Kunjungan SMA Pesantren Unggul Al Bayan Sukabumi ke SITH-ITB
Penulis : Fakhira Rifanti Maulana, S.T.
JATINANGOR, SITH.ITB.AC.ID – Hari Jum’at tanggal 19 Januari 2018, bertempat di kampus ITB Jatinangor, SITH ITB menerima kunjungan dari salah satu SMA di Sukabumi yaitu SMA Pesantren Unggul Al Bayan. Bapak Muhammad Yusuf Abduh, selaku Ketua Program Studi Rekayasa Hayati SITH ITB, dan rekan dosen lain menyambut baik kedatangan SMA Al Bayan yang diketuai oleh Bapak Zulkarnain Kamsah selaku Wakasek Humas ini. Kunjungan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan siswa khususnya dalam mengenalkan siswa ke perguruan tinggi negeri yang ada di Indonesia, salah satunya ITB. Adapun rombongan SMA terdiri dari 7 guru pembimbing dan 112 siswa SMA Kelas XI.
Acara kunjungan terdiri dari 2 agenda yaitu presentasi tentang kampus ITB di Ruang Sidang dan Tur Gedung SITH ITB yang dilakukan selama 2 jam. Agenda yang pertama dimulai pukul 08.40, dibawakan oleh Bapak Yusuf Abduh yang menjelaskan mengenai gambaran ITB secara singkat, program studi yang ada di SITH ITB, kurikulum, hingga prospek yang bisa didapatkan oleh mahasiswa ITB setelah lulus dari kampus. Sepanjang acara Bapak Yusuf Abduh juga terlihat menyemangati siswa SMA agar semangat untuk mengejar target masuk ke PTN ternama. Usai pemaparan, para guru dan siswa dipersilahkan bertanya untuk mengenal ITB lebih dalam. Pertanyaan yang diajukan bervariasi mulai dari perbedaan program studi rekayasa pertanian dengan pertanian di kampus lain, kesempatan magang untuk mahasiswa di kampus, prospek bidang bioindustri di luar negeri dan Indonesia serta perbedaan metoda belajar di ITB dengan kampus lain.
“Kurikulum di ITB tidak dirancang supaya mahasiswa bersantai-santai melainkan agar mahasiswa lebih berpikir kreatif, kritis dan independen. Kini, kita sudah menerapkan Student Centred Learning dimana penyampaian materi di kelas tidak hanya dari dosen namun mahasiswalah yang berperan aktif dalam proses pembelajaran,” jelas Bapak Yusuf Abduh.
Bapak Yusuf Abduh juga menambahkan bahwa di kampus ini mahasiswa diberikan ruang gerak yang luas, dapat terlihat dalam keterlibatan mahasiswa di 3 pilar perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Mahasiswa ITB diberikan kesempatan untuk merasakan magang sebagai asisten dosen maupun asisten praktikum, mengaktualisasi dirinya dalam bermacam-macam organisasi kampus, hingga terjun ke masyarakat. Sesi pertama ini kemudian diakhiri oleh penyerahan cenderamata kepada pihak ITB yang diwakili oleh Bapak Zulkarnain dan Bapak Ade.
“Kami mengucapkan banyak terimakasih sudah diterima di sini dan merupakan sebuah kebanggaan bagi kami. Tadinya kami hanya berencana city sight saja di Jatinangor namun syukur ITB bisa menerima kedatangan kami,” ujar Bapak Zulkarnain.
Setelah mendapat penjabaran umum mengenai keadaan ITB, guru dan siswa SMA Al Bayan melakukan tur di Gedung Labtek 1A SITH ITB untuk melihat fasiltas yang dimiliki ITB dalam menunjang perkuliahanya seperti ruang kuliah, perpustakaan dan laboratorium. Para guru dan siswa juga diajak untuk melihat ruang himpunan dan Screen House di luar Gedung. Dalam tur tersebut, siswa dipandu oleh perwakilan dari Himpunan Mahasiswa Rekayasa Hayati (HMRH) yang semangat menjelaskan detail fasilitas terutama menyangkut alat-alat praktikum. Tak kalah menarik, siswa juga berkesempatan melihat demo atau cara kerja alat di laboratorium yang semakin memperkuat pengetahuan mereka mengenai ITB. Pengetahuan baru yang para siswa dapatkan tersebut, membuat mereka antusias mendengarkan dan bertanya pada kakak-kakak mahasiswa HMRH selama acara.
Selesainya tur yang bertepatan di depan Gedung Labtek 1A mengakhiri acara kunjungan dari SMA Al Bayan kali ini. Sebelum beranjak dari ITB, para guru, siswa, mahasiswa dan rekan dosen yang terlibat dalam acara kunjungan tersebut mengadakan sesi foto bersama. Terakhir, para guru SMA Al Bayan berharap bahwa dengan adanya kunjungan rutin ke perguruan tinggi setiap tahun ini, siswa SMA Al Bayan diharapkan memiliki semangat yang tinggi untuk meraih impiannya masuk perguruan tinggi di Indonesia.
(Sumber : rh.sith.itb.ac.id)