Mahasiswa Internasional Antusias Ikuti Summer School “Tropical Biodiversity” SITH ITB
BANDUNG, itb.ac.id — Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH), Institut Teknologi Bandung (ITB) sukses menggelar Summer School dengan peserta para mahasiswa asing dan juga mahasiswa ITB dari berbagai program studi. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Prodi Magister Biologi mulai 31 Juli hingga 8 Agustus 2023.
Sebanyak 22 orang mahasiswa ITB dan 45 orang mahasiswa asing yang berasal dari 22 negara Asia dan Afrika menghadiri kegiatan ini secara hybrid, namun sebagian besar mahasiswa hadir di dalam kelas.
Tujuan dari diselenggarakannya Summer School ini adalah mendukung program internasionalisasi kampus World Class University (WCU) dan mengekspos mahasiswa ITB dengan atmosfer internasional. Hal ini sejalan dengan komitmen ITB sebagai lembaga pendidikan unggulan yang berfokus pada keunggulan akademik dan internasionalisasi.
Menurut Ketua Penyelenggara Program Summer Course, Dian Rosleine, Ph.D., program Summer School sebelumnya juga telah diadakan secara offline sejak 2016. Topik keanekaragaman hayati ini menjadi menarik karena merupakan salah satu isu global yang harus diselesaikan dengan berbagai pendekatan. Terjalinnya jaringan di antara mahasiswa dapat menghasilkan gagasan-gagasan baru untuk membantu menjaga keanekaragaman hayati tropis.
Tema yang diambil terkait “Tropical Biodiversity: Multidisciplinary Approach to Fight Natural Loss” diisi dengan kuliah dari berbagai ahli mulai dari pengenalan keanekaragaman hayati Indonesia serta ancamannya, metode-metode untuk monitoring keanekaragaman hayati, pemanfaatannya melalui riset, pengenalan Convention on Biological Diversity (CBD), pengenalan pemodelan matematika untuk data-data ekologi, serta pendekatan sosial dan ekonomi yang mendukung konservasi.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa merasakan pengalaman berada di kawasan tropis secara langsung dengan kuliah lapangan dan juga pengenalan budaya lokal Jawa Barat.
Pembicara pada program ini di antaranya Dr. Devi Nandita Choesin, Dr. Elham Sumarga, dan Prof. Anggraini Barlian (SITH ITB) dan Dr. Ikha Magdalena (FMIPA ITB) Institut Teknologi Bandung), Prof. Ko Dongwook (Kookmin University), Prof. Toshihiro Yamada (Hiroshima University), Dr. Ruliyana Susanti (National Research and Innovation Agency), Prof. Anna Nekaris (Oxford Brookes University), Klasik Beans dan Novasyurahati Sukamto, M.Si (Sektor Ekonomi).
Kuliah lapangan dilakukan di kawasan hutan hujan tropis Ir. H. Djuanda, Museum Geologi, dan di kawasan industri kopi Rancakalong. Melalui pengalaman langsung ini, peserta diberikan kesempatan untuk melihat bagaimana konsep yang diajarkan di dalam kelas diterapkan dalam konteks nyata, serta melengkapi wawasan tentang pemanfaatan keanekaragaman hayati.
Selama program berlangsung, peserta juga diajak untuk mengenal dan menjelajahi budaya di Jawa Barat khususnya budaya daerah Sumedang. Selain itu, program ini juga memberikan sesi pertukaran informasi budaya, di mana peserta dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman dari negara masing-masing.
Salah satu peserta asal Tanzania, Hajra Faki Ali menceritakan alasannya mengikuti program Summer Course ini karena tertarik untuk mempelajari penggunaan teknologi dalam menyelamatkan hutan dan keanekaragaman hayati. “Cara dosennya menjelaskan sangat baik, interaktif dengan mahasiswa,” ujar Hajra.
Peserta lainnya asal Hiroshima University, Hitoshi Aoyagi menyatakan bahwa ITB memiliki berbagai sarana untuk mempelajari keanekaragaman hayati yang melibatkan hutan tropis dan masyarakat secara langsung. “Jika Anda mempertimbangkan untuk mengikuti kursus musim panas ini, saya sangat menyarankan Anda untuk belajar di sini. Program ini tidak mengecewakan Anda. Sebaliknya, kursus ini akan memberi Anda kesempatan yang berharga,” pesan Hitoshi Aoyagi.
Program Summer Course ini mendapatkan dukungan dari berbagai pihak seperti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Klasik Beans, Fauna & Flora International-Indonesia, PT Gaia Sustainability and Engagement Agriculture Company Indonesia, PT LAPI ITB, dan PT Gaia Eko Daya Buana.
Setelah program Summer Course ini, ITB dan tim penyelenggara berharap bahwa peserta akan membawa pulang pengetahuan, inspirasi, dan koneksi baru. Program ini menjadi langkah penting dalam membentuk pemimpin masa depan yang mampu menghadapi dan menanggapi tantangan lingkungan secara berkelanjutan. Dengan semangat internasionalisasi yang kental, ITB terus berusaha memberikan pendidikan dan pengalaman terbaik bagi para mahasiswanya.
Reporter: Ardiansyah Satria Aradhana (Rekayasa Pertanian, 2020)
Foto-foto: Dokumentasi SITH ITB
(Sumber : www.itb.ac.id)