Enter your keyword

SITH Selenggarakan Pelatihan Kultur Jaringan Tanaman Menggunakan Bioreaktor kerja sama dengan PT Gunung Madu Plantation

SITH Selenggarakan Pelatihan Kultur Jaringan Tanaman Menggunakan Bioreaktor kerja sama dengan PT Gunung Madu Plantation

Foto bersama saat Pelatihan Kultur Jaringan Tanaman kerja sama dengan PT Gunung Madu Plantation

Bandung, sith.itb.ac.id – Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH), Institut Teknologi Bandung (ITB), menyelenggarakan Pelatihan Kultur Jaringan Tanaman dengan Menggunakan Bioreaktor yang diikuti oleh tim dari Divisi Pengembangan Varietas PT Gunung Madu Plantation (GMP). Peserta pelatihan terdiri atas Ibu Endah Susiyanti, S.P., selaku Kepala Divisi Pengembangan Varietas PT GMP, beserta tim.

Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Dekan SITH, Dr. Indra Wibowo, serta menghadirkan narasumber utama Prof. Dr. Rizkita Rachmi Esyanti dan Dr. Andira Rahmawati, dosen Kelompok Keahlian/Keilmuan Sains dan Bioteknologi Tumbuhan SITH ITB. Pelaksanaan pelatihan juga mendapat dukungan dari tenaga kependidikan dan laboran SITH, yakni Rosydiaty, M.Si., Rizka Purnamawati, M.Si., serta asisten laboratorium Tita Puspita, A.Md.

Pelatihan berlangsung selama tiga hari dimulai pada tanggal 6 hingga 8 Agustus 2025 dengan rangkaian kegiatan yang dimulai dari pemberian materi teori dasar kultur jaringan, praktik di laboratorium, dan pelatihan penggunaan bioreaktor. Pada hari pertama, peserta memperoleh pemahaman mengenai konsep dasar kultur jaringan serta langsung berlatih di laboratorium. Pada hari kedua, fokus pelatihan adalah pada penggunaan bioreaktor. Peserta diperkenalkan dengan berbagai jenis bioreaktor yang tersedia di SITH ITB.

PT Gunung Madu Plantation meminta adanya uji coba bioreaktor berbahan plastik bekas galon yang direkayasa ulang sebagai alternatif dari bioreaktor kaca. Permintaan tersebut menjadi tantangan bagi tim SITH, karena plastik tidak tahan terhadap sterilisasi panas autoklaf sebagaimana yang biasa digunakan di laboratorium. Untuk itu, tim SITH menyiapkan metode sterilisasi alternatif yang telah diuji coba selama satu bulan sebelum pelatihan berlangsung. Upaya ini membuahkan hasil, bioreaktor plastik terbukti dapat digunakan tanpa menimbulkan kontaminasi. Hasil akhir menunjukkan bibit tebu yang diperbanyak melalui bioreaktor tumbuh dengan baik, lebih banyak jumlahnya, dan hingga kini masih dipelihara di laboratorium. Pada hari ketiga, kegiatan bertepatan dengan Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia 2025 sehingga sesi difokuskan pada diskusi.

Sesi praktik laboratorium dalam Pelatihan Kultur Jaringan Tanaman Menggunakan Bioreaktor

Menurut Dr. Andira Rahmawati, pelatihan ini berawal dari kebutuhan PT Gunung Madu Plantation untuk meningkatkan skala produksi bibit tebu. Selama ini perbanyakan dilakukan melalui kultur jaringan pada medium padat, namun melalui pendekatan bioreaktor, proses dapat di-scale up sehingga bibit yang dihasilkan lebih banyak dan efisien. “Awalnya ini menjadi tantangan karena bioreaktor plastik belum pernah dicoba di laboratorium. Tetapi setelah berbagai uji coba, ternyata bibit dapat tumbuh dengan baik dan tidak mengalami kontaminasi,” ungkap Dr. Andira. Hal ini menunjukkan bahwa teknologi bioreaktor memiliki potensi besar dalam mendukung industri perbanyakan bibit tebu secara massal.

SITH ITB menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam kelancaran kegiatan ini. Pelatihan kultur jaringan dengan menggunakan bioreaktor ini diharapkan tidak hanya menjadi sarana transfer pengetahuan, tetapi juga memperkuat kolaborasi antara perguruan tinggi dan industri dalam pengembangan teknologi hayati. Melalui kerja sama ini, SITH berkomitmen untuk terus mendukung inovasi yang dapat memberikan manfaat nyata bagi pengembangan riset akademik maupun peningkatan kapasitas industri berbasis bioteknologi di Indonesia.

Kontributor: Trinitaty Bulan M Hutabarat, Biomanajemen (21325017)
Editor: AKH

X