Enter your keyword

Kuliah Tamu SITH ITB Bahas Tantangan dan Peluang Bioinformatika dalam Eksplorasi Data Biologi

Kuliah Tamu SITH ITB Bahas Tantangan dan Peluang Bioinformatika dalam Eksplorasi Data Biologi

BANDUNG, sith.itb.ac.id ­– Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) ITB menyelenggarakan kuliah tamu bertajuk “Challenge and Fun in Exploring Biological Big Data”. Acara ini berlangsung secara hybrid di Gedung Oktagon ITB Kampus Ganesha pada Senin (15/9/2025), serta di Gedung A ITB Kampus Cirebon pada Selasa (16/9/2025).

Kuliah tamu ini menghadirkan Prof. Tsung-lin Liu dari College of Biotechnology and Bioindustry Sciences, National Cheng Kung University (NCKU), Taiwan. Mahasiswa Program Studi Biologi, Mikrobiologi dan Bioteknologi, serta sivitas akademika yang tertarik dengan bidang bioinformatika, turut hadir dan berpartisipasi aktif dalam sesi tersebut.

Topik utama kuliah tamu berfokus pada bidang keahlian Prof. Liu, yakni bioinformatika, metagenomik, dan perakitan genom. Dijelaskan pemaparan terkait bagaimana data biologi berskala besar yang kompleks dari hasil penelitian dapat dianalisis dan dipahami melalui pendekatan bioinformatika, berikut tantangan yang muncul dalam proses tersebut.

”Salah satu inovasi bioteknologi yang tengah berkembang pesat adalah Next Generation Sequencing (NGS). Melalui teknologi ini, informasi dalam urutan DNA dapat diketahui dan diinterpretasikan, sehingga membuka pemahaman lebih dalam mengenai mekanisme kehidupan,” tuturnya.

Aplikasi NGS, menurutnya, dapat diterapkan pada berbagai bidang riset, di antaranya dalam bidang biomedis, seperti penemuan obat yang presisi. Informasi genetik dapat digunakan untuk menentukan jenis obat maupun terapi yang sesuai dan tepat sasaran bagi tiap individu, termasuk pasien kanker. Prof. Liu juga menyoroti pemanfaatan analisis metagenomik untuk memahami profil mikrobioma usus yang berkaitan dengan penyakit obesitas.

“Sekuensing genom berkontribusi tidak hanya untuk penanganan kanker, tetapi juga dalam memahami respon obat, ketahanan penyakit, serta personalisasi gaya hidup.” jelasnya. 

Lebih lanjut beliau menjelaskan, analisis data NGS genomik juga dapat menghadapi sejumlah tantangan. Salah satunya, volume data yang dihasilkan berukuran besar, sehingga membutuhkan metode bioinformatika khusus agar hasil analisis cepat dan akurat. “Dalam anotasi data genomik, sering kali penyelarasan sekuens memakan waktu lama. Hal ini dapat ditangani dengan metode klasifikasi RDP (Ribosomal Database Project) yang berbasis perhitungan per kata fragmen DNA pendek, sehingga proses lebih cepat dan tepat.” paparnya. 

Pada sesi akhir kuliah, Prof. Liu menekankan di balik kompleksitas tantangan analisis data yang ada, bidang informatika juga menawarkan peluang karier yang menarik untuk dieksplorasi dan dijajaki, karena semakin relevan di era bioteknologi modern. “Jalur karier yang akan ditempuh ke depan dapat dipenuhi dengan kejutan. Oleh karena itu, mahasiswa harus terbuka untuk mempelajari bioinformatika, karena keterampilan ini tidak terlalu sulit untuk dipelajari dan justru sangat bermakna.” pungkasnya.

Selain kuliah tamu, agenda Prof. Liu di ITB juga mencakup kegiatan akademik lainnya. Di antaranya adalah kunjungan ke Pusat Penelitian Nanosains dan Nanoteknologi (PPNN) serta Scientific Imaging Center (SIC) ITB; berdiskusi dengan kelompok keilmuan (KK) SITH yaitu KK Genetika dan Bioteknologi Molekuler, KK Fisiologi Perkembangan Hewan dan Sains Biomedika, serta KK Bioteknologi Mikroba; dan berpartisipasi dalam Focus Group Discussion (FGD) bersama mahasiswa dan peneliti.

Melalui rangkaian kunjungan ini, diharapkan dapat mempererat kerja sama akademik antara SITH ITB dan NCKU Taiwan, khususnya dalam bidang bioinformatika dan penelitian hayati.

Kontributor: Salma Sadiah (Bioteknologi 2024)

Editor: I Dewa M. Kresna

 

X