SINERGITAS ANTARA TIM SITH-ITB, DISPARBUD KBB DAN KEMENDES RI DALAM MENGEMBANGKAN DESA WISATA RENDE
Penulis : Yooce Yustiana
SITH.ITB.AC.ID, BANDUNG – Pada hari Kamis (5 April 2018), diadakan pertemuan di Kantor DISPARBUD KBB yang dihadiri oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan KBB beserta rengrengannya, Perwakilan dari Bappeda dan Dinas Pekerjaan Umum KBB, Perwakilan dari Kemendes RI dan Tim SITH-ITB. Pertemuan tersebut terselenggara sebagai respon adanya sambutan baik dari pihak Kemendes RI untuk turut serta membantu dalam pengembangan Desa Rende sebagai desa wisata. Keterlibatan Tim SITH-ITB dalam pertemuan tersebut sebagai tindaklanjut dari Perjanjian Kerjasama Antara SITH-ITB dan DISPARBUD KBB Nomor 073/467/DISPARBUD/2017 dan Nomor 4467/SPK/I1.CO2/DN/2017. Tentang Pengembangan Desa Wisata Berbasis Masyarakat dan Pertanian di Desa Rende Kecamatan Cikalong Wetan Kabupaten Bandung Barat yang telah ditanda tangani oleh Dekan SITH ITB Prof. Dr. I Nyoman Pugeg Aryantha dan Kepala Disparbud Kab. Bandung Barat, Dra. Sri Dustirawati, M.Si pada tanggal 26 November 2017.
Pertemuan dibuka oleh Kepala Disparbud KBB, dilanjutkan pemaparan rencana strategi dan rancangan/model pengembangan desa rende sebagai desa wisata oleh Tim SITH-ITB, yang dalam kesempatan ini diwakili oleh Dr. Yooce Yustiana. Dipaparkan bahwa rencana strategi dan rancangan/model pengembangan desa wisata rende dihasilkan dari hasil penelitian Tim SITH-ITB selama satu tahun (2017) dengan judul “Identifikasi Potensi dan Analisis Keberlanjutan Pengembangan Desa Wisata Berbasis Pertanian”. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, berbagai potensi dan kondisi lingkungan yang ada di Desa Rende layak untuk dikembangkan menjadi desa wisata yang berbasis pertanian dan masyarakat. Desa Wisata Rende ini akan mengangkat bumbu-bumbu nusantara sebagaiiconutamanya, dengan nama “Planet Bumbu Nusantara”.
Pada pertemuan tersebut juga dipaparkan mengenai kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan Tim SITH-ITB sebagai implementasi dari hasil penelitiannya, yaitu memberikan pelatihan dalam rangka meningkatkan kapasitas kelembagaan POKDARWIS dan BUMDes serta pemberdayaan masyarakatnya. Telah disampaikan 15 materi pelatihan setiap hari Sabtu selama 2,5 bulan (20 Januari s/d 31 Maret 2018) dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan, wawasan, dan kesiapan masyarakat Desa Rende dalam memasuki perubahan status desanya menjadi desa wisata. Pelatihan disampaikan oleh dosen-dosen SITH_ITB dan tenaga praktisi yang profesional dalam bidangnya. Upaya peningkatan kapasitas kelembagaan dan pemberdayaan masyarakat ini sangat penting untuk dilakukan, karena merupakan rekomendasi dari hasil penelitian, sehingga semua elemen sadar, bahwa peran masyarakat, dalam hal ini masyarakat Desa Rende, bukan hanya sebagai objek, melainkan merupakan subjek dari setiap kegiatan pembangunan yang ada. Sehingga diharapkan muncul sense of belongingmasyarakat Desa Rende terhadap status baru desanya sebagai Desa Wisata dan menimbulkan partisipasi yang baik dalam mendukung penyelenggaraan wisata “Planet Bumbu Nusantara”.
Setelah pemaparan, perwakilan dari KemendesRepublik Indonesia memberikan dukungan berupa bantuan dana untuk merealisasikan pengembangan Desa Rende menjadi desa wisata. Hal ini sangat diapresiasi oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung Barat dan diharapkan pertemuan ini menjadi pintu gerbang kerja sama antara Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung Barat dan Kemendes Republik Indonesia untuk mengoptimalkan potensi-potensi yang dimiliki oleh desa sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan dan juga Pendapatan Asli Derah (PAD) di Kabupaten Bandung Barat melalui sektor wisata.
Kegiatan dilanjutkan dan ditutup dengan meninjau langsung ke lapangan Desa Rende yang diikuti oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung Barat beserta jajarannya, Perwakilan dari Bappeda dan Dinas Pekerjaan Umum KBB, perwakilan dari Kemendes, serta Tim SITH_ITB, dengan didampingi oleh beberapa staff Desa Rende dan POKDARWIS untuk menjelaskan kondisi wilayah Desa Rende yang akan dilakukan pembangunan berdasarkan konsep yang telah dirancang sebelumnya.