Enter your keyword

Transformasi Jerami Padi ke Bioplastik: Kunci Kemenangan Mahasiswa Berprestasi SITH ITB

Transformasi Jerami Padi ke Bioplastik: Kunci Kemenangan Mahasiswa Berprestasi SITH ITB

Tim Penilai (Dok. Alyaa Anggraini Huwaidaa)

BANDUNG, sith.itb.ac.id – Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (PILMAPRES) tingkat Fakultas, sebuah ajang prestisius yang diinisiasi oleh Badan Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) – Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas). Kompetisi ini ditujukan bagi mahasiswa dengan pencapaian unggul baik dalam aspek akademik maupun non-akademik.

Seleksi PILMAPRES tingkat fakultas berlangsung pada Rabu, 26 Februari 2025, dengan peserta dari berbagai program studi di SITH ITB. Para peserta mempresentasikan gagasan kreatif terkait Sustainable Development Goals (SDGs) sebagai bentuk kontribusi terhadap tantangan global. Penilaian seleksi mencakup beberapa aspek utama, seperti Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), naskah gagasan kreatif yang relevan dengan SDGs, pencapaian yang didukung oleh sertifikat, serta kemampuan berbahasa Inggris. Seleksi ini hanya terbuka bagi mahasiswa aktif program sarjana yang memenuhi kriteria tertentu.

Natally Agnesia (Dok. Alyaa Anggraini Huwaidaa)

Natally Agnesia, mahasiswa Teknologi Pasca Panen, keluar sebagai pemenang PILMAPRES SITH ITB 2025. Sejak SMA, Natally aktif dalam organisasi dan kepemimpinan serta meraih berbagai prestasi di kompetisi nasional dan internasional, seperti menjadi grand finalist Global Case Competition by Harvard University, mewakili Asia Pasifik di Susilo Business+Ethics Case Competition by Boston University, serta meraih juara pertama dalam Branding to Asia Case Competition di Singapura. Prestasi ini mengantarkannya sebagai kandidat kuat dalam ajang PILMAPRES SITH 2025.

Dalam kompetisi ini, Natally mengusung gagasan “Transforming Rice Straw into Bioplastics: A Sustainable Strategy for Agricultural Byproduct Utilization and Innovation.” Ia menekankan pentingnya teknologi pasca panen dalam mendukung ketahanan pangan Indonesia. “Saya ingin mengangkat bidang yang saya pelajari di Teknologi Pasca Panen, yang sering kali kurang mendapat perhatian, padahal memiliki peran penting dalam menjaga ketahanan pangan di Indonesia,” ungkapnya.

Keberhasilan Natally tidak hanya mencerminkan prestasi akademik yang luar biasa, tetapi juga dedikasinya dalam mencari solusi inovatif bagi permasalahan global. Dengan gagasannya mengenai pemanfaatan jerami padi menjadi bioplastik, ia menunjukkan bagaimana ilmu dan teknologi dapat berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan. Setelah meraih kemenangan di tingkat fakultas, Natally akan melanjutkan kompetisi di tingkat institut, bersaing dengan mahasiswa berprestasi lainnya dari berbagai fakultas di ITB. Kemenangannya diharapkan dapat menginspirasi mahasiswa lain untuk terus berinovasi dan berprestasi di berbagai bidang.

Reporter : Sulthon Aqil Muhana 21323302
Editor : Rika Wahyuningtyas

 

X