Enter your keyword

Angelica Williana, Juara 2 Mahasiswa Berprestasi ITB 2021

Angelica Williana, Juara 2 Mahasiswa Berprestasi ITB 2021

BANDUNG, sith.itb.ac.id – Menurut Angel, mendapatkan juara 2 mahasiswa berprestasi ITB merupakan suatu hal yang tidak masuk akal baginya. Pada saat pemilihan mahasiswa berprestasi tingkat program studi, calon mahasiswa berprestasi lainnya berasal dari keluarga yang menjunjung tinggi akademis dan ditunjang dengan pengalaman di tingkat internasional yang jauh dari pengalaman yang dimilikinya. Hal tersebut sangat berbeda dengan dirinya yang berasal dari orang tua yang lulusan SMA dan berasal dari sebuah desa di Belitung. Saat pemilihan mahasiswa berprestasi tingkat program studi, Dr. M. Yusuf Abduh mengatakan bahwa ada mahasiswa lain yang memiliki nilai akademik dan kemampuan bahasa inggris yang lebih baik dari dirinya. Namun, usaha Algateria yang sedang dirintisnya menjadi nilai tambah. Pada saat pemilihan mahasiswa berprestasi tingkat fakultas, Angel pun sempat khawatir, karena keakftifannya di bidang akademik tidak terlalu banyak, karena menurutnya setiap ahasiswa berprestasi memiliki rekam jejak akademik yang baik. Sejak dirinya mengenyam pendidikan di ITB, menjadi mahasiswa berprestasi bukanlah priorotasnya, dan merasa menjadi mahasiswa berprestasi dirasa terlalu jauh untuk dicapai, namun setelah terpilih menjadi mahasiswa berprestasi tingkat fakultas ia pun merasa bahwa kepercayaan yang telah diberikan merupakan salah satu hal yang luar biasa. Menurutnya proses seleksi mahasiswa berprestasi lebih bersifat mental dan spiritual daripada fisik atau kompetisi yang memeras fikirannya.

Sejak mendapat gelar mahasiswa berprestasi di tahun pertama, ia selalu bertanya, Apa yang dibutuhkan untuk menjadi mahasiswa berprestasi? Apa yang menjadi motivasinya untuk menjadi mahasiswa berprestasi? Apa tanggung jawab menjadi mahasiswa berprestasi? Angel pun sempat berfikir tidak memiliki peluang untuk berkompetisi dalam pemilihan mahasiswa berprestasi ITB karena perbedaan prioritas yang dimiliknya, dan ingin keluar serta tidak ingin melanjutkan proses pemilihan. Angel pun sempat berfikir, untuk apa memberikan darah, keringat, dan air mata hanya untuk mendapatkan sebuah gelar, dan bertanya pada diri sendiri, Apa hubungan gelar dengan nilainya sebagai pribadi?. Tidak mendapat jawaban yang memuaskan, suatu hari, Bu Endah Sultistyawati, S.Si., Ph.D., Dekan SITH ITB, pun menelfonnya untuk memberikan semangat dan memotivasi. Hal tersebut pun membuatnya sangat gembira dan menjadi lebih semangat lagi.

Saat pemilihan mahasiswa berprestasi tingkat ITB, para juri pun sangat antusias dengan gagasan yang Angel presentasikan. Meskipun tidak memiliki poin pencapaian yang tinggi seperti kandidat lain, menurut juri gagasan yang dibawakannya mengenai, “Pemanfaatan Sistem Internet of Things dalam Budidaya Arthrospira platensis sebagai Upaya Perlindungan terhadap Buruh Tani dan Ketahanan Pangan Indonesia”, merupakan sebuah konsep yang paling baik. Menjadi juara dua, terkadang terdengar tidak memuaskan bagi beberapa orang, namun menurut Angel hal tersebut adalah suatu pencapaian yang terbaik menurutnya, karena menjadi yang kedua memberikannya ruang untuk melihat kembali ke atas untuk memperoleh pencapaian yang lebih tinggi, dan berharap SITH akan mendapat juara pertama dalam pemilihan mahasiswa berprestasi berikutnya.

Ditulis oleh Angelica Williana, Diah Nofitasari, dan Prodi Rekayasa Hayati SITH ITB

X