Prospek Karir Alumni SITH ITB: Dari Peneliti di Jerman Hingga CEO Startup Pertanian
Bandung, sith.itb.ac.id – Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) Institut Teknologi Bandung (ITB) sukses menggelar talkshow inspiratif bertajuk “Sustaining the Future of Life Sciences Together” pada hari kedua Open House ITB (14/12/2025). Berlokasi di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), acara ini menghadirkan enam alumni yang kini berkiprah di berbagai sektor, baik di dalam maupun luar negeri. Kehadiran mereka menjadi bukti nyata bahwa spektrum karir lulusan ilmu hayati sangatlah luas dan relevan dengan kebutuhan zaman.

Acara dibuka oleh Wakil Dekan Akademik SITH, Azzania Fibriani, S.Si., M.Si., Ph.D. Dalam sambutannya, beliau menjelaskan bahwa SITH mengelola enam program studi sarjana yang terbagi ke dalam dua rumpun besar: SITH-Sains (Biologi dan Mikrobiologi) di Kampus Ganesa, serta SITH-Rekayasa (Rekayasa Hayati, Rekayasa Pertanian, Rekayasa Kehutanan, dan Teknologi Pascapanen) di Kampus Jatinangor. Selain itu, terdapat pula program Biologi Kelautan yang spesifik dikembangkan di Kampus ITB Cirebon.
Ranah Global dan Kontribusi Industri
Sesi sharing dimulai dengan kisah Fania Feby Ramadhani, M.Sc alumni Biologi yang kini tengah menempuh studi doktoral di TUM (Technical University of Munich), Jerman. Febi menceritakan bagaimana pengalaman praktikum (hands-on) selama di SITH sangat membantunya beradaptasi di laboratorium internasional. Menurutnya, kuatnya bekal teknis yang didapat sejak sarjana membuat lulusan SITH mampu bersaing secara global.

Di sisi lain, kontribusi nyata bagi industri kesehatan nasional dipaparkan oleh Aep Saefuddin. Alumni Mikrobiologi yang kini berkarir di PT Biofarma ini terlibat langsung dalam pengembangan vaksin strategis, termasuk ekspor vaksin Polio dan proyek vaksin Covid-19 (Indofac). Pengalamannya membuktikan bahwa peran mikrobiologi sangat krusial bagi ketahanan kesehatan dunia.
Inovasi Rekayasa dan Kewirausahaan
Dari rumpun rekayasa, Pramesti Istiandari, S.T., M.Eng., Ph.D., alumni Rekayasa Hayati yang kini mengabdi sebagai dosen di SITH, menekankan pentingnya pola pikir engineer. Di SITH, mahasiswa tidak hanya belajar sains murni, tetapi juga dibekali kemampuan analisis tekno-ekonomi agar mampu merancang inovasi yang layak secara industri.
Semangat kewirausahaan pun ditunjukkan oleh Yuyun Yunistri, S.T, CEO Suntaz Agri Indonesia. Alumni Rekayasa Pertanian ini memilih kembali ke daerahnya di Tasikmalaya untuk mengembangkan sistem integrative farming demi membantu kesejahteraan petani lokal melalui produk organik. Langkah serupa diambil oleh Albi Arjani, S.T, alumni Teknologi Pascapanen, yang sukses mendirikan Fruit Today. Dengan memanfaatkan teknologi ozonisasi, Albi menghadirkan produk buah siap konsumsi yang sehat sekaligus aktif memberikan edukasi melalui konten kreatif.
Sementara itu, Sarma Pelita Dwi Yanti Sianturi, S.T, alumni Rekayasa Kehutanan, membawa perspektif pemerintahan. Bekerja sebagai tim substansi di Kementerian Kehutanan RI, Sarma mengingatkan peran penting generasi muda dalam penyusunan kebijakan lingkungan yang berkelanjutan. “Hutan bukan sekadar pohon, tapi titipan untuk generasi mendatang,” pesannya kepada audiens.
Tips Bagi Calon Mahasiswa Baru
Memasuki sesi tanya jawab, para alumni memberikan tips berharga bagi para calon mahasiswa ITB. Mereka menekankan bahwa kunci sukses bukan hanya terletak pada kemampuan akademik (hard skill), melainkan juga pada kematangan soft skill melalui organisasi dan kolaborasi.

Dr. Azzania menambahkan bahwa pada Tahap Persiapan Bersama (TPB), mahasiswa akan fokus pada penguatan materi dasar seperti Matematika, Fisika, Kimia, serta Computational Thinking. Menanggapi tantangan dunia kerja, para alumni berpesan agar mahasiswa mulai melatih kemampuan berpikir kritis dan ketahanan emosional sejak dini.
Dengan sebaran alumni yang mencapai negara-negara seperti Jepang, Prancis, hingga Belanda, SITH ITB terus berkomitmen mencetak pemimpin masa depan yang siap menjawab tantangan di bidang ilmu hayati.
Reporter: Aura Salsabila Alviona (Bioteknologi, 2025)
Editor: Nita Yuniati