Enter your keyword

SITH ITB Menggelar Pertemuan Dengan Orang Tua/Wali Mahasiswa Baru 2025 dengan Tema Materi Kesehatan Mental

SITH ITB Menggelar Pertemuan Dengan Orang Tua/Wali Mahasiswa Baru 2025 dengan Tema Materi Kesehatan Mental

BANDUNG—sith.itb.ac.id. SITH menggelar pertemuan dengan orang tua/wali mahasiswa sebagai salah satu rangkaian acara penyambutan mahasiswa baru angkatan 2025. Kegiatan tersebut dilaksanakan secara hybrid, tepatnya di Ruang Sidang Lantai 2 Gedung Labtek XI pada Jumat, 15 Agustus 2025.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh seluruh ketua program studi SITH dan dosen wali mahasiswa Angkatan 2025. Acara dimulai dengan sambutan hangat dari Dekan SITH ITB, Dr. Indra Wibowo, S.Si., M.Sc.. Selanjutnya, Wakil Dekan Bidang Akademik, Azzania Fibriani, M.Si., Ph.D menjelaskan kegiatan akademik yang akan berlangsung selama periode perkuliahan. Tak lupa, Dian Rosleine, M.Si., Ph.D. selaku wakil dekan bidang sumber daya memaparkan fasilitas yang bisa diakses oleh seluruh mahasiswa baru selama perkuliahan di SITH ITB.

Kegiatan tersebut juga diisi oleh pemaparan materi oleh Prof. Aulia Iskandarsyah, seorang dosen dan psikolog klinis UNPAD dalam materi bertajuk “Peran Orang Tua dalam Menjaga Keseimbangan Mental Mahasiswa”. Prof. Aulia memulai sesi pemaparan dengan menjelaskan keadaan dunia yang mengalami VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity) akibat dinamika global sehingga dibutuhkan kesiapan mental mahasiswa untuk bisa bertahan dan beradaptasi dengan tuntutan dunia pendidikan saat ini dan di masa depan.

Prof. Aulia menuturkan bahwa saat ini mahasiswa menghadapi perubahan besar dalam hidupnya karena mahasiswa sedang berasa di masa transisi. Beragam tantangan sering dihadapi oleh mahasiswa mulai dari tekanan akademik, adaptasi lingkungan sosial, hingga kecemasan akan masa depan. Selama masa perkuliahan ini, mahasiswa akan menghadapi tiga fase utama, yaitu pengenalan, pengembangan, dan pelepasan. Prof. Aulia menekankan pentingnya peran orang tua dalam menjaga kestabilan mental mahasiswa agar meningkatkan resiliensi mahasiswa dalam menghadapi berbagai tantangan. Orang tua diharapkan dapat memberikan dukungan emosional, membangun komunikasi terbuka, hingga menjadi model Kesehatan mental yang baik.

“Mahasiswa yang mendapat dukungan emosional dan penghargaan dari orang tuanya memiliki resiliensi lebih tinggi. Orang tua adalah mitra pertumbuhan anak dan penjaga ekosistem mental anak, bukan hanya pengawas prestasi,” tuturnya.

Selain itu, acara tersebut juga diisi oleh Ikatan Orang Tua Mahasiswa (IOM) ITB yang dibawakan oleh Bu Ayi Purbasari. IOM ini hadir sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi mahasiswa yang terkendala biaya dalam melaksanakan studinya di ITB. IOM ITB menyediakan berbagai layanan bantuan baik bagi pendidikan, kesehatan, hingga non Kesehatan dan telah menjangkau lebih dari 200 penerima pada tahun 2024.

Acara pertemuan tersebut diharapkan dapat menjadi sambutan yang hangat bagi para mahasiswa dan orang tua/wali. Semoga SITH ITB serta orang tua/wali mahasiswa dapat senantiasa menjalin silaturahmi demi mendukung ekosistem pendidikan.

Kontributor: Fauzia Ayu Lestari 21124306 Bioteknologi.

Editor: I Dewa Made Kresna

X