Tim Ekspedisi Patriot SITH ITB Kaji Komoditas Unggulan di Sapalewa sebagai Upaya Mendongkrak Ekonomi Daerah
Masohi, sith.itb.ac.id. – Tim Ekspedisi Patriot Institut Teknologi Bandung melakukan perjalanan riset ke Kabupaten Maluku Tengah untuk mengkaji potensi komoditas unggulan di Kawasan transmigrasi Sapalewa. Ekspedisi ini dimulai pada tanggal 26 Agustus 2025.
Tim ekspedisi ini diketuai oleh Dr. Ir. Asep Hidayat., M.P., dosen kelompok keilmuan Agroteknologi dan Teknologi Bioproduk, Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH), Institut Teknologi Bandung (ITB). Dr. Asep memiliki fokus penelitian pada agroteknologi-tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan. Dr. Asep menjalankan ekspedisi tersebut dengan anggota tim yang terdiri dari Maryam Fitrotullah S.T., M.Si, Argatasha Bilqistie Jasmine S.T., Kinanti Firdasani S.Si., dan Viona Dika R S.Pwk.
Perjalanan Dr. Asep dan tim ditempuh melalui jalur darat, laut, dan udara untuk sampai ke lokasi penelitian. Sesampainya di Maluku Tengah, Dr. Asep dan tim disambut hangat oleh Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja (Transnaker) Maluku Tengah, Christopol Lailossa, S.Sos., M.Si dan Nurhayati Tuatoy, SP. Pertemuan tersebut membahas arah serta ranah pengembangan kawasan transmigrasi dan peluangnya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar melalui pemetaan potensi komoditas unggulan.
Tim melanjutkan perjalanan untuk berkunjung ke Kantor Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Maluku yang disambut oleh Kepala Dinas, Arsad Slamat, SP., bersama Kepala Bidang, Ismail. Setelahnya tim menuju Kawasan transmigrasi untuk melakukan observasi lapangan dengan pendampingan.
Observasi dilaksanakan di SP 1 Desa Persiapan Administratif Waimapin, kawasan transmigrasi Sapalewa. Di sana, tim melakukan Focus Group Discussion (FGD) bersama warga serta wawancara untuk mengidentifikasi komoditas unggulan daerah, tantangan yang dihadapi petani, serta analisis rantai nilai & pasok hasil tani.
Selain memperoleh informasi substansial, tim ekspedisi juga mengambil sampel tanah dan air untuk dianalisis sebagai dasar penilaian kesesuaian lahan dan kecocokan komoditas unggulan yang bisa dikembangkan.
Menurut Dr. Asep, pengabdian masyarakat ini bermanfaat bagi masyarakat dan instansi pemerintah terkait. “Untuk mengembangkan desa, diperlukan dukungan dari masyarakat dan instansi terkait agar masyarakat terfasilitasi sehingga masyarakat bisa menerima manfaatnya. Harapannya, dukungan dana dan sarana prasarana bisa lebih diperhatikan dengan penyampaian yang tepat sasaran dan sesuai kebutuhan,” papar Dr. Asep.
Tim Ekspedisi Patriot ITB berharap hasil kajian ini dapat menjadi rujukan dalam Menyusun stratefi Pembangunan ekonomi di Kawasan transmigrasi, khususnya melalui penguatan komoditas unggulan yang dapat bersaing.
Kontributor: Fauzia Ayu Lestari (Bioteknologi 21124306)
Editor: AKH