SITH ITB Dampingi BUMDes Cibugel Optimalisasi Nilai Ekonomi Bambu Haur Menjadi Arang dan Cuka
Sumedang, sith.itb.ac.id – Tim dosen dari Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali turun ke masyarakat untuk mendampingi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Cibugel dalam mengoptimalkan potensi sumber daya lokal. Melalui program “Desanesha” skema bottom-up tahap III tahun 2025, tim ITB memberikan pelatihan intensif terkait pemeliharaan alat dan produksi arang serta cuka bambu pada 24-25 Oktober 2025.

Kegiatan yang berlangsung di Desa Cibugel, Kecamatan Cibugel, Kabupaten Sumedang, yang berjarak sekitar 68,2 km dari kampus ITB Jatinangor, ini difokuskan pada pemanfaatan jenis bambu haur.
Ketua Tim Pengabdian, Eka Mulya Alamsyah, Ph.D., menjelaskan bahwa pemilihan bambu haur bukan tanpa alasan. Meskipun banyak ditanam oleh masyarakat setempat, pemanfaatan bambu haur masih sangat minim dibandingkan jenis lain.
”Masyarakat umumnya lebih memilih bambu tali, bambu surat, atau bambu betung untuk keperluan komponen bangunan atau mebel karena karakteristiknya. Akibatnya, bambu haur belum termanfaatkan secara optimal,” ungkap Dr. Eka. Oleh karena itu, program ini berupaya mengubah bambu haur menjadi produk bernilai ekonomi tinggi berupa arang dan cuka bambu.
Optimalisasi Alat Hibah dan Perbaikan Teknis
Program tahun 2025 ini merupakan kelanjutan dari rangkaian pengabdian masyarakat yang telah dirintis secara konsisten sejak tahun 2021 hingga 2024. Fokus utama tahun ini adalah pemeliharaan lanjutan dan optimalisasi alat produksi yang sebelumnya telah dihibahkan oleh ITB pada tahun 2023.

Anggota tim pengabdian, Dr. Sutrisno, menyoroti pentingnya aspek teknis dalam pelatihan ini. Tim melakukan perbaikan pada beberapa bagian vital alat untuk memastikan efisiensi produksi.
”Kami menemukan beberapa bagian alat yang perlu diperbaiki, seperti kebocoran pada pintu tungku dan arah nyala api yang belum tepat. Setelah diperbaiki, alat ini bisa bekerja lebih efisien dan menghasilkan arang serta cuka bambu dengan kualitas yang lebih baik,” jelas Dr. Sutrisno.
Sumber Pendapatan Baru dari Bambu Haur
Kegiatan yang melibatkan pengurus BUMDes, pemerintah desa, serta satu orang mahasiswa Prodi Rekayasa Kehutanan ini memiliki target jangka panjang berupa kemandirian ekonomi. Dr. Eka berharap setelah perbaikan dan pelatihan ini, BUMDes Cibugel dapat mengoperasikan alat secara mandiri tanpa ketergantungan pihak luar.

”Fokus kami adalah agar alat ini berfungsi maksimal dan menjadi sumber pendapatan baru bagi BUMDes,” tambah Dr. Eka.
Lebih jauh, keberhasilan BUMDes Cibugel dalam mengolah bambu haur ini diharapkan dapat menjadi model percontohan yang menular ke desa-desa lain di wilayah Kecamatan Cibugel, sehingga dampak ekonominya dapat dirasakan lebih luas.
Rangkaian kegiatan ditutup dengan penyerahan sertifikat penghargaan kepada Plt Kepala Desa Cibugel, Diding Sutardi, S.P., dan Direktur BUMDes Cibugel sebagai apresiasi atas komitmen mereka dalam pemberdayaan masyarakat desa.
Reporter: Aura Salsabila Alviona (Bioteknologi, 2025)
Editor: I Dewa M. Kresna