Pelalawan, sith.itb.ac.id – Tim dosen dari Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) Institut Teknologi Bandung (ITB) melaksanakan kunjungan industri ke PT Riau Andalan Pulp and Paper (APRIL GROUP) pada tanggal 11–13 Juni 2025. Kegiatan ini bertujuan memperkuat kolaborasi antara dunia akademik dan industri, khususnya di bidang kehutanan, bioteknologi, dan pengelolaan lingkungan berkelanjutan. 

Delegasi dosen yang hadir terdiri atas Dr. Noviana Budianti, S.Si., M.Si. dan Dr. Anca Awal Sembada, S.T., M.Si. dari Kelompok Keahlian Teknologi Kehutanan, serta Dr. Lili Melani, S.T., M.Sc. dari Kelompok Keahlian Sains dan Bioteknologi Tumbuhan.

Kegiatan diawali dengan kunjungan ke RGE Technology Center, pusat riset dan inovasi milik Royal Golden Eagle (RGE) yang menjadi pilar pengembangan teknologi di APRIL GROUP. Di lokasi ini, para dosen mendapatkan paparan terkait perkembangan industri pulp and paper di Indonesia serta upaya pembangunan ekosistem industri terpadu di kawasan Pangkalan Kerinci.

Selanjutnya, tim mengunjungi Laboratorium Kultur Jaringan dan Nursery Hutan Tanaman Industri (HTI). Pada kesempatan tersebut, Bapak Sabar TH Siregar selaku penanggung jawab laboratorium memaparkan proses produksi bibit Akasia dan Eucalyptus. “Setiap hari kami memproduksi bibit Akasia dan Eucalyptus di laboratorium ini, karena penanaman di HTI kami lakukan setiap hari,” jelas beliau.

Kegiatan berlanjut dengan peninjauan langsung ke area industri, meliputi Paper Mill, Rayon Mill, dan Yarn Mill. Dalam sesi ini, tim dosen memperoleh gambaran menyeluruh tentang rantai produksi, mulai dari pengolahan bahan baku hingga menghasilkan produk akhir seperti kertas, serat viscose rayon, dan benang. Hal ini mencerminkan komitmen APRIL GROUP dalam membangun ekonomi hayati (bioeconomy) melalui pemanfaatan hasil hutan secara optimal dan berkelanjutan.

Pada hari kedua, tanggal 12 Juni 2025, kunjungan dilanjutkan ke kawasan Riau Ecosystem Restoration (RER), sebuah program unggulan APRIL dalam konservasi dan restorasi ekosistem gambut. Di area ini terdapat menara eddy covariance, infrastruktur ilmiah yang langka di Indonesia, digunakan untuk mengukur aliran karbon secara presisi di ekosistem gambut. Saat ini APRIL memiliki empat menara tersebut sebagai bagian dari komitmen ilmiah mereka terhadap mitigasi perubahan iklim. 

Selama di RER, tim dosen didampingi oleh Bapak Muhammad Iqbal, seorang ekolog dari RER, yang memberikan penjelasan tentang aspek teknis sekaligus filosofi restorasi ekosistem. “Sebagai pelaku industri, kami harus memastikan bahwa seluruh aktivitas kami selaras dengan prinsip keberlanjutan dan restorasi lingkungan,” ujar beliau. Di lokasi tersebut juga terdapat eco-research camp, sebuah fasilitas lapangan yang menjadi ruang diskusi ilmiah dan pengembangan pengetahuan berbasis ekosistem.

Selama rangkaian kunjungan tiga hari ini, tim dosen SITH ITB turut didampingi oleh Bapak Junior Norris, selaku Communications Manager APRIL. Kunjungan ini tidak hanya memberikan wawasan mendalam tentang praktik industri hijau, tetapi juga menjadi momentum awal bagi kolaborasi strategis antara SITH ITB dan APRIL GROUP. Kerja sama ini diharapkan dapat mewujudkan visi bersama dalam pengembangan sumber daya hayati dan menjaga keberlanjutan lingkungan di Indonesia.

Kontributor: Lili Melani

Editor: Rika Wahyuningtyas