Agricultural Engineering Bali Excursion 2015
Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk, kebutuhan akan pangan semakin meningkat di Indonesia. Namun, ketersediaan sumber daya alam dan lahan pertanian untuk pangan semakin terbatas untuk memenuhi kebutuhan manusia yang semakin meningkat. Banyak produk nasional yang berasal dari pertanian menjadi bukti bahwa sektor ini mempunyai peranan penting. Perkembangan sektor pertanian khususnya pertanian tanaman pangan, memiliki kaitan erat dengan masalah ketahanan pangan negara, sehingga jika sektor pertanian terganggu maka akan mengakibatkan masalah pada ketahanan pangan negara Indonesia.
Mahasiswa Rekayasa Pertanian SITH ITB mencoba memadukan ilmu rekayasa dan ilmu pertanian untuk meningkatkan sistem pertanian yang akan mengatasi masalah kebutuhan akan pangan di Indonesia.
Bali adalah salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki sistem pertanian yang sangat baik dan ramah lingkungan serta memiliki sistem pertanian berkelanjutan sehingga kebutuhan pangan di Bali sangat tercukupi, baik untuk warga lokal maupun untuk turis internasional atau domestik yang berada di Bali. Oleh karena itu, kami bermaksud untuk melakukan kunjungan ekskursi ke Bali. Hal ini dimaksudkan untuk mengembangkan ilmu dan memberi gambaran pada bidang kerja kami. Diharapkan pula nantinya kami dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan sektor pertanian di Indonesia.
Dalam ekskursi tersebut, kami mengunjungi :
- Bali Orchid Garden
Bali Orchid Garden merupakan sebuah taman yang menjadi salah satu objek wisata terkenal di Bali yang berlokasi di Jalan Bypass Tohpati, Kasamba 1, Denpasar, Bali. Bali Orchid Garden dikembangkan oleh seorang Warga Negara New Zealand, yaitu David dan Dorothy Dowd pada tahun 1999. Dalam rangka memperkenalkan aneka jenis anggrek yang dibudidakayan, Bali Orchid Garden menawarkan orchid garden tour atau wisata taman anggrek yang dipandu oleh seorang garden guide (pramuwisata taman). Adapun kegiatan mahasiswa Rekasaya Pertanian di Bali Orchid Garden sebagai berikut
- Big Tree Farm
Big Tree Farm merupakan sebuah perusahaan penghasil cokelat organik yang terletak di Desa Sibangkaja, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali. Perusahaan ini didirikan oleh Ben Ripple dan Frederick Schilling pada bulan Juli tahun 2003. Fokus awal perusahaan ini adalah pengenalan dan penyebaran teknik pertanian organik modern serta sistem pemasaran. Dimulai sejak tahun 2006, Big Tree Farm melakukan kerjasama dengan kelompok kecil petani coklat yang ada dibagian barat Bali. Tujuannya adalah untuk membentuk suatu akses pasar yang transparan bagi para petani, dengan membantu menambah nilai dari coklat mereka dan menjualnya ke pasar coklat global. Big Tree Farm telah menjadi perusahaan pertama di dunia yang memproduksi bubuk kakao dan butter organik yang bahan mentahnya diproses secara dingin (dibawah 48oC) sehingga tidak merusak kandungan gizi yang terdapat pada produknya. Big Tree Farm berkomitmen untuk membangun perusahaan yang terus berinovasi, berkelanjutan, dan tentunya menguntungkan. Adapun kegiatan mahasiswa Rekasaya Pertanian di Big Tree Farm sebagai berikut
- Sababay Winery
Sababay Winery merupakan perusahaan penghasil wine yang terletak di daerah Gianyar, Bali. Perusahaan ini didirikan oleh Evy Gozali bersama ibunya (Mulyati Gozali) pada akhir tahun 2009. Melalui kerjasama dengan 160 orang petani anggur binaan di daerah Buleleng, Bali Utara, Sababay melalui anak perusahaannya yakni Asteroid Vineyards, mampu menghasilkan wine yang diakui sepenuhnya berasal dari Indonesia. Mengusung konsep pertanian terpadu, besrama petani binaannya perusahaan ini mampu menghasilkan panen yang baik dan berkelanjutan sehingga mampu membuka bagian dunia yang diperkirakan sebelumnya tidak cocok untuk produksi anggur. Adapun kegiatan mahasiswa Rekasaya Pertanian di Sababay Winery sebagai berikut
- KNK Bali Agroplasma
KNK Bali Agroplasma merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Agrobisnis yang terletak di daerah Bedugul, Bali. KNK Bali Agroplasma bersama dengan mitra usaha dan kelompok tani binaannya membangun suatu kerjasama melalui prinsip kebersamaan usaha yang menguntungkan sehingga diharapkan tercapainya kesejahteraan bersama. Kelompok tani yang dinamai dengan Paguyuban Petani Peduli Lingkungan ini menjunjung tinggi hubungan baik dengan alam melalui usaha minimalisir segala bentuk pembunuhan terhadap hama dan serangga pengganggu tanaman dengan cara pengusiran secara organik dimana baik pupuk, nutrisi, dan pestisida yang digunakan berasal dari kandungan nabati. Hal ini ditujukan tidak hanya untuk memberantas hama saja tetapi lebih dititikberatkan pada pencegahan dan perlindungan tanaman serta mengondisikan agar tanaman lebih resisten terhadap serangan hama.
Dalam pengusiran hama yang dilakukan secara organik ini, dimanfaatkan buah Nimba yang difermentasi untuk selanjutnya digunakan sebagai pestisida, sedangkan untuk pupuknya digunakan pemanfaatan daun dan sampah sisa pembersihan lahan yang diolah sehingga dihasilkan pupuk organik. Hal ini merupakan suatu upaya KNK Bali Agroplasma untuk mengembalikan kesuburan tanah dan lahan tanpa harus meracuninya, serta mengajak masyarakat untuk segera mencintai alam lingkungan dengan alami. Adapun kegiatan mahasiswa Rekasaya Pertanian di KNK Bali Agroplasma sebagai berikut