dengan budaya serta jalur-jalur beasiswa untuk mewujudkan impian studi di luar negeri.
Selama kegiatan, peserta mendapatkan kesempatan menjelajahi dunia nyata dari bidang teknologi hayati melalui kunjungan lapangan yang mengesankan. Peserta diajak ke beberapa tempat, termasuk Kebun Raya Bogor, yang menyediakan wawasan tentang keanekaragaman hayati dan penerapan teknologi hayati dalam konservasi.
Selain itu, peserta mengunjungi Bell Living Lab (Bell Society), start-up yang dikomandoi alumnus ITB. Mereka mempelajari produksi kulit sintetis inovatif yang dihasilkan melalui transformasi selulosa oleh mikroorganisme.
Setelahnya, peserta mengunjungi Museum Geologi yang memberikan dimensi baru untuk memahami pentingnya teknologi hayati dalam memecahkan permasalahan global.
“Harapannya mereka tahu ke depannya banyak peluang-peluang yang futuristik dan sebenarnya menjawab permasalahan dunia,” ujarnya.
Selain fokus pada aspek akademis, SITH ITB memberikan perhatian serius terhadap peningkatan kemampuan komunikasi internasional dan etika sopan santun. Peserta mendapatkan wawasan tentang cara efektif berinteraksi secara lintas budaya yang penting dalam lingkup studi dan kerja di masa depan.
Peserta terbaik SYPDN di SITH ITB dari SMA Kristen Petra 2 Surabaya, Rio Gavin Tanara, mengatakan, “(Saya) belajar banyak di SITH yang belum pernah saya pelajari di sekolah. Pengalaman yang menyenangkan.”
SYPDN di SITH ITB menginspirasi peserta menjelajahi dunia teknologi hayati lebih mendalam. Dengan pengenalan teori, pengalaman praktik, serta wawasan tentang peluang studi di luar negeri, program ini berkontribusi membentuk calon-calon ilmuwan dan profesional yang siap menghadapi tantangan masa depan.
Reporter: Ardiansyah Satria Aradhana (Rekayasa Pertanian, 2020)
Editor: M. Naufal Hafizh
(Sumber : www.itb.ac.id)