Enter your keyword

Penguatan Peran Komunikasi Sains dalam Akademisi: Kuliah Tamu SITH ITB Bersama Dr. Dasapta Erwin Irawan

Penguatan Peran Komunikasi Sains dalam Akademisi: Kuliah Tamu SITH ITB Bersama Dr. Dasapta Erwin Irawan

Bandung, sith.itb.ac.id – Program Studi Doktor Biologi, Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) Institut Teknologi Bandung (ITB), menyelenggarakan kegiatan kuliah tamu bertajuk “Komunikasi Sains dalam Bidang Ilmu dan Teknologi Hayati” pada Selasa, 3 Juni 2025. Acara ini dilangsungkan di Ruang Seminar Labtek XI, Kampus ITB Ganesha, dan menghadirkan Dr. Dasapta Erwin Irawan, S.T., M.T., dosen dari Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) ITB, sebagai narasumber utama. Seluruh mahasiswa pengampu mata kuliah BI7000 Kapita Selekta Ilmu dan Teknologi Hayati turut hadir dalam kegiatan tersebut.

Pemaparan materi oleh Dr. Dasapta Erwin Irawan dalam kuliah tamu (Dok. Ahmad Fauzi)

Dalam paparannya, Dr. Dasapta menyampaikan bahwa aktivitas menulis ilmiah dapat menjadi kegiatan yang menyenangkan apabila dilakukan dengan pendekatan yang tepat. “Menulis ilmiah itu menyenangkan, asal tahu caranya,” ujarnya membuka sesi kuliah.

Lebih lanjut, beliau menekankan bahwa komunikasi sains tidak selalu harus disampaikan melalui publikasi ilmiah formal. Beragam media seperti gambar, artikel populer, hingga video pendek dapat menjadi sarana yang efektif untuk menjembatani ilmu pengetahuan dengan khalayak luas. “Komunikasi sains tidak selalu harus berbentuk paper,” tegasnya.

Dr. Dasapta juga menunjukkan bagaimana penggunaan ilustrasi dapat menjadi alat bantu visual yang efektif untuk menyederhanakan konsep-konsep ilmiah yang kompleks. Ia mendorong mahasiswa untuk membiasakan diri menulis secara singkat melalui blog atau media daring lainnya, sebagai sarana berlatih menyusun argumen secara runtut. “Menulis, meskipun singkat, melatih kita berpikir secara bertahap, layaknya menyusun potongan puzzle hingga membentuk gambaran utuh,” jelasnya.

Penjelasan ilustrasi dalam komunikasi sains oleh Dr. Dasapta Erwin (Dok. Ahmad Fauzi)

Dalam kesempatan tersebut, Dr. Dasapta juga menggarisbawahi pentingnya komunikasi sains dalam berbagai konteks. Selain untuk menyampaikan informasi secara efektif dan meningkatkan pemahaman publik, komunikasi sains juga berperan dalam membangun kepercayaan, mendorong partisipasi masyarakat, memengaruhi kebijakan, serta mempererat hubungan antara dunia akademik dan publik.

Di lingkungan akademik, keterampilan komunikasi sains dinilai sangat penting, karena dapat meningkatkan kejelasan berpikir, memperkuat struktur penulisan ilmiah, menunjang kemampuan presentasi, memperkaya proposal penelitian, serta memperluas jejaring profesional. Namun demikian, tantangan masih dihadapi, termasuk tekanan untuk mengejar publikasi ilmiah, keterbatasan dukungan institusional, dan sistem akademik yang belum sepenuhnya mengakomodasi aktivitas komunikasi publik sebagai bagian integral dari kegiatan ilmiah.

Mengakhiri sesi kuliah, Dr. Dasapta mengajak seluruh peserta untuk membiasakan diri menuangkan ide-ide secara tertulis, agar tidak lekas terlupakan. “Segera tuliskan apa yang ada di kepala, dengan cara yang paling sesuai,” pesannya menutup sesi diskusi.

Reporter: Ahmad Fauzi (Rekayasa Kehutanan, 2021) & Raihanah Y Kinanti (Biomanajemen, 2024)
Editor: Rika Wahyuningtyas

X