SITH ITB Latih Babinsa Kodim 0610/Sumedang dalam Budidaya Buah dan Sayur untuk Wujudkan Ketahanan Pangan
Sumedang – Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) Institut Teknologi Bandung (ITB) mengambil peran aktif dalam mendukung program ketahanan pangan nasional dengan menyelenggarakan program pelatihan dan pendampingan budidaya buah dan sayur. Bekerja sama dengan Kodim 0610/Sumedang, SITH ITB melatih 30 Bintara Pembina Desa (Babinsa) di Kebun Pendidikan SITH ITB, Dusun Pangaseran, Desa Haurngombong, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, pada Kamis (25/9/2025).
Kegiatan ini merupakan wujud nyata dari pilar pengabdian kepada masyarakat yang diusung SITH ITB sekaligus menjadi kontribusi pada program ketahanan pangan nasional.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh tim dari SITH ITB yang dipimpin oleh Kepala Kebun Pendidikan Dr. Taufikurahman dan Ketua Pelaksana Pengabdian Masyarakat Dr. Ir. Eri Mustari, MP. Dosen SITH ITB yang turut dalam pelatihan tersebut adalah Prof. Dr. Rizkita Rachmi Esyanti, Dr. Indrawan Cahyo Adilaksono, M.Agr.Sc., Ujang Dinar H., M.P., dan Dr. Ir. Dadang Sumardi, M.P. Tim ini juga didukung oleh para asisten, Dr. Tati Kristianti serta Tetep Ginanjar, S.P., M.Sos., alumni SITH yaitu Kemas, dan beberapa mahasiswa Program Studi Rekayasa Pertanian, yaitu Rizkia Putra Febriansyah, Bryan Syafiq Nugraha, Michael Christopher, serta Muhammad Fathoni Sofyan. Hadir pula dalam acara ini Waaster Kasdam III/Siliwangi Letkol Inf Suryanto, S.A.P., Danramil 1004/Tanjungsari Kapten Inf Agus Hermawan, dan Kepala Desa Haurngombong Dadang S.N.
Dalam pelatihan ini, para Babinsa dibekali materi yang komprehensif, mulai dari strategi optimalisasi
lahan pekarangan untuk kemandirian pangan hingga teknologi budidaya tanaman buah yang efisien. Selain itu, diperkenalkan juga mengenai sistem irigasi tetes, sebuah teknologi hemat air yang dapat diaplikasikan pada tanaman bernilai ekonomis seperti jeruk lemon, bawang merah, dan bawang putih.
Peserta tidak hanya menerima teori, tetapi juga melakukan praktik langsung mengenai teknik irigasi modern serta metode perbanyakan dan pemeliharaan tanaman buah.
Kepala Kebun Pendidikan SITH ITB, Dr. Taufikurahman, menjelaskan bahwa fasilitas tersebut tidak hanya berfungsi sebagai laboratorium lapangan untuk mahasiswa dan peneliti, tetapi juga sebagai sarana pemberdayaan masyarakat sekitar. Melalui wadah ini, SITH ITB berkomitmen menghadirkan inovasi pertanian yang dapat diterapkan secara luas di masyarakat.
Waaster Kasdam III/Siliwangi mengapresiasi inisiatif SITH ITB. Beliau menyatakan kolaborasi ini memberikan bekal keterampilan yang sangat relevan bagi para Babinsa untuk berkontribusi pada program ketahanan pangan pemerintah. “Program ini tidak hanya untuk mendukung tugas mereka dalam pembinaan wilayah, tetapi juga menjadi persiapan saat akan memasuki masa purna tugas.” ujarnya.
Melalui sinergi antara keahlian akademis dan inovasi agrikultur SITH ITB serta peran strategis Babinsa di masyarakat, program ini diharapkan dapat mengakselerasi terwujudnya kemandirian pangan yang dimulai dari unit masyarakat terkecil, sekaligus memperkuat program pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
Kontributor: Salma Sadiah (Bioteknologi, 2024)
Editor: AKH