“Soap of Tomorrow”, Inovasi Sabun Ramah Lingkungan Karya Mahasiswa SITH ITB Raih Juara Internasional
Bandung, sith.itb.ac.id — Tim mahasiswa Program Studi Teknologi Pascapanen, Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) – Program Rekayasa, Institut Teknologi Bandung (ITB), yang tergabung dalam Tim Stella Jeruk, berhasil meraih juara ketiga dalam kompetisi internasional I-CHALLENGE 2025, kategori Business Product and Design Competition, yang diselenggarakan oleh Universitas Brawijaya, Malang.
Kompetisi ini mengusung tema pengembangan solusi berkelanjutan yang layak secara ekonomi guna mendukung tercapainya Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2050. Tujuan ini sejalan dengan rencana aksi dekarbonisasi sektor industri yang diusung oleh Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.
Tim Stella Jeruk, yang terdiri atas Gabriela Sinta Wirawati, Rahel Vanisha Napitu, Shinta Puspita Rachmawati, Panji Lintang Muqitta, dan Rizka Nur Maulani, mengangkat isu pencemaran lingkungan sebagai dasar pengembangan produk sabun ramah lingkungan bertajuk “Soap of Tomorrow”. Inovasi ini dikembangkan di bawah bimbingan Dr. Ir. Mia Rosmiati, M.P., dan Dr. Rijanti Rahayu Maulani, Ir., M.Si.
Produk Soap of Tomorrow dirancang menggunakan bahan-bahan alami dan limbah organik seperti kulit pisang, kulit jeruk, dan ampas kopi. Kandungan antimikroba diperoleh dari surfaktan hasil ekstraksi limbah kulit buah, sedangkan ampas kopi berfungsi sebagai agen eksfoliator. Selain itu, sabun ini dikemas menggunakan biofoam berbahan dasar pati sagu yang terbukti dapat terdegradasi di tanah dalam waktu 1–3 minggu. Kemasan juga mengandung benih tanaman mikro (microgreen seeds) yang dapat tumbuh setelah kemasan terurai.
“Produk ini kami kembangkan karena keprihatinan terhadap pencemaran tanah dan air akibat limbah sabun konvensional,” ungkap Shinta Puspita Rachmawati, salah satu anggota tim.
Dalam proses produksinya, Soap of Tomorrow mengadopsi konsep cradle to cradle, yang menjamin seluruh tahapan produksi bebas limbah (zero waste), dapat terurai (biodegradable), dan sepenuhnya dapat didaur ulang. Desain kemasan juga dirancang praktis sehingga ideal untuk digunakan dalam berbagai kondisi, termasuk saat bepergian.
Tim berharap produk ini dapat diproduksi secara massal dan berkontribusi nyata dalam upaya pelestarian lingkungan. “Harapan kami, inovasi ini dapat mendukung langkah menuju lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan,” ujar Gabriela Sinta Wirawati mewakili tim.
Reporter: Sri Wulandari (Oseanografi, 2022)
Editor: Rika Wahyuningtyas