Kuliah Lapangan Proyek Ekologi SITH ITB 2025 Hadirkan Pembelajaran Ekosistem Secara Langsung di Taman Nasional Baluran

Foto Bersama Peserta Kuliah Lapangan Proyek Ekologi di Taman Nasional Baluran
Baluran, sith.itb.ac.id – Sebanyak 124 peserta yang terdiri dari dosen, asisten, teknisi, dan mahasiswa Program Studi Sarjana Biologi, Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH), Institut Teknologi Bandung (ITB) melaksanakan Kuliah Lapangan Proyek Ekologi di Taman Nasional Baluran pada 17–22 November 2025. Mata kuliah Proyek Ekologi diampu oleh dosen SITH ITB, yaitu Dian Rosleine, S.Si., M.Si., Ph.D., Prof. Dr. Tati Suryati Syamsudin, M.S., DEA., serta Ardhiani Kurnia Hidayanti, S.Si., M.Sc., Ph.D. yang bertujuan memberikan pengalaman belajar langsung mengenai struktur dan dinamika ekosistem melalui pengamatan pada berbagai tipe ekosistem, mulai dari laut, padang lamun, mangrove, hutan pantai, hutan musim, hutan evergreen, hingga savana.
Mahasiswa juga mempelajari metode pencatatan dan pengukuran keanekaragaman hayati sebagai dasar kajian ekologi. Dr. Dian menyampaikan bahwa mahasiswa perlu turun langsung ke alam untuk memahami bagaimana ekosistem bekerja dan bagaimana komponen di dalamnya saling terhubung, sehingga pengalaman ini diharapkan mampu memperkaya pemahaman ilmiah sekaligus menumbuhkan kepedulian terhadap keanekaragaman hayati.

Kegiatan mahasiswa di lapangan mencakup berbagai aktivitas ilmiah yang dirancang untuk melatih keterampilan observasi ekologis serta analisis keanekaragaman hayati. Pada bagian terestrial, mahasiswa melakukan pencatatan vegetasi pada ekosistem savana, hutan musim, hutan pantai, dan hutan evergreen dengan menggunakan metode standar untuk mengidentifikasi komposisi jenis dan struktur vegetasi.

Pengamatan burung dilakukan pada ekosistem savana dan hutan pantai pada waktu aktif pagi serta sore hari untuk mencatat kehadiran dan aktivitas berbagai spesies burung. Pengamatan mamalia malam dilaksanakan di kawasan savana untuk mengamati keberadaan rusa, kerbau liar, banteng, dan predator seperti anjing liar yang aktif pada malam hari. Beberapa mahasiswa yang telah mengikuti pelatihan sebelumnya turut melakukan pengamatan ikan dan terumbu karang di zona perairan Baluran, sementara hewan invertebrata laut didokumentasikan melalui pengamatan langsung di dalam plot padang lamun. Selain itu, mahasiswa dikenalkan pada metode estimasi ukuran populasi serangga terbang seperti belalang untuk memahami dinamika populasi, serta melakukan pencatatan arthropoda tanah menggunakan perangkap jebak (pitfall trap) di berbagai tipe ekosistem terestrial.

Mahasiswa menyambut kegiatan ini dengan antusias karena mereka dapat berinteraksi langsung dengan flora dan fauna di alam. Melalui kegiatan tersebut, mahasiswa memperoleh kesempatan memperkaya pengetahuan mengenai spesies yang sebelumnya hanya mereka pelajari di kelas atau literatur.

Mereka juga dapat mengamati secara langsung isu-isu konservasi yang terjadi di lapangan, seperti perubahan tutupan vegetasi, tekanan terhadap satwa liar, serta tantangan pengelolaan kawasan konservasi. Pengalaman ini diharapkan tidak hanya menambah kompetensi teknis mahasiswa dalam melakukan penelitian ekologi, tetapi juga memperkuat kepedulian terhadap keberlanjutan dan perlindungan keanekaragaman hayati.

Dr. Dian juga menyampaikan bahwa kegiatan kuliah lapangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pendidikan biologi. “Kuliah lapangan memungkinkan mahasiswa melihat permasalahan lingkungan dan isu konservasi secara nyata, sekaligus melatih mereka bekerja sama dan berkomunikasi dalam tim,” ujarnya. Beliau menambahkan bahwa pengalaman langsung di lapangan dapat meningkatkan kesiapan mahasiswa sebagai calon ahli biologi melalui pemahaman yang lebih mendalam mengenai ekosistem dan tantangan konservasi di Indonesia.
Selain aspek akademik, kuliah lapangan juga dinilai mampu mengembangkan soft skill mahasiswa dalam hal kepemimpinan, koordinasi, toleransi, serta kemampuan beradaptasi di lingkungan yang dinamis. Dr. Dian berharap pengalaman ini tidak hanya menambah wawasan ilmiah tetapi juga menumbuhkan rasa tanggung jawab untuk menjaga dan melestarikan keanekaragaman hayati di masa mendatang.
Kontributor: Trinitaty Bulan M Hutabarat, Biomanajemen (21325017)
Editor: Nita Yuniati, I Dewa Made Kresna