Dari Kulit Nanas Jadi Minuman Probiotik: Serunya Workshop Tepache di SITH ITB
Caption: Dr. Eng. Kamarisima, S.Si., M.Si memandu workshop pembuatan Tepache, di Multipurpose Hall CRCS Lantai 3, Kampus ITB Ganesha, Jumat (13/06/2025). (ITB/Azka Madania Nuryasani)
BANDUNG, sith.itb.ac.id – Kelompok Keahlian (KK) Bioteknologi Mikroba bersama mahasiswa Program Studi Mikrobiologi ITB sukses menggelar Fermenstation 2025, di Multipurpose Hall CRCS Lantai 3, Kampus ITB Ganesha, Jumat (13/06/2025). Salah satu sesi yang paling menarik perhatian adalah workshop pembuatan Tepache, yang dipandu oleh Dr. Eng. Kamarisima, S.Si., M.Si.
Tepache merupakan minuman fermentasi tradisional asal Meksiko yang dibuat dari kulit nanas. Kulit nanas mengandung berbagai senyawa bioaktif dan nutrisi yang mendukung pertumbuhan mikroorganisme baik. Dalam proses fermentasinya, terdapat dua jenis mikroorganisme yang berperan. Ragi (yeast), yang mengubah gula menjadi alkohol dalam jumlah kecil dan gas karbon dioksida, sehingga menghasilkan aroma khas serta soda alami yang menyegarkan. Sementara itu, bakteri asam laktat (lactic acid bacteria/LAB) mengubah gula menjadi asam laktat, yang memberi cita rasa asam segar pada minuman. Gula berperan sebagai sumber makanan bagi kedua mikroorganisme tersebut agar proses fermentasi dapat berjalan optimal.
Caption: Peserta workshop membuat Tepache, di Multipurpose Hall CRCS Lantai 3, Kampus ITB Ganesha, Jumat (13/06/2025). (ITB/Azka Madania Nuryasani)
Proses pembuatan Tepache yang dipraktikkan dalam workshop ini cukup sederhana. Kulit nanas yang telah dipotong dimasukkan ke dalam botol kaca bersih. Setelah itu, ditambahkan gula secukupnya, lalu inokulum ragi, dan kemudian air hingga memenuhi volume botol. Campuran ini dibiarkan terfermentasi di suhu ruang, sekitar 27°C, selama 60 jam dalam kondisi semi-aerob. Setelah masa inkubasi, minuman Tepache siap dinikmati dengan cita rasa manis, asam segar, aroma buah nanas yang kuat, serta sensasi soda alami (karbonasi). Selain menyegarkan, Tepache juga kaya akan probiotik alami dan antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan.
Workshop ini mendapat sambutan hangat dari peserta. Wilda Afifah, salah satu orang tua mahasiswa yang hadir sebagai peserta, mengungkapkan kesannya, “Alhamdulillah, saya sangat bersyukur bisa mengikuti acara workshop ini. Banyak ilmu baru yang bisa dipraktikkan di rumah. Saya terkesan juga dengan panitia yang sigap dan menguasai materi, sehingga sangat membantu terutama dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan saya.”
Ia juga berpesan kepada mahasiswa Mikrobiologi ITB untuk terus menjaga kesehatan dan ketelitian dalam berkarya, karena produk mereka dibutuhkan masyarakat, termasuk UMKM. “Terima kasih kepada Bapak/Ibu dosen atas bimbingannya yang sabar dan ikhlas. Semoga Allah membalas dengan pahala berlipat-lipat. Aamiin YRA,” tambahnya.
Reporter: Azka Madania Nuryasani (Mikrobiologi, 2022)
Editor : Jeprianto Manurung